Suka Makmue : Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya, Aceh dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMGP4) menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Sasana Praja DPMGP4 pada Jumat, 15 November 2024, dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Dr. Iskandar, AP, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Amran Yunus, S.P., M.T.
Dalam sambutannya, Amran Yunus menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam menangani masalah stunting di Kabupaten Nagan Raya. Ia meminta seluruh pihak untuk mengidentifikasi indikator yang masih jauh dari target dan segera melakukan pengawalan pengumpulan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 agar target penurunan stunting tahun ini dapat tercapai.
“Inovasi terkait peningkatan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri harus diawasi. Selain itu, para camat diminta untuk memetakan desa yang masih buang air besar sembarangan (BABS) dan mencari solusi agar Kabupaten Nagan Raya dapat mencapai 100 persen sanitasi layak,” ujar Amran Yunus.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan data oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMGP4, Ali Munir, S.E., Ak., M.M., mengenai data keluarga berisiko stunting. Selanjutnya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Ns. Salviar Evi, M.H.Kes, menyampaikan data terkini mengenai prevalensi stunting di Kabupaten Nagan Raya.
Pemaparan berikutnya oleh Kepala Bappeda, Rahmatullah, S.STP., M.Si, juga menyampaikan data terbaru terkait sumber dana dan prioritas program percepatan penurunan stunting di kabupaten.
Setelah sesi pemaparan, rapat dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan seluruh peserta. Peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapat terkait hasil pemaparan. Pada akhir rapat, disepakati beberapa tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai target penurunan stunting.
Rapat ini dihadiri oleh para camat, perwakilan berbagai perangkat daerah, akademisi, kepala puskesmas, dan undangan lainnya. ( red )