JAKARTA, Bara News – Di tengah kemelut badai fiskal yang tengah melanda Kabupaten Aceh Selatan, Bupati H. Mirwan MS tak tinggal diam. Ia terus berpacu mencari solusi agar roda pemerintahan dan program-program pembangunan daerah tetap dapat berjalan. Salah satu langkah konkret yang ia tempuh adalah membangun komunikasi intensif dengan para pengambil kebijakan di tingkat pusat.
Setelah sebelumnya menerima dua unit hibah mobil pemadam kebakaran dari Kementerian Dalam Negeri, pada Rabu, 16 Juli 2025, Bupati Aceh Selatan kembali melakukan gebrakan dengan bertemu langsung Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, di kediaman pribadi sang menteri.
“Alhamdulillah, sembari ngopi Banda subuh tadi di kediaman Bapak Menteri Pertanian Amran Sulaiman, kita telah memaparkan berbagai agenda strategis untuk memajukan sektor pertanian di Aceh Selatan, salah satunya program unggulan Pemkab yakni Bajak Sawah Gratis,” ujar H. Mirwan MS, Kamis 17 Juli 2025.
Dalam pertemuan tersebut, H. Mirwan menyampaikan berbagai permohonan dukungan dari Kementerian Pertanian. Dukungan tersebut antara lain berupa penyediaan alat mesin pertanian (Alsintan) serta bantuan bibit padi dan jagung guna memperkuat ketahanan pangan di Aceh Selatan, sejalan dengan program nasional yang diamanahkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Respon dari Menteri Pertanian pun sangat positif. Dalam diskusi informal yang berlangsung penuh kekeluargaan itu, Menteri Amran memastikan akan memberikan bantuan pertanian yang signifikan untuk Aceh Selatan. Bantuan tersebut mencakup 10 unit traktor 4WD, satu unit mesin pemanen padi (combine harvester), bibit padi untuk lahan seluas 1.000 hingga 2.000 hektare, dan bibit jagung untuk luasan yang sama. Seluruh bantuan tersebut akan dimasukkan dalam skema bantuan resmi Kementerian Pertanian untuk Tahun Anggaran 2025.
Tak berhenti sampai di situ, Bupati H. Mirwan juga mengusulkan bantuan bibit kopi dan bibit tanaman pangan lainnya guna mendorong keragaman komoditas pertanian yang dihasilkan para petani di Aceh Selatan. Ia juga menyoroti persoalan mendasar lain, yakni sulitnya distribusi pupuk bersubsidi yang seringkali tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita berharap ke depan distribusi pupuk bisa lebih transparan dan tepat sasaran, agar petani bisa memperoleh jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi secara konstan dan harga yang stabil,” katanya.
Menteri Amran menyambut baik masukan tersebut. Ia memberikan sinyal kuat untuk terus mendukung upaya Aceh Selatan dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
“Salam hangat dari Pak Menteri kepada seluruh masyarakat dan petani di Aceh Selatan. Alhamdulillah, beliau akan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor dan combine harvester dalam rangka mendukung program Bajak Sawah Gratis serta bantuan bibit padi dan jagung,” ungkap H. Mirwan MS.
Menurut Bupati, lobi-lobi pembangunan seperti ini merupakan bagian dari upaya panjang untuk membuka ruang sinergi yang lebih besar antara daerah dan pemerintah pusat. Ia menyadari bahwa di tengah keterbatasan anggaran daerah, kerja sama lintas institusi adalah kunci utama untuk menyelamatkan dan membangkitkan program-program strategis daerah.
“Insya Allah, dengan berkah doa dan dukungan masyarakat Aceh Selatan, kita sangat yakin berbagai program dan kegiatan yang bermanfaat untuk kemajuan daerah akan dapat terwujud dan mendapat dukungan penuh dari pusat,” pungkasnya.
Langkah-langkah proaktif yang terus diambil Bupati Mirwan MS menjadi sinyal kuat bahwa di tengah krisis fiskal, harapan untuk membangun Aceh Selatan tetap menyala. Dengan jejaring yang terus diperluas dan perhatian yang semakin terbuka dari pemerintah pusat, pertanian sebagai sektor vital bagi masyarakat kabupaten tersebut kini memasuki babak baru yang lebih menjanjikan. (*)













































