Tokoh Gayo dari Bogor Dukung Pemekaran Aceh Leuser Antara

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 02:13 WIB

50460 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDAN, BARANEWS  — Dukungan terhadap pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) terus mengalir dari berbagai kalangan. Kali ini, dukungan datang dari tokoh masyarakat Gayo yang tinggal di perantauan. Miko Salman Gayo, Ketua Keluarga Nanggroe Gayo (KNG) Raya Cabang Bogor, hadir langsung dalam Konsolidasi Akbar Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) di Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, Sabtu (4/10/2025).

Menurut Miko, pertemuan ini merupakan tonggak penting dalam mempersatukan tekad perjuangan menuju terbentuknya Provinsi ALA. Ia menilai pemekaran wilayah bukan sekadar wacana politik, tetapi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak demi pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan tengah dan tenggara Aceh.

“Kalau ingin mempercepat pembangunan dan pemerataan di Aceh, pemekaran ALA memang sebuah keharusan,” ujarnya. Miko datang dari Bogor bersama Erwin, salah satu generasi muda Gayo yang juga ikut menyuarakan aspirasi tersebut.

Dalam acara tersebut, Drs H Syahbudin BP MM dan Nilawati Mustafa M Tamy mengukuhkan kembali susunan pengurus KP3ALA tingkat pusat maupun daerah. Pengukuhan ini dinilai menjadi simbol penyegaran semangat gerakan, serta penanda bahwa perjuangan untuk mewujudkan Provinsi ALA terus berlangsung dengan konsolidasi yang semakin kuat.

Syahbudin mengungkapkan bahwa setelah hampir dua dekade menerima Dana Otonomi Khusus (Otsus), kondisi sosial ekonomi di Aceh belum mengalami lompatan signifikan. Bahkan, Aceh masih tercatat sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatra. Menurutnya, hal itu menandakan perlunya pendekatan baru, salah satunya dengan pembentukan daerah otonomi baru seperti ALA.

Ia menekankan bahwa wilayah ALA memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia yang besar. Dari kawasan ekosistem Gunung Leuser yang strategis, kopi arabika Gayo yang mendunia, hingga kakao berkualitas tinggi menjadi modal pembangunan yang sangat potensial jika dikelola lebih fokus melalui provinsi tersendiri.

“Jika dikelola dengan baik, ALA bisa menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia,” ujar Syahbudin dalam sambutannya. Ia juga menyoroti pentingnya posisi ALA sebagai poros pertahanan dan representasi keberagaman budaya di kawasan barat Indonesia, menjadikannya bukan hanya kawasan ekonomi, tetapi juga geopolitik yang penting.

Para tokoh KP3ALA menilai bahwa masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini memberikan angin segar bagi perjuangan pemekaran ALA. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan nasional yang tertuang dalam dokumen Asta Cita Presiden serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang membuka kembali ruang bagi pembentukan daerah otonomi baru yang sempat tertunda.

Konsolidasi ini sekaligus menjadi bukti bahwa aspirasi pembentukan Provinsi ALA bukan hanya datang dari lokalitas Aceh Tengah dan sekitarnya, namun juga didukung oleh masyarakat perantauan. Gerakan yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade ini kini memasuki fase strategis dengan misi mewujudkan pemerintahan yang lebih dekat, cepat, dan merata bagi seluruh warga Aceh wilayah tengah dan tenggara. (*)

Berita Terkait

Pemilik PT Natana Marine Corp Diduga Melakukan Penipuan Import Mangga
Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 255 Kilogram Ganja, Dua Kurir Asal Aceh Diamankan
Wakil Ketua DPRK Simeulue Terjaring Razia di Medan, Positif Narkoba dan Kini Jalani Rehabilitasi Rawat Jalan
KP3ALA Sambut Positif Terbitnya PP Penataan Daerah, Harapkan Pembentukan Provinsi ALA Segera Terwujud
Dengan Dukungan Tokoh Nasional dan Rencana RPJMN, KP3ALA Serukan ALA Segera Disahkan sebagai Provinsi Baru
Gerakan Pemekaran ALA Makin Terstruktur, KP3ALA Kukuhkan Pengurus Baru
Konsolidasi Aceh Leuser Antara Tegaskan Semangat Baru Perjuangan Pemekaran Provinsi
Soal Video Viral Hentikan Kendaraan Plat BL, Gubernur Sumut Tegaskan Sekadar Sosialisasi, Bukan Razia

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 16:27 WIB

Status Bendera Bulan Bintang Secara Hukum Belum Final Maka Jangan Di Kibarkan Karena Berpotensi Menimbulkan Gangguan Stabilitas Keamanan

Sabtu, 22 November 2025 - 19:57 WIB

Kanwil Bea Cukai Aceh Hadiri Seminar Nasional Ekspor Impor Berbasis Komoditi Lokal, Perkenalkan Portal OSI UMKM

Jumat, 21 November 2025 - 20:31 WIB

Bea Cukai Aceh Imbau Masyarakat Waspadai Jasa Unlock IMEI iPhone Inter

Kamis, 20 November 2025 - 03:37 WIB

SAPA Soroti Anggaran Publikasi Pokir DPRK Banda Aceh Rp4,5 Miliar yang Dinilai Berlebihan dan Rentan Konflik Kepentingan

Rabu, 19 November 2025 - 21:24 WIB

Bea Cukai Aceh Terima Kunjungan PT Rosin Trading Internasional, Bahas Pemanfaatan Fasilitas KITE Pembebasan untuk Dorong Daya Saing Ekspor Gondorukem dari Gayo Lues

Selasa, 18 November 2025 - 20:02 WIB

Pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan Lokal

Selasa, 18 November 2025 - 17:22 WIB

Bea Cukai Meulaboh Pelajari Strategi Penguatan Hubungan Media di Kanwil Bea Cukai Aceh

Selasa, 18 November 2025 - 02:23 WIB

PLN Dinilai Gagal Total, LSM KOMPAK Desak Pemerintah Aceh Bertindak

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Pemdes Meugatmeh Salurkan Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran

Senin, 24 Nov 2025 - 10:22 WIB