Gayo Lues – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues terus berupaya menggerakkan perekonomian masyarakat dari sektor akar rumput. Salah satu bentuk dukungan nyata yang dilakukan adalah dengan mendorong keterlibatan langsung para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mendukung perdagangan lokal. Pada Jumat pagi, kegiatan belanja bersama di Pasar Tradisional Terpadu Blangkejeren menjadi simbol solidaritas antara pemerintah daerah dan para pedagang pasar tradisional.
Kegiatan ini dimulai dengan senam pagi bersama yang rutin dilaksanakan setiap Jumat di Stadion Seribu Bukit. Usai senam, rombongan Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, para staf ahli, para asisten, kepala SKPK, dan ratusan ASN lainnya berjalan kaki menuju pasar tradisional terpadu yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari stadion. Langkah kaki yang kompak menyusuri jalanan kota Blangkejeren ini menjadi pemandangan yang tidak biasa, namun sarat makna.
Setibanya di pasar, suasana mendadak riuh dan penuh kehangatan. Para ASN terlihat antusias memilih dan membeli berbagai kebutuhan pokok seperti sayuran segar, bumbu dapur, ikan segar, buah-buahan lokal, hingga produk UMKM khas Gayo Lues. Wajah para pedagang yang biasanya lesu karena sepinya pembeli hari-hari sebelumnya tampak berubah cerah. Beberapa pedagang bahkan tak kuasa menahan senyum haru ketika dagangan mereka diborong habis dalam waktu singkat.
Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil yang terdampak oleh menurunnya daya beli masyarakat. Ia menekankan pentingnya pemerintah untuk tidak hanya memantau, tetapi juga bertindak dan terlibat secara langsung dalam solusi atas permasalahan ekonomi lokal.
“Perputaran ekonomi saat ini ada sedikit penurunan setelah kita mendengar keluhan masyarakat kita tadi. Oleh karena itu pemerintah hadir saat ini untuk menormalkan kembali seperti hari-hari sebelumnya,” ujar Suhaidi, Jumat, 20 Juni 2025.
Menurutnya, pasar tradisional adalah denyut nadi perekonomian lokal yang harus dijaga dan diberdayakan. Dengan berbelanja langsung ke pasar, para ASN tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menjadi bagian dari sistem distribusi ekonomi yang berpihak pada masyarakat kecil. Pemerintah daerah, kata Suhaidi, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam membangun ketahanan ekonomi dari level paling bawah.
Bupati juga menyampaikan rencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai program berkelanjutan. Ia berharap, setiap ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dapat menyisihkan waktu setidaknya satu kali dalam sebulan untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional yang tersebar di seluruh kecamatan. Ia menekankan bahwa sentuhan langsung seperti ini bisa menumbuhkan kembali semangat para pedagang dan memulihkan sirkulasi ekonomi di desa-desa.
“Bukan hanya di pasar terpadu, mungkin nanti kita juga akan mengunjungi pasar-pasar yang ada di kecamatan lainnya,” tambahnya.
Wakil Bupati Gayo Lues, H. Maliki, SE, M.Ap yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga memberikan pesan kepada para pedagang agar tetap menjaga harga tetap stabil ketika kegiatan belanja bersama berlangsung. Ia menilai penting bagi pedagang untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar tidak muncul persepsi negatif bahwa harga barang justru naik saat pemerintah turun langsung.
“Biarlah harga tetap stabil, sehingga tidak ada kesan mahal ketika berbelanja. Sehingga kami mungkin bisa memprogramkan dengan Bapak Bupati, setidaknya seminggu atau sebulan sekali untuk berbelanja bersama,” ungkapnya.
Ia meyakini bahwa apabila kegiatan seperti ini dikembangkan dengan baik dan konsisten, maka dampaknya akan terasa luas, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi psikologis masyarakat yang merasa diperhatikan oleh pemimpinnya. Ia juga berharap agar para pedagang tetap menjaga kualitas barang dagangan dan pelayanan yang ramah sehingga masyarakat semakin mencintai pasar tradisional.
Kegiatan belanja bersama ini menjadi contoh nyata bahwa solusi atas tantangan ekonomi tidak selalu harus dimulai dari kebijakan makro. Tindakan kecil, seperti menyisihkan waktu untuk membeli bahan pokok di pasar rakyat, jika dilakukan secara kolektif, dapat menimbulkan dampak besar terhadap kelangsungan usaha mikro dan pemulihan ekonomi daerah. Dengan melibatkan ASN sebagai motor penggerak, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menunjukkan bahwa birokrasi pun bisa menjadi bagian dari kekuatan ekonomi rakyat.
Melalui semangat gotong royong dan kebersamaan seperti ini, Pemerintah Gayo Lues berharap akan tercipta sinergi antara birokrasi dan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai lokal, solidaritas, dan empati sosial. Dan ketika pasar kembali ramai, pedagang tersenyum, dan masyarakat merasa terbantu, maka di situlah kebijakan sosial benar-benar bermakna. (Abdiansyah)