Rismon Sianipar: Akar Kebobrokan Kepolisian Ada pada Para Jenderal

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 12 Oktober 2025 - 05:55 WIB

50427 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, (12/10/2025) — Aktivis dan penulis Rismon Sianipar kembali melontarkan kritik tajam terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia. Dalam pernyataannya yang disampaikan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club yang dipandu Karni Ilyas, Rismon menyebut bahwa akar dari persoalan di tubuh Polri bukan terletak pada perilaku anggota di lapangan, melainkan pada para pimpinan tertinggi. Ia menyebut para jenderal sebagai pihak yang “kotor dan busuk”, dan menyarankan agar penegakan hukum dimulai dari pucuk pimpinannya.

“Kalau ingin membenahi kepolisian, kasih contoh. Demonstrasikan bagaimana mereka yang pernah menjabat di kepolisian bisa dihukum dengan tegas. Bukan hanya sekadar dimutasi atau diturunkan pangkatnya,” ungkap Rismon.

Ia menantang langsung para petinggi yang mengusung wacana reformasi Polri, termasuk Mahfud MD dan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia bahkan meyakini bahwa banyak rakyat, termasuk generasi muda, siap berkorban untuk melawan kebobrokan yang ada bila dibutuhkan.

Rismon juga menyoroti sejumlah kasus besar yang menurutnya tidak pernah dituntaskan secara transparan oleh kepolisian, seperti kasus Jessica Kumala Wongso, buku merah di KPK, peristiwa KM 50, tragedi Kanjuruhan, dan kasus dugaan pembunuhan terhadap Pina di Cirebon. Ia menuding ada praktik manipulasi barang bukti digital, intimidasi terhadap aktivis dan jurnalis, serta absennya integritas dari para ahli yang memberikan keterangan di pengadilan.

“Polisi ahli digital di Bareskrim saja masih bisa menipu hakim. Metadata tidak diketik dibilang typo, ribuan frame hilang juga dianggap sepele,” ucapnya dalam tayangan yang telah tersedia di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.

Pada kasus KM 50, Rismon menyatakan bahwa rekaman CCTV serta jejak digital penting dihapus, genangan darah dibersihkan, dan tokoh-tokoh yang terlibat justru tidak diperiksa secara forensik. Ia mempertanyakan keadilan dan integritas proses penegakan hukum yang menurutnya tebang pilih.

Bukan hanya tajam terhadap kepolisian, Rismon turut mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam membenahi institusi tersebut, terlebih dengan anggaran Polri yang pada 2025 mencapai Rp126 triliun, menjadikannya anggaran terbesar kedua setelah Kementerian Pertahanan. Ia mempertanyakan efisiensi dan akuntabilitas dari dana sebesar itu jika tak mampu melahirkan institusi kepolisian yang bersih dan berintegritas.

“Mendingan bubarkan saja kepolisian ini kalau memang tidak bisa direformasi. Ganti dengan sistem yang jauh lebih transparan dan akuntabel, tanpa budaya jenderal yang justru menjauhkan diri dari rakyat,” katanya.

Pernyataan tersebut menuai berbagai reaksi dari publik. Di media sosial, sebagian besar warganet menyuarakan keberanian Rismon dalam menyampaikan kritik keras, meski sebagian pihak menganggap pendekatannya terlalu konfrontatif. Meskipun demikian, ucapannya dinilai menggambarkan keresahan masyarakat yang selama ini mendambakan penegakan hukum yang adil dan bebas dari kepentingan.

Cuplikan lengkap pernyataan Rismon Sianipar dapat disaksikan melalui kanal YouTube Indonesia Lawyers Club. (*)

Berita Terkait

BULOG Terus Perkuat Kolaborasi Untuk Jaga Stabilisasi Harga Pangan Nasional
Dewan Pakar PWI Pusat H. Muhammad Amru Ingatkan Pentingnya Peran Jurnalis dalam Menjaga Keberlanjutan Kebudayaan Lokal
Tomy Suswanto Resmi Pimpin Ikatan Alumni BEM Nusantara Periode 2025 2030
Dolar Tembus Rp16.581: Kemenkeu Tetapkan Kurs Pajak dan Bea Masuk Periode 22–28 Oktober 2025
Purbaya Siap Tangkap Mafia Perdagangan, Targetkan Penyelundupan dan Under Invoicing
Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:56 WIB

Bupati Aceh Tenggara: Santri Harus Jadi Garda Terdepan Jaga Nilai Keislaman dan Kebangsaan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:52 WIB

Bupati Aceh Tenggara Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran Ponpes Badrul Ulum

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:43 WIB

Bupati Gayo Lues Dukung Pemanfaatan Pelabuhan Aceh untuk Dorong Ekonomi Lokal

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Kontes Kakao Aceh Tenggara Hebat : Petani Bangkit Menuju Coklat Kelas Dunia

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:30 WIB

Santri Dayah Darul Isti Qomah Meriahkan Pawai Hari Santri Nasional di Aceh Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:07 WIB

Pemprov Aceh Anggarkan Rp80 Miliar Bangun Jalan Tembus Muara Situlen–Gelombang

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Bupati Aceh Tenggara Hadiri Tabligh Akbar dan Peringatan Hari Santri ke-10 yang Penuh Semangat Kebersamaan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Tabligh Akbar dan Doa Bersama Warnai Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri di Aceh Tenggara

Berita Terbaru