ACEH TENGAH | Selain persyaratan administrasi dan kelengkapan dokumen dari pemberi beasiswa, calon mahasiswa juga perlu menyiapkan Letter of Acceptance (LOA). LOA diperoleh dari supervisor/promotor, yaitu seorang profesor/doktor sebagai bentuk pemberi rekomendasi, demikian disampaikan Dr. apt. Vesara Ardhe Gatera, yang sempat mengajar di University Kuala Lumpur kerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, dalam Kegiatan “Cerak-cerak (Bincang-bincang) “Kuliah ke Malaysia” yang digelar World Gayonese Community (Diaspora Gayo Dunia) secara daring melalui platform Zoom Meeting, Minggu sore (8/9/2024), pukul 16:30-18:00 WIB.
“Oleh karena itu, perlu menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan calon promotor/supervisor untuk membicarakan rencana riset dan target yang dicapai saat studi, sehingga promotor bersedia memberikan rekomendasi melalui LOA,” kata Dr. apt. Vesara Ardhe Gatera.
Lebih lanjut, dijelaskan Dr. apt. Vesara Ardhe Gatera yang saat ini sudah kembali mengajar di Universitas Padjadjaran, cara memperoleh LOA bisa dilakukan dengan menghubungi secara personal melalui email maupun minta dikenalkan melalui kolega atau teman.
“Kadang-kadang, meski calon pelamar ditolak oleh institusi pemberi beasiswa, tapi tetap bisa melanjutkan kuliah dari beasiswa yang diberikan oleh promotor/supervisor. Karena, profesor/doktor di universitas memiliki hibah penelitian yang bisa memfasilitasi perkuliahan, riset, bahkan biaya hidup sehari-hari. Untuk itu, perlu berkenalan dan menjalin komunikasi dengan calon promotor/supervisor untuk mendapatkan rekomendasi melalui LOA,” tuturnya
Selain kesempatan untuk melanjutkan kuliah master dan doktor, dari pengalamannya, ungkapnya, Malaysia juga membuka kesempatan berkarier sebagai dosen. “Persyaratan untuk melamar bidang kesehatan seperti seperti farmasi, keperawatan, kedokteran, dan tenaga kesehatan lainnya relatif sama seperti syarat menjadi seorang dosen di Indonesia. Selain kemampuan berbahasa Inggris, melengkapi formulir pendaftaran, melengkapi syarat administrasi dan wawancara, beberapa universitas juga memprioritaskan calon pelamar memiliki Surat Tanda Registrasi atau kartu anggota profesi,” sebutnya
Di samping Dr. apt. Vesara Ardhe Gatera (Akademisi Universitas Padjadjaran Bandung dan sebelumnya juga mengajar di University Kuala Lumpur, kegiatan Cerak-cerak (Bincang-bincang) “Kuliah ke Malaysia” juga dinarasumberi oleh Win Adiyansyah Indra (Dosen Technical University of Malaysia Melaka, alumnus Master of Business Administration (MBA) in Strategic Management International Islamic University Malaysia, mahasiswa S-3 University of Southampton, Inggris) dan Dr. Anna Permatasari Kamarudin, S.Tp., M.B.A. (alumnus School of Chemistry and Food Science, Faculty of Science and Technology, Universiti Kebangsaan Malaysia/Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih), dengan MC/ moderator Maisyarah Rahmi Hasan, Lc., M.A., Ph.D. (Dosen UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda/alumnus International Islamic University Malaysia), pengantar oleh Inisiator World Gayonese Community (Diaspora Gayo Dunia) Yusradi Usman al-Gayoni dan sambutan Prof. Dr. Ir. Sofyan M. Saleh, M.Sc., M.Eng., IPU., ASEAN. Eng (Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala/Alumnus Denmark)