Dema Stain TDM Gelar Diskusi Publik Terkait Pilkada Aceh 2024

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 9 Agustus 2024 - 05:23 WIB

502,006 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Barat- Dewan Eksekutif Mahasiswa STAIN TDM menyelenggarakan diskusi publik mengenai Pilkada Aceh 2024 terkait berbagai isu strategis termasuk perihal wajah peta jalan Pembangunan Aceh kini berkenaan dengan kemunculan figur sosok para bacalon Gubernur Aceh yang hadir dengan harapan sebagai solusi jawaban dari berbagai persoalan Aceh mulai dari masalah pengangguran, ketimpangan sosial, pendidikan, kemiskinan, pemerataan pembangunan serta nasib keberlangsungan Dana Otsus yang beberapa tahun kedepan akan segera berakhir.

Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Dr. Syamsuar M.Ag selaku Rektor kampus STAIN TDM, pada Rabu (07/08/2024) di Aula terintergrasi STAIN TDM, dengan menghadiri para Narasumber Jefrie Maulana, S.H, M.H Akademisi Universitas Teuku Umar, Pemerhati Politik Yudhi Fahrimal, S.I.Kom, M.I.Kom serta Aktivis Pemuda dan Perempuan Aceh Barat Anisah yang sekarang juga menjabat sebagai Ketua KOHATI HMI Cabang Meulaboh.

Dalam Acara yang bertajuk For You Aceh, “mengupas kelayakan Bacalon Kepala Daerah 2024, Benarkah Aceh Telah Salah Urus?!”, dihadiri oleh seratusan peserta masing-masing berasal dari berbagai elemen pemuda dan mahasiswa diantaranya HMI, KNPI, IMM, KAHMI, FORHATI, KOHATI, PEMA UTU, DPM UTU, SEMA STAIN, DPM FISIP, BEM Ekonomi, Pemuda Muhammadiyah, HMJ dan HMP SE-lingkup kampus STAIN TDM dengan tujuan sebagai bentuk salah satu usaha meningkatkan pemahaman terkait pemilihan kepala daerah sesuai kebutuhan dan harapan pemuda-mahasiswa Aceh dimasa mendatang.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Vazil dalam sambutannya menekankan bahwa kampus merupakan laboratorium pendidikan dan pusat kajian termasuk kajian perkembangan dinamika politik dan Pembangunan Daerah perlu untuk dibuka ruang-ruang forum diskusi dan dialektika yang membangun.

“Kalau kita mau bicara arah bangsa kita mulai bicara diruang-ruang kampus, pun begitu dengan daerah” ujar Vazil.

Kemudian, Ia juga menambahkan bahwa momen pilkada ini akan diikuti oleh sebagian besar oleh Gen-Z dan milenial.

“Labilitas dan apatisme soal memilih kepala daerah di tengah mahasiswa terjadi karna kurangnya pengetahuan dan pendidikan politik yang diperoleh. Apabila ini terus terjadi akan membuat bangsa ini semakin layu”. Jelasnya.

Disamping itu, dalam diskusi tersebut turut dipaparkan juga oleh narasumber seperti yang disampaikan oleh Yudhi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom menyampaikan pandangan perihal tantangan Aceh kedepan yaitu, kesehatan, kemiskinan, kerusakan lingkungan, pendidikan dan keadilan sosial. Ia menyebutkan APBA murni Aceh sangat kecil sehingga membutuhkan Otsus yang permanen, hal ini harus direvisi dalam UUPA.

Baca Juga :  Wujud Kepedulian Pangdam IM Perintahkan Danrem 012/TU dan Dandim 0105/Abar Lestarikan dan Rehab Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar

Kemudian point lainnya disampaikan oleh Yudhi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom terkait minyak gas, izin konsesi tambang dan kesetaraan Gender. Meskipun kita ketahui perputaran uang cepat itu di perusahaan tambang, tapi efek tambang yang kita rasakan hari ini adalah panas yang berlebihan karna tanah hasil tambang melepaskan karbon dan ini perlu menjadi atensi semua pihak kedepannya. Terakhir, Ia juga menyinggung terkait karateristik Pemimpin Aceh kedepan semestinya harus memiliki kapabilitas dalam artian memiliki daya pikir visioner dan memiliki intergritas. Kedua, adanya Sinkronisasi kebijakan serta perencanaan program jangka Panjang dan jangka menengah diantara Aceh dan Pemerintah Pusat. Ketiga, Balencing diantara birokrasi, legislative dan ulama yang memiliki hubungan komunikasi selaras didalam berbicara Pembangunan Aceh untuk jangka panjang, Terakhir, menyangkut perihal Etika Lingkungan yang perlu diperhatikan secara serius.

Sementara itu, Menurut Jefrie Maulana, S.H, M.H Aceh punya kewenangan untuk daerahnya, namun batasannya hanya pada kewenangan absolute saja yang t…

Berita Terkait

Kabid PA HMI Cabang Meulaboh 2017-2018 : Jika Anggota KNPI Ingin Terlibat Dalam Konfercab HMI Kami Sarankan Anggota KNPI Untuk Ikot Besic Training Dulu
BEM AKN Ajak Masyarakat Mendukung Peralihan Status AKN Aceh Barat Ke Politeknik
Arhammar Ridha, Resmi Dilantik Jadi Ketum Umum PP IKA UTU Periode 2025-2029
Kanwil Kemenag Aceh resmikan Gedung SBSN di MTsN 3 Aceh Barat
Gara Gara Cekcok mulut Polres Aceh Barat Berhasil Amankan Pelaku Penganiayaan
Polres Aceh Barat Berhasil Amankan 2 Pria Yang Terlibat Dalam Kasus Pencurian Mesin Hand Tractor
Danrem 012/TU Resmikan Gedung Baru Rumah Sakit TK IV IM 07.02/Mbo
Danrem 012/TU Terima Kunjungan Kerja Kepala KPP Pratama Meulaboh

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 04:07 WIB

KPK Kolaborasi dengan Kemenkum, Perkuat Sinergi Pemberantasan Korupsi

Rabu, 29 Januari 2025 - 23:45 WIB

Kementerian HAM Desak Pertanggungjawaban Hukum Malaysia Atas Penembakan PMI

Rabu, 29 Januari 2025 - 16:43 WIB

APH Diminta Pantau Anggaran Desa Gayo Lues

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:37 WIB

Wamentan Tekankan Pentingnya Penyerapan Beras Demi Swasembada Pangan

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:34 WIB

Bawaslu RI Minta Jajaran Bekerja Transparan, Tegas, dan Responsif

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:28 WIB

Selama 3 Bulan Pemerintahan, Komdigi Hadirkan 10 Ribu Talenta Digital

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:24 WIB

Propam Polda Metro Jaya Patsuskan 4 Orang

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:22 WIB

Wapres Tegaskan Pentingnya Pembinaan Atlet Usia Muda

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Atraksi Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek 2576 di Banda Aceh

Kamis, 30 Jan 2025 - 04:14 WIB

INTERNASIONAL

Kemlu: Personel TNI-Polri di Kongo dalam Keadaan Aman

Kamis, 30 Jan 2025 - 04:08 WIB

INTERNASIONAL

Menlu RI Desak Investigasi Tewasnya WNI di Malaysia

Kamis, 30 Jan 2025 - 04:06 WIB