Pemerintah Perpanjang Siaga Karhutla, Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan hingga Akhir Agustus

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 6 Agustus 2025 - 18:20 WIB

50854 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petani menyiapkan lahan untuk ditanami jagung di Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

Petani menyiapkan lahan untuk ditanami jagung di Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

Jakarta, Baranews — Pemerintah memastikan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap berlaku hingga akhir Agustus 2025. Langkah ini diambil menyusul prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada bulan ini.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, salah satu upaya pencegahan yang terus dilakukan adalah operasi modifikasi cuaca. Operasi ini akan dilaksanakan sepanjang masih ada potensi awan yang bisa disemai untuk menghasilkan hujan.

“Kami terus siaga menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan sampai dengan akhir Agustus 2025, terutama di wilayah tujuh provinsi rawan karhutla,” kata Hanif di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Tujuh provinsi yang menjadi fokus penanganan meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Wilayah tersebut dinilai rentan karena memiliki ekosistem gambut yang telah mengalami pengeringan, sehingga mudah terbakar jika dipicu cuaca panas dan praktik pembakaran lahan.

“Potensi karhutla terutama diwaspadai di wilayah ekosistem gambut. Lahan gambut tidak akan terbakar jika tidak ada yang sengaja membakarnya,” ujar Hanif.

Ia menambahkan, koordinasi lintas lembaga telah dilakukan untuk memperkuat upaya pencegahan. “Hari ini kami berdiskusi dengan Kepala BMKG dan Kepala BNPB untuk menggelar operasi modifikasi cuaca sepanjang terdapat potensi awan yang bisa kita semai,” ujarnya.

Pemerintah berharap, kombinasi antara siaga lapangan, operasi udara, dan penegakan hukum dapat menekan angka kejadian karhutla yang biasanya meningkat pada puncak kemarau. (*)

Berita Terkait

Dewan Pakar PWI Pusat H. Muhammad Amru Ingatkan Pentingnya Peran Jurnalis dalam Menjaga Keberlanjutan Kebudayaan Lokal
Tomy Suswanto Resmi Pimpin Ikatan Alumni BEM Nusantara Periode 2025 2030
Dolar Tembus Rp16.581: Kemenkeu Tetapkan Kurs Pajak dan Bea Masuk Periode 22–28 Oktober 2025
Purbaya Siap Tangkap Mafia Perdagangan, Targetkan Penyelundupan dan Under Invoicing
Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia
BNN dan PWI Perkuat Kolaborasi dalam Perang Melawan Narkoba

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:51 WIB

DPSMAI Ajak Masyarakat Aceh dan Pelaku Usaha Meriahkan Selera Serumpun di TBG Kuala Lumpur

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:51 WIB

ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya: “Berita Tidak Berdasar dan Tidak Terverifikasi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Terkait Salah Satu Berita Media Online Ancaman Terhadap Wartawan Di Nagan Raya,Jangan Sebarkan Berita Hoaks.

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:50 WIB

TRK Bupati Nagan Raya Tinjau Penemuan Batu Giok Raksasa di Beutong

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Danantara dan Bayang Oligarki: Ketika Uang Negara Jadi Penebus Dosa Korporasi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:02 WIB

H. Salman Al Farisi Ka Kemenag Berikan Kado Untuk Siswa OMI Di Kegiatan Maulid MIN 3 Nagan Raya.

Berita Terbaru