SMPA Apresiasi Keterbukaan PDAM Banda Aceh dalam Dialog Pelayanan Air Bersih

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 18:32 WIB

50112 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh — Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Aceh (SMPA) menyampaikan apresiasi kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banda Aceh atas sikap terbuka dan responsif dalam menerima audiensi serta dialog terbuka terkait persoalan layanan air bersih di sejumlah wilayah Aceh. Pertemuan yang berlangsung beberapa waktu lalu itu menyoroti tantangan yang masih dihadapi masyarakat dalam mengakses air bersih yang lancar dan berkualitas.

Dalam siaran tertulis yang diterima pada Sabtu (25/10/2025), Koordinator SMPA Rizki Aulia Zulfareza menyatakan bahwa audiensi berlangsung dalam suasana terbuka dan konstruktif. Ia menilai, kesediaan PDAM untuk berdialog langsung dengan kelompok mahasiswa dan pemuda menunjukkan kemauan lembaga publik tersebut untuk menerima kritikan sekaligus menjalin komunikasi yang sehat dengan masyarakat.

Rizki mengatakan bahwa PDAM telah menunjukkan itikad baik dengan merespons berbagai keluhan dan masukan yang disampaikan selama pertemuan. Menurutnya, ini menjadi cermin dari semangat transparansi, keterbukaan, dan tanggung jawab publik yang seharusnya dimiliki oleh setiap lembaga pelayanan milik negara. Ia juga menekankan bahwa ruang dialog seperti ini perlu menjadi budaya dalam tata kelola pelayanan publik.

“Kami sangat menghargai kesediaan PDAM untuk menerima kami dan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Ini adalah bentuk konkret dari keterbukaan dan niat baik lembaga publik untuk terus memperbaiki diri,” ucap Rizki.

Meski mengapresiasi, SMPA tetap menyampaikan sejumlah catatan atas kelemahan yang masih ditemukan dalam sistem distribusi air bersih. Rizki menyebut bahwa hingga kini masih ada banyak wilayah yang mengalami gangguan pasokan, baik karena keterbatasan infrastruktur, kondisi pipa yang sudah tua, maupun persoalan teknis dan geografis. Namun demikian, SMPA melihat bahwa PDAM tidak tinggal diam, dan telah mengambil beberapa langkah perbaikan di lapangan.

Upaya yang dinilai positif oleh SMPA antara lain adalah perawatan berkala terhadap jaringan utama distribusi, pengadaan perlengkapan baru untuk menstabilkan tekanan air, serta program peningkatan kualitas air demi memastikan kelayakan konsumsi. Rizki menggarisbawahi bahwa langkah-langkah tersebut menunjukkan adanya keseriusan dari manajemen PDAM untuk menjawab tantangan yang ada di sektor air bersih.

Namun, Rizki meyakini bahwa kerja keras saja belum cukup. Ia mendorong agar PDAM juga memperkuat aspek manajerial, memperluas pelatihan sumber daya manusia, serta memaksimalkan sistem pelayanan pelanggan yang responsif. Menurutnya, setiap keluhan masyarakat harus dianggap sebagai dasar untuk perbaikan yang berkelanjutan.

“Kami tidak hadir untuk sekadar mengkritik, tetapi untuk mendorong perbaikan. Kritik kami adalah bentuk kepedulian terhadap hak masyarakat atas air bersih. Sebab air bersih adalah kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda-tunda,” kata Rizki.

SMPA juga menyoroti pentingnya membangun kolaborasi yang lebih erat antara PDAM, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat sipil. Mereka menilai, penyelesaian persoalan di sektor air bersih tidak bisa dilakukan sepihak, tetapi membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemuda dan mahasiswa yang memiliki peran strategis dalam mendorong perubahan.

“Kami siap menjadi mitra kritis maupun solutif bagi PDAM. Tidak sebatas menyampaikan aspirasi, kami juga siap melakukan kajian dan pengawalan kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ujar Rizki.

Lebih jauh, Rizki menekankan perlunya PDAM memperkuat komunikasi publik. Menurutnya, banyak konflik kecil yang bisa dihindari apabila masyarakat mendapatkan informasi yang memadai dan tepat waktu. Ia mencontohkan bahwa gangguan teknis atau perawatan jaringan seharusnya dapat diinformasikan lebih awal melalui media sosial resmi atau kanal layanan pelanggan.

“Komunikasi adalah kunci. Kadang persoalannya bukan pada gangguan teknisnya, tetapi pada minimnya informasi kepada pelanggan. Ketika masyarakat merasa tidak diabaikan, kepercayaan terhadap PDAM bisa tumbuh,” ucapnya.

Di akhir pernyataannya, SMPA menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal dan mendampingi kinerja lembaga publik seperti PDAM. Mereka berharap semangat kolaboratif dan komunikasi dua arah yang telah terjalin dapat dijaga dan ditingkatkan ke depannya.

“Kita semua ingin Aceh yang lebih baik, dan itu hanya bisa dicapai jika setiap elemen masyarakat mengambil peran. Pelayanan publik yang kuat dibangun dari sinergi, bukan saling menyalahkan. Mari jadikan kritik sebagai energi positif, dan semangat kolaborasi sebagai pijakan bersama,” tutup Rizki.

Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Aceh berharap pengalaman berdialog dengan PDAM Banda Aceh dapat menjadi contoh bagaimana lembaga publik membuka ruang partisipasi masyarakat dalam membangun pelayanan yang lebih baik dan merata. Mereka percaya bahwa tantangan di sektor air bersih bukanlah akhir, tetapi awal dari perubahan yang akan lahir jika semua pihak mampu saling mendengar dan bekerja sama.

Berita Terkait

Shella Saukia Ulurkan Tangan untuk Melda Safitri, Ibu Dua Anak yang Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK
Pererat Ukhuwah dan Bertukar Pengalaman, Imam Masjid Kelantan Kunjungi Aceh
TTI: Gubernur Aceh Jangan Asal Tunjuk Direktur RS Zainoel Abidin
Universitas Ubudiyah Indonesia Lahirkan Generasi Cerdas dan Berkarakter, Siap Bersaing Global
Bea Cukai Banda Aceh Bersama Satpol PP dan WH Aceh Besar Gencarkan Operasi Pasar untuk Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Dirjen Bea Cukai Apresiasi Sinergi Forkopimda Aceh dalam Penindakan dan Pemusnahan Barang Ilegal
Bea Cukai Aceh Gagalkan 80 Kasus Narkotika, Sita 5,89 Ton Barang Bukti Sepanjang 2025
Satgas Bea Cukai Aceh Berhasil Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal Senilai Rp6,97 Miliar

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:56 WIB

Bupati Aceh Tenggara: Santri Harus Jadi Garda Terdepan Jaga Nilai Keislaman dan Kebangsaan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:52 WIB

Bupati Aceh Tenggara Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran Ponpes Badrul Ulum

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:43 WIB

Bupati Gayo Lues Dukung Pemanfaatan Pelabuhan Aceh untuk Dorong Ekonomi Lokal

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:05 WIB

Wakil Bupati Aceh Tenggara Bahas Usulan Infrastruktur Prioritas Bersama Tim Bappenas

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:30 WIB

Santri Dayah Darul Isti Qomah Meriahkan Pawai Hari Santri Nasional di Aceh Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:07 WIB

Pemprov Aceh Anggarkan Rp80 Miliar Bangun Jalan Tembus Muara Situlen–Gelombang

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Bupati Aceh Tenggara Hadiri Tabligh Akbar dan Peringatan Hari Santri ke-10 yang Penuh Semangat Kebersamaan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Tabligh Akbar dan Doa Bersama Warnai Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri di Aceh Tenggara

Berita Terbaru