Populasi Ikan Eksotis Terancam, Nelayan Susoh Minta Pemerintah Lebih Serius Lindungi Laut Aceh

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 12 Juli 2025 - 20:47 WIB

50364 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Susoh, Aceh Barat Daya | 12 Juli 2025 – Laut Aceh kini menghadapi ancaman serius. Penurunan populasi ikan eksotis dan makin minimnya hasil tangkapan nelayan menjadi sinyal krisis yang belum tertangani dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Akhdan Mamduha, mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, dalam sebuah diskusi terbuka bersama nelayan dan masyarakat pesisir di Susoh, Aceh Barat Daya.

Akhdan menyebutkan bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah setempat telah menyebabkan degradasi populasi ikan eksotis secara signifikan. “Hanya bermodalkan larangan dan peringatan dengan denda sebesar Rp300 ribu, itu tidak cukup. Laut kita butuh perlindungan serius dan kebijakan yang berpihak pada nelayan dan keberlanjutan ekosistem,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, tangkapan ikan nelayan di Susoh dan sekitarnya terus menurun. Banyak nelayan yang tidak tahu jenis ikan mana yang dilindungi dan mana yang boleh ditangkap, karena tidak adanya edukasi atau sosialisasi yang memadai dari instansi terkait.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pemerintah jangan menyalahkan nelayan yang tidak tahu-menahu soal aturan. Yang harus disoroti adalah tanggung jawab jabatan yang diemban oleh mereka yang seharusnya membina dan menjaga laut. Nelayan hanya berusaha mencari nafkah demi sesuap nasi,” tegas Akhdan.

Dalam kesempatan yang sama, seorang nelayan senior yang akrab disapa Cek Buyong turut menyampaikan pandangannya. “Kami punya panglima laot. Kalau instansi pemerintah tidak mampu memberi solusi, biarlah kami para nelayan mengatur sendiri melalui musyawarah bersama panglima laot,” ungkapnya.

Masyarakat pesisir di Susoh, Aceh Barat Daya, sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan. Sekitar 70 persen dari penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan atau terlibat dalam rantai industri kelautan.

Kondisi laut yang terus terdegradasi dikhawatirkan tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga masa depan generasi mendatang. “Kami berharap pemerintah hadir bukan sekadar memberi aturan, tapi juga solusi. Lindungi laut kami, lindungi masa depan anak cucu kami,” pinta Akhdan.

Akhdan mendesak agar instansi terkait, terutama Dinas Kelautan dan Perikanan, segera turun tangan melakukan edukasi dan sosialisasi jenis ikan eksotis yang dilindungi kepada nelayan, penguatan pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan yang merusak, penyusunan kebijakan berbasis musyawarah dengan nelayan dan panglima laot, serta pemberdayaan ekonomi nelayan untuk menjaga keberlanjutan.

Masalah ini tak bisa dibiarkan berlarut. Jika tidak segera diatasi, bukan hanya ekosistem laut Aceh yang hancur, tapi juga ekonomi masyarakat pesisir yang akan terdampak lebih parah. (*)

Berita Terkait

TNI di Abdya Gerak Cepat Bantu Padamkan Kebakaran di Kantor Dishub dan Lahan Warga Babahrot
TNI dan Warga Berjibaku Padamkan Kebakaran Lahan di Gunung Cut Abdya
Masuki Musim Kamarau, Kodim Abdya Gelar Latihan Gabungan Penanganan Karhutla
Kontinyu, TNI di Susoh Dampingi Penyaluran Paket Makan Bergizi Gratis
TTG Provinsi Aceh Ke XXVI Nagan Raya Raih Juara I Posyantek.
Prajurit TNI di Abdya Gotong Royong Bersihkan Komplek SKB, Dukung Wacana Pembentukan Kompi Produksi
Dandim Abdya Pimpin Peringatan Harkitnas ke-117
Kritik atas Ketidakadilan Ekologis di Aceh Barat Daya

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Jumat, 11 Juli 2025 - 01:48 WIB

Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer, Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Bencana

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:22 WIB

Penerimaan Bea Cukai Aceh Semester I 2025 Tembus Rp1,13 Triliun, Naik Dua Kali Lipat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:31 WIB

KKN USM 2025: Dari Pembekalan Menuju Pengabdian Berdampak

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:44 WIB

Bea Cukai Aceh Berikan Pembebasan Bea Masuk Lebih dari 1,5 Juta Dolar AS untuk Dukung Investasi Hulu Migas dan Ketahanan Energi Nasional

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:46 WIB

Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh

Berita Terbaru