Surakarta – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-7 Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, di Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Sumber, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu malam (20/7/2025). Kunjungan berlangsung sekitar pukul 20.40–22.55 WIB dan diwarnai suasana kekeluargaan, jauh dari nuansa formal kenegaraan.
Pertemuan berlangsung tak lama setelah Presiden Prabowo tiba di Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, Boyolali, pukul 19.55 WIB dengan menggunakan pesawat kepresidenan Boeing 737-800. Di apron bandara, Prabowo disambut langsung oleh Wapres Gibran yang sejak sore menunggu di Solo. Tanpa basa-basi, keduanya langsung berkendara ke arah timur kota menuju rumah Jokowi yang berjarak sekitar 20 kilometer.
Sesampainya di kompleks perumahan pribadi mantan presiden, Prabowo dan Gibran disambut hangat oleh Jokowi sendiri di depan pintu gerbang. Ibu Iriana Joko Widodo turut menyambut dan mempersilakan tamu masuk ke ruang keluarga. “Selamat datang, saya doakan semoga lancar semua programnya,” ujar Jokowi sambil berpelukan dengan Prabowo.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang turut mendampingi, agenda silaturahmi ini memang tidak dijadwalkan dalam jadwal kenegaraan resmi. “Ini murni inisiatif Bapak Presiden untuk menjaga komunikasi yang harmonis dengan para pendahulunya,” kata Moeldoko di lokasi.
Suasana santai langsung terasa ketika rombongan duduk di ruang tamu sederhana berukuran 6 × 9 meter. Hidangan ringan seperti wedang jahe, pisang goreng, dan kue lapis legit buatan Ibu Iriana tersaji di meja bulit. “Saya merasa seperti pulang ke rumah orang tua,” tutur Gibran yang tampak akrab dengan Jokowi.
Dalam pembicaraan, Prabowo menjelaskan secara detail hasil kunjungan kerja ke sejumlah negara selama Juni–Juli 2025. Menurut Sekretaris Kabinet Prasetyo Hadi, topik dominan adalah kerja sama ketahanan pangan dan energi. “Presiden menyampaikan kesepakatan impor 500 ribu ton gandum dari Ukraina, investasi 2 miliar dolar AS dari Uni Emirat Arab untuk kandang ayam modern, serta kerja sama pembangunan 10 embung mini bersama Tiongkok,” ujar Prasetyo.
Jokowi memberikan apresiasi tinggi atas langkah diplomasi ekonomi tersebut. “Pasar global sedang tidak menentu. Langkah cepat Bapak Presiden men-lock kuota pangan dan memastikan harga stabil di masyarakat sangat tepat,” kata Jokowi. Mantan presiden juga menekankan pentingnya menjaga kredibilitas Indonesia di mata investor. “Kalau kita konsisten, mereka akan percaya dan investasi akan terus mengalir.”
Tidak hanya masalah ekonomi, keduanya juga sempat membahas perkembangan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Jokowi menilai program ini bisa menjadi salah satu solusi distribusi pangan dari hulu ke hilir. “Potensi desa sangat besar. Kalau koperasi sudah legal dan manajemennya baik, petani bisa langsung menjual hasil panen tanpa banyak perantara,” ucapnya.
Pertemuan berlangsung lebih dari dua jam namun tidak diwarnai obrolan politik praktis. “Tidak ada pembahasan soal partai atau Pilkada. Semua fokus pada kebijakan yang menguntungkan rakyat,” tegas Moeldoko.
Sebelum berpamitan, Prabowo mengajak Jokowi untuk tetap aktif memberikan masukan. “Saya minta doa dan arahan agar pembangunan Indonesia semakin merata,” ujar Prabowo. Keduanya kemudian berfoto bersama di depan taman rumah dengan latar patung wayang khas Solo.
Usai meninggalkan kediaman Jokowi, rombongan langsung menuju Adi Soemarmo untuk kembali ke Jakarta menggunakan pesawat kepresidenan pukul 23.30 WIB.
Dikabarkan, Jokowi akan kembali ke Jakarta pada Rabu (23/7) untuk menghadiri peresmian nasional Koperasi Merah Putih di Istana Negara.(*)













































