TNI Amankan Senjata yang Dirampas OPM Sejak 2019, Tiga Anggota Kelompok Bersenjata Tewas di Puncak

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 1 Agustus 2025 - 13:40 WIB

50608 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Prajurit TNI kembali melaksanakan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata di wilayah Papua Tengah. Operasi ini berlangsung pada Kamis, 31 Juli 2025, di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak. Penindakan dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan kelompok separatis bersenjata yang terindikasi aktif di wilayah tersebut. Selain merespons informasi intelijen, operasi ini juga merupakan bagian dari upaya strategis untuk menegakkan kedaulatan negara dan memulihkan senjata organik milik prajurit TNI yang dirampas oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam insiden berdarah di Ugimba pada tahun 2019.

Insiden di Ugimba pada 2019 itu mengakibatkan gugurnya seorang prajurit TNI dan hilangnya satu pucuk senjata api jenis SS2 V4. Sejak saat itu, aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan pencarian intensif terhadap pelaku dan barang bukti yang dirampas. Dalam operasi penegakan hukum terbaru ini, sempat terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dan kelompok OPM yang melakukan perlawanan bersenjata. Dalam baku tembak tersebut, tiga orang anggota kelompok bersenjata dinyatakan tewas. Ketiganya diidentifikasi sebagai Ado Wanimbo, Meni Wakerw alias Jumadon Waker, dan satu orang lainnya yang saat ini masih dalam proses identifikasi.

Ado Wanimbo diketahui merupakan salah satu pimpinan lapangan OPM dan menjabat sebagai Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu. Ia juga telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika sejak 30 April 2018 sebagaimana tercantum dalam surat DPO/36/IV/2017/Reskrim. Namanya disebut dalam sejumlah laporan keterlibatan aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua, termasuk perampasan senjata milik aparat keamanan.

Prajurit TNI yang terlibat dalam operasi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting dari lokasi kejadian. Di antaranya adalah satu pucuk senjata api SS2 V4 bernomor BF.CS 024739 yang dilengkapi teleskop Trijicon dengan nomor seri 923632. Senjata ini diketahui merupakan milik prajurit TNI yang gugur dalam insiden 2019 di Ugimba. Selain itu, diamankan pula satu pucuk senapan angin, tiga buah magazen (dua untuk M16 dan satu untuk SS2), 64 butir munisi kaliber 5,56 mm, empat unit telepon genggam, satu dompet, dua power bank, satu senter kepala, serta sejumlah perlengkapan pribadi dan barang bukti lainnya, termasuk dokumen identitas, uang tunai jutaan rupiah, dua buah noken, satu tas selempang, kapak, parang, ketapel, dan korek api. Satu buah emas juga ditemukan di antara barang bukti yang disita.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025), menyatakan bahwa seluruh rangkaian operasi tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam kerangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Menurutnya, semua tindakan yang dilakukan oleh prajurit di lapangan telah mengikuti prosedur operasi standar yang ketat, bersandar pada hukum, dan dijalankan secara profesional dan proporsional.

Keberhasilan ini, menurut Kristomei, menjadi bukti konkret bahwa prajurit TNI menjalankan tugas negara dengan penuh tanggung jawab dalam menjaga keamanan nasional, khususnya di wilayah-wilayah yang masih diwarnai konflik bersenjata. Ia juga menegaskan bahwa penemuan kembali senjata milik TNI yang dirampas oleh kelompok OPM setelah insiden pembunuhan terhadap aparat merupakan bukti kekejaman kelompok separatis terhadap simbol dan alat pertahanan negara. Meski demikian, ia menekankan bahwa TNI tidak semata-mata mengedepankan operasi bersenjata dalam menangani situasi Papua.

TNI, menurut Kristomei, tetap memegang prinsip pendekatan teritorial yang mengedepankan nilai-nilai humanisme, dialog, dan kepercayaan. Dalam menjaga stabilitas Papua, TNI mengajak semua pihak untuk kembali membangun perdamaian. Ia menyatakan bahwa TNI senantiasa membuka pintu bagi setiap anggota kelompok bersenjata yang ingin menghentikan perlawanan dan kembali bergabung ke dalam kehidupan masyarakat serta bersama-sama membangun Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Operasi ini kembali menegaskan posisi TNI sebagai benteng kedaulatan negara yang tidak hanya hadir dengan kekuatan senjata, tetapi juga sebagai aktor pemersatu bangsa, terutama di wilayah yang masih menghadapi tantangan keamanan seperti Papua. Dalam setiap langkah, TNI menegaskan komitmennya untuk tetap berdiri bersama rakyat, menjaga keselamatan warga sipil, serta menciptakan suasana yang kondusif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.

Berita Terkait

Dewan Pakar PWI Pusat H. Muhammad Amru Ingatkan Pentingnya Peran Jurnalis dalam Menjaga Keberlanjutan Kebudayaan Lokal
Tomy Suswanto Resmi Pimpin Ikatan Alumni BEM Nusantara Periode 2025 2030
Dolar Tembus Rp16.581: Kemenkeu Tetapkan Kurs Pajak dan Bea Masuk Periode 22–28 Oktober 2025
Purbaya Siap Tangkap Mafia Perdagangan, Targetkan Penyelundupan dan Under Invoicing
Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia
BNN dan PWI Perkuat Kolaborasi dalam Perang Melawan Narkoba

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Sesuai Instruksi Gubernur, Bupati Aceh Selatan Didesak Evaluasi IUP KSU Tiega Manggis dan IUPK PT Pinang Sejati Utama

Rabu, 22 Oktober 2025 - 05:05 WIB

Keuchik Kuta Blang Samadua Cabut Rekomendasi untuk PT Empat Pilar Bumindo

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Kisruh di MUQ Berakhir Damai, Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Selasa, 14 Oktober 2025 - 00:12 WIB

Kapolres Aceh Selatan Gelar Program “Sawaeu Kupi” Serap Aspirasi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 12 Oktober 2025 - 04:27 WIB

Hadi Surya Serap Aspirasi Masyarakat Aceh Selatan dalam Reses III Tahun 2025

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:08 WIB

Desak Evaluasi IUP Tak Produktif, GeMPA Ingatkan Bupati Aceh Selatan Taat Instruksi Gubernur

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Bupati Aceh Selatan Dinilai Abaikan Dua Instruksi Gubernur Aceh, Potensi Konflik dan Masalah Tata Kelola SDA Mengemuka

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:32 WIB

Ketua PeTA: Cukup Rp 2 Triliun dari Lebih Rp100 T Dana Otsus Telah Dikucurkan Dijadikan Tabungan Abadi, Semua Mantan Kombatan GAM Bisa Hidup Layak

Berita Terbaru