Rangkaian Bencana Landa Indonesia dalam 24 Jam Terakhir, BNPB Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 3 Agustus 2025 - 22:00 WIB

50587 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya enam kejadian bencana alam yang berdampak signifikan dalam rentang waktu 24 jam terakhir, terhitung sejak Jumat (1/8) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB. Rentetan peristiwa ini menegaskan bahwa Indonesia tengah menghadapi tekanan ganda dari dua ancaman hidrometeorologi: basah dan kering.

Peristiwa pertama terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, berupa tanah longsor yang menewaskan dua warga. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu (30/7) menyebabkan pergerakan tanah yang mengikis lereng di sekitar pemukiman. Dua rumah dilaporkan rusak sedang, dan penanganan darurat telah dilakukan oleh BPBD setempat.

Masih di hari yang sama, longsor juga menimpa wilayah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, sekitar pukul 11.45 WIB. Material longsoran menutup total akses jalan utama menuju Desa Padang Capo. Kendaraan roda empat tak dapat melintas, dan sepeda motor pun harus diangkat manual melewati tebing setinggi 15 meter. Hujan deras masih terus mengguyur wilayah tersebut dan proses evakuasi dibayangi risiko longsor susulan.

Di Provinsi Bengkulu, bencana banjir turut melanda enam kecamatan secara bersamaan. Sebanyak 110 rumah warga, 40 pertokoan, dan empat ruas jalan terendam dengan ketinggian muka air mencapai 1 meter. Kecamatan terdampak meliputi Kampung Melayu, Muara Bangkahulu, Gading Cempaka, Singaran Pati, Selebar, dan Ratu Agung. Meski banjir dilaporkan telah surut, kerusakan dan dampak sosial belum sepenuhnya teratasi.

Sementara itu di Sumatera Barat, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Pasaman pada Jumat (1/8). Api melalap lahan seluas lebih dari 200 hektare di kawasan Nagari Lubuak Layang, Kecamatan Rao Selatan. Jalur api terpantau menjalar sejauh 15 kilometer dan hingga Jumat siang, kobaran belum dapat dipadamkan karena minimnya peralatan pemadam di lapangan. Ancaman kebakaran terus membayangi kawasan pemukiman terdekat.

Ancaman bencana juga datang dari sisi yang berlawanan: kekeringan. Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami kekeringan parah sejak Rabu (30/7). Krisis air bersih terjadi di sejumlah titik, memaksa BPBD setempat mendistribusikan air bersih kepada warga. Situasi serupa melanda Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Sebanyak 315 jiwa terdampak akibat menurunnya debit air. Pemerintah daerah telah mengirim bantuan berupa satu tangki air bersih berkapasitas 6.000 liter.

Kondisi makin kompleks dengan meningkatnya aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur. Gunung tersebut kembali erupsi pada Sabtu (2/8) pukul 01.05 WITA, menghembuskan kolom abu setinggi 18.000 meter di atas puncak. Arah semburan abu condong ke barat hingga barat laut dengan warna kelabu kehitaman dan intensitas sangat tebal. Aktivitas seismik menunjukkan amplitudo maksimum 47,3 mm dengan durasi erupsi lebih dari 14 menit. Status gunung masih berada pada Level IV atau “Awas”. Dampak langsung dari letusan ini menyebabkan gangguan besar di sektor penerbangan—sebanyak 24 penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali dilaporkan tertunda atau dibatalkan.

Melihat eskalasi kejadian, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Ancaman karhutla diperkirakan meningkat, terutama di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan NTT. Masyarakat diminta tidak membakar lahan secara sembarangan dan tidak membuang puntung rokok di lahan terbuka.

Sementara untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah, BNPB mengingatkan masyarakat agar memantau prakiraan cuaca sebelum beraktivitas di luar rumah. Jika terjadi hujan lebat disertai angin, warga diimbau tidak berteduh di bawah pohon atau bangunan rapuh, serta menghindari daerah yang rawan longsor dan banjir lahar dingin, khususnya bagi yang tinggal di sekitar lereng gunung api.

BNPB juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan tanggap darurat berbasis komunitas. Masyarakat diminta selalu mengikuti informasi resmi dan instruksi dari aparat pemerintah jika evakuasi diperlukan. Situasi saat ini menunjukkan bahwa kesiapan menghadapi berbagai jenis bencana tidak lagi bisa ditunda. (*)

Berita Terkait

Dewan Pakar PWI Pusat H. Muhammad Amru Ingatkan Pentingnya Peran Jurnalis dalam Menjaga Keberlanjutan Kebudayaan Lokal
Tomy Suswanto Resmi Pimpin Ikatan Alumni BEM Nusantara Periode 2025 2030
Dolar Tembus Rp16.581: Kemenkeu Tetapkan Kurs Pajak dan Bea Masuk Periode 22–28 Oktober 2025
Heboh Kebakaran di Aceh Tenggara, 4 Rumah Terbakar, 19 Jiwa Terdampak
Purbaya Siap Tangkap Mafia Perdagangan, Targetkan Penyelundupan dan Under Invoicing
Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Sesuai Instruksi Gubernur, Bupati Aceh Selatan Didesak Evaluasi IUP KSU Tiega Manggis dan IUPK PT Pinang Sejati Utama

Rabu, 22 Oktober 2025 - 05:05 WIB

Keuchik Kuta Blang Samadua Cabut Rekomendasi untuk PT Empat Pilar Bumindo

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Kisruh di MUQ Berakhir Damai, Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Selasa, 14 Oktober 2025 - 00:12 WIB

Kapolres Aceh Selatan Gelar Program “Sawaeu Kupi” Serap Aspirasi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 12 Oktober 2025 - 04:27 WIB

Hadi Surya Serap Aspirasi Masyarakat Aceh Selatan dalam Reses III Tahun 2025

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:08 WIB

Desak Evaluasi IUP Tak Produktif, GeMPA Ingatkan Bupati Aceh Selatan Taat Instruksi Gubernur

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Bupati Aceh Selatan Dinilai Abaikan Dua Instruksi Gubernur Aceh, Potensi Konflik dan Masalah Tata Kelola SDA Mengemuka

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:32 WIB

Ketua PeTA: Cukup Rp 2 Triliun dari Lebih Rp100 T Dana Otsus Telah Dikucurkan Dijadikan Tabungan Abadi, Semua Mantan Kombatan GAM Bisa Hidup Layak

Berita Terbaru