GAYO LUES, BARANEWS— Pemerintah Kabupaten Gayo Lues terus memperkuat upaya penanganan stunting melalui berbagai program inovatif yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Kepala Dinas DP3AP2KB Gayo Lues, Sartika Mayasari, menyebut angka kasus stunting di kabupaten tersebut masih fluktuatif dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Menurut Sartika, pendekatan yang terarah dan berkelanjutan sangat diperlukan agar penanganan stunting dapat berjalan secara efektif, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak balita.
“Kami terus melakukan evaluasi menyeluruh. Angka stunting memang belum stabil, tapi berbagai program dan inovasi sudah kami terapkan untuk memperkuat respons di lapangan,” kata Sartika di Gayo Lues, Kamis (16/10/2025).
Salah satu program yang saat ini dijalankan adalah Sekolah Lansia, yang telah dibentuk di 11 kecamatan. Program ini tidak hanya fokus pada edukasi dan pemberdayaan lansia, tetapi juga mendukung peran para orang tua dalam keluarga melalui kegiatan rutin seperti senam sehat, pemeriksaan kesehatan, serta sesi berbagi pengalaman antarpeserta.
“Kami ingin lansia tetap aktif, produktif, dan menjadi bagian dari solusi di lingkungan keluarga, termasuk dalam mendampingi cucu mereka yang masih dalam usia tumbuh kembang,” ujarnya.
Selain itu, Dinas DP3AP2KB juga memperkuat basis partisipasi masyarakat melalui GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), sebuah gerakan gotong royong yang mengajak masyarakat menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting.
“Gerakan ini hadir sebagai jembatan kepedulian. Kami mengajak warga membantu keluarga yang membutuhkan, terutama ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun, sehingga intervensi bisa dilakukan secara kolaboratif,” jelas Sartika.
Untuk mendukung akurasi data dan percepatan penanganan, DP3AP2KB juga telah meluncurkan aplikasi digital GENTAS (Gayo Lues Tuntas Atasi Stunting), yang digunakan oleh para kader untuk mencatat dan memantau data anak stunting maupun perkembangan anak posyandu secara digital.
“Melalui GENTAS, proses validasi data menjadi lebih cepat dan akurat. Jadi intervensi bisa tepat sasaran dan tidak menunggu terlalu lama,” tambahnya.
Berbagai program ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dalam menurunkan angka stunting dan memastikan bahwa anak-anak tumbuh sehat dan optimal. Ke depan, Sartika mengatakan pihaknya akan terus memperkuat jejaring kerja sama lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.
“Ini bukan hanya soal angka, melainkan masa depan generasi daerah kita,” ujar Sartika.
(ABDIANSYAH)