JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan tidak akan menggelar aksi demonstrasi di Jakarta pada hari ini, Senin, 1 September 2025. Keputusan ini diambil menyusul penilaian bahwa kondisi ibu kota masih kurang kondusif untuk kegiatan turun ke jalan.
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menegaskan, keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta saat ini belum memadai untuk mengadakan aksi publik yang berskala besar. “Kondisi di Jakarta masih sangat tidak kondusif untuk menggelar aksi turun ke jalan hari ini,” ujar Ikram saat dihubungi.
Meski demikian, Ikram menegaskan bahwa BEM SI tetap berencana menggelar aksi unjuk rasa, namun waktu pelaksanaannya akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi dalam sepekan ke depan. Hal ini menunjukkan sikap adaptif organisasi mahasiswa dalam menyeimbangkan aspirasi politik dengan keselamatan peserta aksi.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengungkapkan pihaknya memang menerima ajakan untuk ikut serta dalam demo hari ini dari kalangan mahasiswa, termasuk BEM SI. Namun hingga saat ini, Igun belum mendapatkan konfirmasi resmi mengenai pelaksanaan demo di depan gedung DPR RI.
Meski demo hari ini bukan inisiatif para pengemudi ojol, Igun menegaskan bahwa sebagian anggotanya tetap siap memberi dukungan jika aksi tersebut digelar. “Tuntutan demo hari ini terkait berbagai kebijakan DPR RI yang dirasa kurang pas untuk masyarakat, bukan kepentingan pengemudi ojol. Meski begitu, kami tetap siap mendukung mahasiswa,” jelas Igun.
Menurut Igun, jika demo jadi digelar, sekitar 1.000 hingga 2.000 pengemudi ojol dari bawah naungannya akan ikut turun ke lapangan sebagai bentuk solidaritas terhadap tuntutan mahasiswa.
Keputusan BEM SI menunda aksi ini sekaligus mencerminkan dinamika pergerakan mahasiswa yang tetap kritis namun tetap memperhatikan aspek keamanan publik. Seiring rencana aksi yang akan menyesuaikan dengan kondisi ke depan, masyarakat dan pihak berwenang diharapkan tetap waspada sekaligus menghormati hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara damai. (*)













































