Pati – Polisi menangkap 11 orang yang diduga menjadi provokator kericuhan dalam demonstrasi di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2025). Aksi protes yang awalnya berjalan damai itu berubah menjadi bentrokan, memuncak dengan pembakaran satu mobil milik Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan para pelaku saat ini tengah diperiksa. “Saat ini pelaku yang menjadi provokator itu ada kurang lebih 11 kami lakukan pengamanan. Saat ini sedang kami lakukan pendataan dan dilakukan pemeriksaan oleh pihak reserse,” ujarnya, Rabu (14/8/2025).
Menurutnya, mobil yang dibakar massa merupakan kendaraan dinas milik Propam. “Dan ini akan kami telusuri dan akan kami lakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus tersebut,” tegasnya.
Artanto memaparkan bahwa demonstrasi sejak pagi berlangsung kondusif, namun situasi memanas setelah terjadi pelemparan berbagai benda ke arah aparat. “Berupa air mineral, batu, tongkat, buah busuk, dan sebagainya. Mengakibatkan eskalasi meningkat dan chaos,” kata dia.
Untuk membubarkan massa, polisi menembakkan water cannon dan gas air mata. Massa digiring menjauh dari Alun-Alun Pati, tetapi sebagian membalas tembakan gas air mata dengan lemparan benda ke arah petugas.
Petugas kemudian melakukan patroli dan penyisiran di sejumlah titik di Kota Pati untuk menghalau sisa massa. “Kami melaksanakan kegiatan patroli untuk memastikan bahwa kota Pati dalam keadaan kondusif dan aman,” kata Artanto.
Demo besar di Pati ini dipicu kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan hingga 250 persen. Kebijakan tersebut sempat menuai penolakan luas sebelum akhirnya dibatalkan. Namun, pernyataan Sudewo yang menantang warga menggelar demo besar-besaran membuat kemarahan massa tak mereda, hingga memicu aksi yang berujung ricuh dan anarkis. (*)