Razia Plat Aceh, Bobby Nasution Dikecam: “Cabut Kebijakan Blunder Itu, Jangan Main Api dengan Rakyat!”

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 28 September 2025 - 21:37 WIB

50971 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Aksi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang menghentikan dan merazia truk berpelat Aceh (BL) di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berbuntut panjang. Video razia itu viral di media sosial pada Ahad, 28 September 2025, dan langsung memicu kegaduhan—terutama di Aceh. Amarah publik tak tertahankan, tudingan diskriminatif menguat.

Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil, mengecam keras langkah Gubsu Bobby. Ia menyebut tindakan tersebut bukan hanya keliru secara hukum, tapi juga berpotensi memicu konflik horizontal antardaerah. “Ini namanya kebijakan blunder. Bobby jangan buat blunder lagi. Malu!” kata Nasir dengan nada tinggi, Ahad sore.

Menurut Nasir, razia berpelat BL adalah tindakan gegabah dan sama sekali tak berdasar hukum. Ia mempertanyakan kapasitas pribadi Bobby—yang merazia langsung kendaraan di jalan dengan dalih daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tanya Bobby, STNK itu produk hukum nasional atau daerah? Tanyakan juga, apa dia masih akui bendera merah putih sebagai bendera Indonesia? Jangan bikin kebijakan yang mengingkari dasar-dasar negara,” sindirnya tajam.

Politikus asal Aceh ini menegaskan, keberadaan kendaraan dengan pelat BL dijamin konstitusi, selama STNK-nya masih berlaku dan sah. Ia menilai tindakan Bobby sebagai bentuk diskriminatif dan inkonstitusional.

“Tindakan Bobby Ini Berbau Diskriminasi dan Melanggar Hak Dasar Warga Negara”

“Semua jalan nasional dan jalan provinsi itu dibangun pakai APBN dan APBD. Itu uang rakyat. Nggak ada hak Gubernur larang truk Aceh lewat cuma karena beda pelat. Jalan itu milik seluruh rakyat Indonesia,” tegas Nasir.

Lebih lanjut, Nasir menyinggung konflik batas wilayah yang belum lama ini terjadi antara Sumatera Utara dan Aceh, terkait klaim atas empat pulau. Konflik yang belum pulih betul itu, kini diperparah dengan tindakan Bobby merazia kendaraan dari Aceh.

“Belum selesai soal pulau, sekarang bikin ulah lagi soal kendaraan. Ini bisa memperkeruh suasana. Bisa jadi bara api kalau dibiarkan. Bahaya kalau sampai pengusaha atau masyarakat bawah yang bentrok,” ujarnya.

Menurut Nasir, bila memang ada kesenjangan atau masalah teknis transportasi, semestinya Gubernur mengedepankan koordinasi dengan otoritas terkait.

“Kalau ada truk yang melanggar tonase misalnya, ya komunikasikan. Ada aparat, ada perhubungan. Tapi ini malah razia seenaknya, seolah jalan provinsi itu milik pribadi,” tutur Nasir sengit.

Sebagai anggota Komisi III DPR RI yang membidangi masalah hukum dan keamanan, Nasir mendesak agar aparat penegak hukum turun tangan. Ia bahkan menyebut, bila Bobby tetap keras kepala dan terus melanjutkan kebijakan itu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara bisa mengambil langkah hukum terhadap sang Gubernur.

“Kalau Bobby ngotot terus, saya minta Polda Sumut amankan dia. Ini kebijakan yang mengancam ketertiban umum dan bisa memicu konflik sosial. Jangan main api dengan rakyat,” ujarnya.

“Gubernur Seharusnya Jembatani Wilayah, Bukan Pecah Belah Rakyat”

Nasir mengingatkan, peran kepala daerah adalah menjembatani hubungan antarwilayah, bukan menambah sekat. Dalam situasi seperti ini, menurutnya, Bobby telah menyalakan bara konflik yang mengintai stabilitas daerah.

“Gubernur seharusnya menjaga harmoni. Kebijakan Bobby justru sebaliknya: picik dan beraroma adu domba. Kalau konflik sosial sampai terjadi, Bobby harus bertanggung jawab,” pungkas Nasir.

Berita Terkait

Menko Polkam Kirimkan 4 Ton Bantuan dan Kendaraan Water Treatment untuk Korban Bencana Aceh
Pertamina Pulihkan SPBU di Gayo Lues, Distribusi BBM Tempuh Jalur Ekstrem Dua Hari
Aktivitas BERSATU Dorong Pelajar Tangerang Raya Jauhi Narkoba dan Tawuran
Publik Apresiasi BGN Wujudkan Program Makan Bergizi Geratis Di Pesantren
Kementerian Keuangan Tetapkan Nilai Kurs untuk Pelunasan Pajak dan Bea Masuk Periode 10–16 Desember 2025
Kemendagri Berhentikan Sementara Bupati Aceh Selatan Selama Tiga Bulan karena Pergi Umrah di Tengah Bencana tanpa Izin Resmi
Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Penanganan Bencana di Aceh
BNPB Gerakkan Lebih dari 9.500 Relawan untuk Percepatan Penanganan Bencana di Sumatra

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 08:01 WIB

Kecelakaan Mobil Makanan Bergizi di Cilincing Akibat Sopir Kurang Tidur, BGN Perketat SOP

Kamis, 11 Desember 2025 - 16:44 WIB

Tolak Narasi dan Fitnah Bernuansa Politis Terhadap Zulkifli Hasan di Media Sosial

Kamis, 11 Desember 2025 - 16:23 WIB

Aksi Unjuk Rasa Oleh GEBRAK Sukses Digelar, Polri Jaga Stabilitas dan Ketertiban di Lapanga

Senin, 8 Desember 2025 - 17:54 WIB

Mahasiswa UNUSIA Soroti Fenomena Ucapan Ulang Tahun Serempak Kepada Pimpinan di Instansi Publik

Senin, 8 Desember 2025 - 11:12 WIB

BRI BO Tanjung Duren Kembali Gelar Brilian Sportartcular Kategori Futsal Wanita.

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:49 WIB

Operasi Zebra 2025 Sukses Di Gelar, Kakorlantas dan Jajaran Di Apresiasi

Selasa, 2 Desember 2025 - 19:15 WIB

Publik Kecam Penyebaran Hoaks Kaitkan Zulkifli Hasan: “Stop Framing Bencana di Sumatera untuk Kepentingan Apa Pun

Jumat, 28 November 2025 - 19:11 WIB

*Langkah Konkret BGN Wujudkan Asta Cita Presiden, Publik Apresiasi dan Dukung Badan Gizi Nasional Bantu Pesantren Cari Mitra Bangun Dapur Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

Muhsin (Pj. Presma USM)

BANDA ACEH

Tarif Melonjak di Tengah Bencana: Presma USM Suarakan Kekecewaan

Jumat, 12 Des 2025 - 23:49 WIB

BENER MERIAH

Presiden Prabowo Tinjau Daerah Bencana Kabupaten Bener Meriah

Jumat, 12 Des 2025 - 22:26 WIB