Puluhan Pabrik di Kawasan Industri Banten Tercemar Radiasi Cs-137, Pemerintah Telusuri Sumber Paparan Berbahaya

Redaksi Bara News

- Redaksi

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:51 WIB

50260 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Pemerintah Indonesia tengah menyoroti serius kasus temuan radiasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS), Banten. Hasil investigasi awal dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengungkap bahwa puluhan fasilitas industri di kawasan tersebut terkontaminasi oleh zat radioaktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Menurut laporan Reuters (8 Oktober 2025), sedikitnya 22 pabrik di kawasan industri dekat Jakarta terdeteksi mengandung paparan radiasi Cs-137. Temuan ini memicu kekhawatiran luas lantaran bahan tersebut umumnya digunakan dalam peralatan industri seperti pengukur kerapatan atau level bahan, namun bisa menjadi ancaman serius bila bocor ke lingkungan.

Bapeten menjelaskan bahwa sumber radiasi berasal dari limbah logam yang tidak dikelola sesuai standar keselamatan. Limbah yang mengandung Cs-137 diduga telah tercampur dalam proses peleburan di fasilitas pengolahan milik PT Bahari Makmur Sejati.
“Ditemukan kontaminasi pada beberapa titik di area industri yang menggunakan bahan logam dari sumber yang sama,” kata Kepala Bapeten Indra Gunawan, dikutip dari Tempo.co (9 Oktober 2025). Ia menegaskan bahwa pemerintah segera melakukan isolasi area terdampak dan melakukan dekontaminasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui juru bicaranya, Nunu Anugrah, menuturkan bahwa tim terpadu telah diturunkan untuk menilai tingkat risiko terhadap masyarakat sekitar. “Kami bekerja sama dengan Bapeten dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan paparan radiasi tidak menjangkau pemukiman,” ujarnya, dikutip dari Mongabay.co.id (10 Oktober 2025).

Radiasi Cs-137 dikenal sangat berbahaya karena memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, artinya zat ini tetap aktif dan memancarkan energi ionisasi tinggi selama beberapa dekade. Bila masuk ke tubuh manusia, Cs-137 dapat menumpuk di jaringan otot dan memicu gangguan sel, kanker, hingga kerusakan sistem saraf.

Ahli fisika nuklir dari Universitas Indonesia, Dr. Heru Santoso, menuturkan bahwa insiden ini menunjukkan lemahnya pengawasan limbah industri berbasis logam di Indonesia. “Bahan radioaktif seperti Cs-137 tidak boleh sembarangan ditransaksikan sebagai limbah besi tua. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi potensi kejahatan lingkungan,” katanya kepada BeritaSatu (11 Oktober 2025).

Pemerintah kini tengah menelusuri rantai distribusi logam bekas yang masuk ke fasilitas PT Bahari Makmur Sejati. Polisi dan Bapeten menduga ada praktik penjualan ilegal sumber radioaktif dari peralatan bekas industri yang telah rusak atau tak lagi digunakan.

Kasus ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah kontaminasi radiasi di Indonesia sejak temuan serupa di Batan Indah, Serpong, pada 2020 silam. Bapeten menegaskan bahwa seluruh area yang terpapar kini telah ditutup sementara, dan pekerja di sekitar lokasi menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh.

“Prioritas utama kami adalah keselamatan masyarakat dan pekerja. Semua langkah remediasi akan dilakukan sesuai standar internasional IAEA,” tegas Indra Gunawan.

Dengan temuan ini, pemerintah diharapkan memperketat pengawasan terhadap peredaran bahan radioaktif di sektor industri. Sebab, sebagaimana dikatakan Dr. Heru, “Satu kebocoran kecil saja bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang tak terlihat—seperti racun yang sabar menunggu waktunya.” (*)

Berita Terkait

Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia
BNN dan PWI Perkuat Kolaborasi dalam Perang Melawan Narkoba
AMPG Konsultasi ke Polda Metro, Siapkan Laporan Terkait Dugaan Serangan terhadap Ketum Golkar Bahlil Lahadalia
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Lawan Korupsi dalam Penyerahan Rp13 Triliun Uang Pengganti Negara
Kejagung Serahkan Rp13 Triliun Uang Korupsi CPO ke Negara
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Rp 13 Triliun dari Kasus Korupsi Ekspor CPO

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:19 WIB

Puluhan Karyawan Cleaning Service RSUD SIM Melaksanakan Kegiatan Rutinitas Untuk Menjaga Kebersihan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:20 WIB

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:51 WIB

Bupati TRK: Doktrin Karya Kekaryaan Berkontribusi Nyata Bagi Kemajuan Indonesia

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:47 WIB

Ampon Bang: TRK Kandidat Kita untuk Pimpin GOLKAR Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:51 WIB

Pengurus RAPI Nagan Raya Apresiasi RSUD SIM Nagan Raya Atas Pelayanan Kebersihan 24 Jam.

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:01 WIB

Ketua MKGR Nagan Raya T. Jamalul Alamuddin Ingatkan Warga Waspadai Banjir

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Khanduri Maulid Wadanyon Berikan Santunan Anak Yatim

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:32 WIB

Fenomena Purbaya: Kejujuran di Tengah Negara yang Tersesat Arah

Berita Terbaru