Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025. Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih dan membahas evaluasi serta penguatan pelaksanaan Sekolah Rakyat Rintisan Tahun 2025–2026.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa program pendidikan gratis, setara, dan berkualitas benar-benar menyentuh lapisan masyarakat yang paling membutuhkan. Presiden menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar warga negara yang tidak boleh terhalang oleh keterbatasan ekonomi atau geografis.
Dalam pemaparannya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa penyelenggaraan Sekolah Rakyat telah resmi dimulai sejak 14 Juli 2025. Hingga saat ini, program tersebut telah berjalan di 63 titik lokasi di berbagai provinsi dan berlangsung tanpa hambatan signifikan.
Menurut Saifullah, program sekolah rakyat rintisan menargetkan lebih dari 15.000 peserta didik dari keluarga prasejahtera dan daerah tertinggal. Program ini juga melibatkan lebih dari 2.000 guru dan sekitar 4.000 tenaga kependidikan, yang berasal dari berbagai latar belakang akademik dan profesi.
Presiden Prabowo dalam arahannya menyampaikan bahwa sekolah rakyat harus dijadikan model penyelenggaraan pendidikan yang berakar pada nilai gotong royong, nasionalisme, dan pemajuan sumber daya manusia. Ia juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lokal dalam menjamin keberlangsungan program.
Kehadiran Wapres Gibran dalam rapat ini mempertegas posisi pendidikan sebagai prioritas nasional. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Wapres menekankan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat tidak hanya diukur dari jumlah siswa, tetapi juga dari dampaknya terhadap perubahan sosial dan penguatan karakter bangsa.
Pemerintah juga merencanakan perluasan program pada tahun ajaran berikutnya, termasuk dengan integrasi teknologi pembelajaran digital dan penyediaan sarana belajar yang lebih baik di daerah-daerah terpencil. Program ini ditujukan untuk memperkecil kesenjangan pendidikan antarwilayah dan menanamkan nilai kebangsaan sejak usia dini.
Sekolah Rakyat Rintisan merupakan salah satu proyek unggulan dalam agenda pemerataan pembangunan sumber daya manusia yang diusung oleh Pemerintahan Prabowo–Gibran. Pemerintah berharap, model ini bisa menjadi alternatif yang efektif dalam menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, terutama di luar wilayah perkotaan. (*)