Kutacane — Sebanyak 388 mahasiswa Universitas Gunung Leuser (UGL) resmi dikukuhkan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Angkatan ke-XI yang digelar di halaman kampus UGL, Kompleks Pelajar, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, Sabtu (8/11/2025). Prosesi akademik ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kampus tersebut sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi kebanggaan masyarakat setempat.
Ratusan wisudawan yang diwisuda berasal dari empat fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 119 orang, Fakultas Ekonomi 136 orang, Fakultas Pertanian 96 orang, dan Fakultas Teknik 37 orang. Banyak di antara lulusan berasal dari desa-desa di pelosok Aceh Tenggara, mengindikasikan peran nyata UGL dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi putra-putri daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tenggara yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Gunung Leuser, menyampaikan bahwa gelar sarjana yang diraih para lulusan bukan semata-mata puncak keberhasilan akademik, melainkan awal dari tanggung jawab moral untuk kembali dan membangun daerah. Ia menekankan pentingnya menjadikan ilmu sebagai alat perubahan sosial dan pendorong pembangunan di kampung halaman.
“Wisuda bukan akhir perjalanan, tapi awal pengabdian. Anak-anak kami harus kembali ke desa dan menjadi cahaya pembangunan daerah,” ujarnya dalam pidato yang disambut tepuk tangan ratusan undangan.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah kabupaten untuk terus mendukung pengembangan Universitas Gunung Leuser, termasuk memperjuangkan peningkatan status UGL menjadi universitas negeri. Menurutnya, dengan dukungan penuh dari masyarakat, akademisi, dan tokoh daerah, mimpi itu bukan hal yang mustahil terwujud.
Rektor UGL, Dr. Indra Utama, M.Pd., menyampaikan bahwa momen wisuda merupakan refleksi dari perjuangan panjang mahasiswa dalam menempuh pendidikan tinggi. Ia berharap para lulusan mampu berkontribusi nyata di tengah masyarakat, terutama di daerah asal masing-masing.
“Sebagian besar mahasiswa kami berasal dari desa. Kami yakin mereka akan pulang membawa perubahan. Itulah semangat yang kami tanamkan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa UGL terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu akademik dan mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga peka terhadap persoalan sosial.
Upacara wisuda turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Aceh Tenggara, Sekretaris Daerah, para anggota DPRK, Ketua Majelis Adat terpilih, pimpinan OPD, para camat, tokoh pendidikan, serta keluarga besar UGL dan para orang tua wisudawan. Halaman kampus yang disulap menjadi ruang prosesi terbuka dipenuhi wajah-wajah bahagia para lulusan yang tengah menatap masa depan baru.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan lintas sektor, Universitas Gunung Leuser kian menunjukkan peran strategisnya dalam mencerdaskan anak negeri dan menjadi pilar penting pembangunan sumber daya manusia di wilayah perbatasan Aceh tersebut. (ZUL)













































