OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN | Aldi Wijaya, perwakilan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Ogan Ilir, melontarkan kritik pedas terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Menurutnya, sikap Pemkab dinilai tidak mengayomi, malah menyulitkan, terutama dalam penanganan tagihan dana Kominfo yang dialami sejumlah media.
“Jujur saja, uang yang kita tagih di Kominfo tidak terlalu besar. Namun, rasa malu itu yang tak bisa dibendung. Media seolah jadi pengemis yang mengharap belas kasihan dari Kominfo,” tegas Aldi Wijaya dengan nada kesal.
Lebih lanjut, ia menyindir kepemimpinan di Ogan Ilir yang dinilainya “tidak mengerti tata kelola pemerintahan. “Ogan Ilir bukan tambah bangkit, tapi tambah bangkrut. Diurus oleh orang-orang yang kurang paham kepemimpinan. Bukan melayani, malah mempersulit,” tambahnya.
Komentar ini muncul di tengah keluhan sejumlah media lokal yang kesulitan mengakses dana Kominfo untuk mendukung operasional pemberitaan. Beberapa pihak menilai, lambatnya penyaluran dana tersebut mencerminkan buruknya koordinasi dan komitmen Pemkab dalam mendukung kebebasan pers.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Ogan Ilir maupun Kominfo setempat. Namun, kritik ini diprediksi bakal memicu polemik lebih lanjut, terutama di kalangan jurnalis dan pegiat media.
Reporter: Tim PPWI Ogan Ilir