Gubernur Aceh Kunjungi Gayo Lues, Bupati Minta Perlindungan bagi Warga yang Tinggal di Kawasan TNGL

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 25 Juni 2025 - 23:06 WIB

50325 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues, Bara News  — Gubernur Aceh Muzakir Manaf melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gayo Lues dalam rangka menyerap aspirasi dan mendengar langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah tersebut. Salah satu isu penting yang disampaikan dalam pertemuan itu adalah soal keresahan warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), khususnya di Kecamatan Putri Betung.

Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si, secara tegas menyampaikan kepada Gubernur bahwa saat ini terdapat lima desa di Kecamatan Putri Betung yang bermukim dan menggantungkan hidup di dalam kawasan TNGL. Namun, setelah keluarnya peraturan Presiden yang memperketat pemanfaatan kawasan hutan konservasi, situasi masyarakat menjadi genting.

“Kemarin, pasca keluarnya peraturan Presiden ini, pihak satgas TNGL sudah memasang plang. Artinya, masyarakat tidak boleh lagi memanfaatkan perkebunannya, tidak boleh lagi masuk ke kawasan hutan. Ini sangat meresahkan masyarakat di lima desa tersebut,” kata Bupati Suhaidi pada Rabu (25/06/2025) di hadapan Gubernur Aceh.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa saat kunjungan ke Takengon beberapa waktu lalu, dirinya juga telah menyampaikan permasalahan serupa kepada Menteri Kehutanan. Ia berharap persoalan tersebut bisa segera ditindaklanjuti dengan pendekatan yang lebih humanis dan realistis.

“Mudah-mudahan ini akan ditindaklanjuti. Ini akan kita sampaikan juga kepada Ketua Satgas dalam waktu dekat dan kita jelaskan kondisi yang sebenar-benarnya di lapangan,” tegasnya.

Menurut Bupati, salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi kesalahpahaman pihak Pemerintah Pusat terhadap kondisi riil pemanfaatan TNGL di Gayo Lues. Ia menduga pusat membayangkan TNGL di Aceh dimanfaatkan seperti kawasan perkebunan sawit skala besar, padahal faktanya jauh dari itu.

“Di Gayo Lues tidak ada yang seperti itu, yang tinggal di kawasan TNGL itu adalah masyarakat miskin kita, Pak Gubernur. Mereka hanya menyambung hidup, berbeda dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia yang mungkin disalahgunakan oleh korporasi,” jelasnya.

Untuk itu, Bupati Gayo Lues meminta dukungan penuh dari Gubernur Aceh dan Sekretaris Daerah Provinsi agar pemerintah provinsi turut memperjuangkan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi masyarakat yang terdampak. Menurutnya, relokasi bukanlah solusi yang mudah, sebab selain menyangkut mata pencaharian, proses tersebut membutuhkan anggaran yang besar dan kesiapan sosial yang kompleks.

“Agar mereka bisa tetap tinggal dan bekerja di situ. Karena jika direlokasi, ini merupakan pekerjaan yang sangat berat dan butuh biaya yang besar,” kata Bupati.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu tokoh masyarakat dari Kecamatan Putri Betung turut menyampaikan aspirasi. Ia menjelaskan bahwa di kecamatan itu terdapat sembilan desa definitif dan empat desa persiapan yang kondisinya nyaris serupa dengan kasus konflik agraria yang pernah terjadi di Aceh Singkil.

“Orang TNGL membuat plang, sehingga yang sudah produktif tidak dikasih untuk diambil hasilnya. Jadi, kami sangat resah. Enklave-nya pun (wilayah yang dikelilingi TNGL) paling kurang sekitar 400 hektar,” ucapnya dengan nada kecewa.

Ia pun memohon arahan dan perhatian langsung dari Gubernur agar masyarakat tetap bisa menghidupi keluarganya tanpa harus terancam kehilangan tanah dan penghidupan mereka.

Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyatakan komitmennya untuk membantu mencari solusi terbaik. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan membawa persoalan ini ke tingkat kementerian agar ada jalan keluar yang berpihak pada rakyat.

“Intinya untuk kelancaran ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ke depan harus lebih makmur. Insya Allah kita perjuangkan,” pungkas Gubernur singkat namun meyakinkan.

Kunjungan ini menandai pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam menghadapi dinamika kebijakan pusat, terutama yang berdampak langsung pada masyarakat kecil yang tinggal di wilayah konservasi seperti TNGL. Harapan pun menggantung: agar suara dari hutan ini bisa sampai ke meja kebijakan nasional. (Abdiansyah)

Berita Terkait

Polres Gayo Lues Gelar Aksi Donor Darah Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Wujud Nyata Kepedulian dan Sinergitas Lintas Sektoral
Gubernur Aceh Muzakir Manaf Lakukan Takziah ke Rumah Duka Alm. Japar (Ama Uwe) di Gayo Lues
Tokoh Masyarakat Gayo Lues Sampaikan Keresahan ke Gubernur Aceh atas Plang Larangan Satgas PKH di Kawasan Putri Betung yang Dinilai Tanpa Sosialisasi
Pemkab Gayo Lues Gelar Lelang Terbuka 2025: 44 Unit Kendaraan dan Limbah Padat Dilelang Melalui KPKNL Lhokseumawe
LIRA Pertanyakan Pembuangan Limbah B3 dan Izin Air Tanah PT Kencana Hijau Bina Lestari Gayo Lues
PT Kencana Hijau Binalestari Klarifikasi Isu Cerobong Boiler, Tampilkan Dokumentasi Lapangan
Kapolsek Blangkejeren Pimpin Turnamen Tenis Meja Polres Gayo Lues Sambut HUT Bhayangkara ke-79 Tahun 2025
PT. Kencana Hijau Diduga Langgar Sejumlah Regulasi Lingkungan, LLA Desak Pemerintah dan APH Bertindak Tegas: Teguran Gubernur Jangan Diabaikan

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:43 WIB

Gelar Aksi Nasional Klien Bapas Kelas II Nagan Raya Bakti Sosial Di Masjid.

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Nagan Raya Gelar Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025. Ini Kata Wabup

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:12 WIB

Negara Hadir di Jantung Hutan: Pemusnahan 25 Hektar Ladang Ganja oleh Tim Gabungan di Nagan Raya

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:15 WIB

Bunda PAUD Nagan Raya Kunjungi Desa Alue Buloh. Lintas Krueng Nagan Mengunakan Rakit.

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:11 WIB

Tim Verifikator Kemenkes RI dalam Rangka Verifikasi Lapangan STBM Award 2025 Ke Nagan Raya.

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Aceh Barat Kunjungi Mako Brimob Batalyon C Pelopor. Untuk Pererat Silaturrahmi

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:02 WIB

Brimob Polda Aceh Ungkap 25 Hektare Ladang Ganja, Sita 180 Ton Barang Bukti di Nagan Raya

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:35 WIB

Tiem Adam Depok FC Siap Bertarung Di Even Turnamen Sepak Bola Piala Wagub Aceh.

Berita Terbaru