Presiden Minta Kasus Keracunan dalam Program MBG Tidak Dipolitisasi

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 28 September 2025 - 05:12 WIB

50283 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA|  Presiden Prabowo Subianto meminta agar persoalan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dijadikan alat politisasi. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari program tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.

“Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi ini untuk anak-anak kita. Yang sering sulit makan. Mungkin kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam,” ujar Presiden kepada wartawan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Presiden mengatakan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan makanan bergizi seimbang bagi jutaan anak. Diakuinya, terdapat berbagai hambatan dan kekurangan dalam implementasi program MBG, namun hal itu dinilai wajar mengingat skala program yang sangat besar. Ia meyakini, tantangan yang muncul dapat segera diatasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Untuk memberi makan jutaan anak pasti ada hambatan dan rintangan. Ini kita atasi. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” katanya menegaskan.

Selama melakukan lawatan luar negeri, Presiden memastikan tetap memantau perkembangan pelaksanaan program MBG. Ia juga menyatakan akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindaya dan sejumlah pejabat terkait untuk membahas lebih lanjut insiden keracunan di beberapa daerah.

“Saya baru dari luar negeri tujuh hari. Saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dan beberapa pejabat, kita akan diskusikan,” ujar Presiden.

Staf Khusus BGN, Redy Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa hingga September 2025, program MBG telah menjangkau 30 juta penerima manfaat. Pemerintah menargetkan angka tersebut meningkat menjadi 82,9 juta orang hingga akhir tahun. Saat ini, terdapat sekitar 9.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi, dengan target sebanyak 30.000 unit.

Redy menyampaikan, program ini tidak hanya berdampak pada pemenuhan gizi anak dan ibu hamil, tetapi juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja serta mendukung sektor pertanian lokal. Sayuran dan telur di pasar-pasar diserap oleh SPPG, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Tenaga kerja yang diserap per SPPG bisa mencapai 50 orang. Kalau ada 10.000 SPPG, artinya sekitar 500 ribu orang terlibat langsung. Di beberapa lokasi, satu SPPG disuplai oleh sepuluh supplier, dan masing-masing supplier bisa mempekerjakan lima orang,” ujarnya.

Redy mencontohkan pengalaman di Bandung, Jawa Barat, di mana tiga unit SPPG membutuhkan pasokan dari sekitar 87 petani untuk memenuhi kebutuhan MBG secara rutin. Menurutnya, keterlibatan petani desa dalam rantai pasok MBG menunjukkan bahwa program ini memberikan manfaat ekonomi yang nyata.

Ia mengakui bahwa dalam pelaksanaannya, program MBG masih memiliki sejumlah kekurangan. Namun, Redy menilai pencapaian sejauh ini cukup signifikan mengingat waktu pelaksanaan yang baru berlangsung kurang dari satu tahun.

“Dalam perjalanannya, kita baru menjalankan program ini pada tahun 2025. Saya kira capaian luar biasa. Dalam 10 bulan sudah menjangkau 30 juta orang. Banyak kekurangan, iya, dan tentu butuh masukan. Namun ini punya dampak signifikan,” ujarnya.

Berita Terkait

Menko Polkam Kirimkan 4 Ton Bantuan dan Kendaraan Water Treatment untuk Korban Bencana Aceh
Pertamina Pulihkan SPBU di Gayo Lues, Distribusi BBM Tempuh Jalur Ekstrem Dua Hari
Aktivitas BERSATU Dorong Pelajar Tangerang Raya Jauhi Narkoba dan Tawuran
Publik Apresiasi BGN Wujudkan Program Makan Bergizi Geratis Di Pesantren
Kementerian Keuangan Tetapkan Nilai Kurs untuk Pelunasan Pajak dan Bea Masuk Periode 10–16 Desember 2025
Kemendagri Berhentikan Sementara Bupati Aceh Selatan Selama Tiga Bulan karena Pergi Umrah di Tengah Bencana tanpa Izin Resmi
Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Penanganan Bencana di Aceh
BNPB Gerakkan Lebih dari 9.500 Relawan untuk Percepatan Penanganan Bencana di Sumatra

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 08:01 WIB

Kecelakaan Mobil Makanan Bergizi di Cilincing Akibat Sopir Kurang Tidur, BGN Perketat SOP

Kamis, 11 Desember 2025 - 16:44 WIB

Tolak Narasi dan Fitnah Bernuansa Politis Terhadap Zulkifli Hasan di Media Sosial

Kamis, 11 Desember 2025 - 16:23 WIB

Aksi Unjuk Rasa Oleh GEBRAK Sukses Digelar, Polri Jaga Stabilitas dan Ketertiban di Lapanga

Senin, 8 Desember 2025 - 17:54 WIB

Mahasiswa UNUSIA Soroti Fenomena Ucapan Ulang Tahun Serempak Kepada Pimpinan di Instansi Publik

Senin, 8 Desember 2025 - 11:12 WIB

BRI BO Tanjung Duren Kembali Gelar Brilian Sportartcular Kategori Futsal Wanita.

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:49 WIB

Operasi Zebra 2025 Sukses Di Gelar, Kakorlantas dan Jajaran Di Apresiasi

Selasa, 2 Desember 2025 - 19:15 WIB

Publik Kecam Penyebaran Hoaks Kaitkan Zulkifli Hasan: “Stop Framing Bencana di Sumatera untuk Kepentingan Apa Pun

Jumat, 28 November 2025 - 19:11 WIB

*Langkah Konkret BGN Wujudkan Asta Cita Presiden, Publik Apresiasi dan Dukung Badan Gizi Nasional Bantu Pesantren Cari Mitra Bangun Dapur Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

Muhsin (Pj. Presma USM)

BANDA ACEH

Tarif Melonjak di Tengah Bencana: Presma USM Suarakan Kekecewaan

Jumat, 12 Des 2025 - 23:49 WIB

BENER MERIAH

Presiden Prabowo Tinjau Daerah Bencana Kabupaten Bener Meriah

Jumat, 12 Des 2025 - 22:26 WIB