Banda Aceh – Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali yang dilaksanakan oleh Komite Olah Raga Nasional Indonesia. Tahun ini PON ke XXI sebagai tuan rumah pesta olahraga Nasional tersebut ditunjuk Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara.
Secara fisik bangunan dan tempat Venue PON Aceh Sumut tersebar dibeberapa wilayah Kabupaten Kota dalam Provinsi Aceh. Menurut informasi yang secara berkala dimuat di media kesiapan pembangunan Phisik secara umum tidak mencapai target mengingat waktu pembukaan PON dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia.
Informasi terakhir Presiden Jokowi membentuk Satuan Tugas Satgas Pengawalan Penyelenggaraan PON XXI dimana isi Keputusan Presiden tersebut pembentukan Satgas bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan PON berjalan sesuai dengan yang direncanakan, disamping itu Satgas juga mengambil langkah langkah terkoordinasi dan terintegrasi dalam menyelesaikan kendala yang timbul dalam rangka pengawalan penyelenggaraan PON ke XXI tahun 2024 serta melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan PON.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika persiapan Aceh jauh jauh hari dilaksanakan secara maksimal mungkin kekhawatiran berbagai pihak tidak akan terjadi. Berbagai persoalan yang muncul ditubuh KONIAceh juga ikut mempengaruhi persiapan secara umum, padahal 3 tahun sebelum pelaksanaan PON Aceh selaku tuan rumah sudah mulai mempersiapkan diri tapi diujung mendekati pelaksanaan banyak masalah yang muncul karena disharmonisasi antara Pengurus dan Pj Gubernur selaku penanggung jawab,”ujar Koordinator Transparansi Tender Indonesia(TTI) Nasruddin Bahar, Jumat 2 Agustus 2024.
Mnurut Nasruddin penyebab banyaknya fasilitas venue PON XXI Aceh-Sumut belum siap adalah keterlambatan proses tender dan tentunya banyak yang punya kepentingan pribadi dan kelompok yang ingin rekanan nya menang tender, kedua tertutupnya informasi bagi masyarakat terutama LSM dan Awak media untuk dapat meliput secara terbuka. “Pernyataan yang muncul diluar seolah olah pembangunan semua fasilitas Venue PON selesai sesuai target yang direncakan, padahal jauh dari harapan,” kata Nasruddin.
Nasruddin menyebutkan, akhirnya Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah mulai panik dan kelabakan melihat kondisi dilapangan dimana masih banyak pasilitas Venue PON tidak dapat digunakan semestinya. Padahal perlehatan Nasional tersebut tinggal menghitung hari. “Pj Gubernur Aceh segera mengambil langkah langkah strategis seperti meninjau kembali venue mana saja yang tidak mungkin digunakan maka segera memindahkan lokasi ke Sumatera Utara yang juga selaku penyelenggara PON atau di Jakarta yang sudah punya fasilitas yang lengkap,” tegasnya.
Kata Nasruddin, plihan bagi Bustami Hamzah selesaikan dan Sukseskan PON sebagai agenda Nasional atau mundur dari sekarang kosentrasikan pada Calon Gubernur Aceh. “Jika Bustami Hamzah ingin memilih keduanya maka dipastikan kedua-duanya gagal,”pungkasnya.