Bener Meriah, Baranewsaceh.co- Pagi itu, aroma kopi menyeruak dari sudut-sudut kebun di Kecamatan Permata. Udara dingin khas dataran tinggi Gayo berpadu dengan semangat para petani yang mulai memetik biji-biji merah ranum dari pohon kopi mereka. Di balik kabut tipis, wajah mereka tampak lebih cerah dari biasanya, ada kabar menggembirakan yang berembus di kampung: harga kopi kembali menanjak.
“Sekarang harga gelondong per bambu sudah sampai dua puluh tujuh ribu rupiah,” ujar Aman Arfa (35), seorang pengumpul kopi gelondong di Kampung Bale Musara, dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan. “Ini rekor tertinggi di Kecamatan Permata,” lanjutnya dengan nada bangga.

Kabar itu cepat menyebar dari warung ke warung, dari kebun ke kebun. Para petani kopi di Permata — yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil panen — kini bisa bernapas lebih lega. Lonjakan harga ini dianggap sebagai berkah, setelah beberapa tahun terakhir harga kopi sempat berfluktuasi di tingkat bawah.
Menurut Aman, kenaikan ini tak lepas dari persaingan sehat antar bayer dan supplier yang berebut mendapatkan kopi terbaik. “Sekarang semua berlomba mencari kopi berkualitas. Tapi kita harus hati-hati, jangan sampai kopi dari luar daerah ikut bermain dan memakai nama besar kopi Gayo,” pesannya.


Ia menambahkan, kehadiran para pengusaha muda yang mulai membuka pasar ekspor juga ikut mengerek gairah perdagangan kopi Gayo. Permintaan dari luar negeri yang terus meningkat membuat para petani kembali optimistis, bahwa cita rasa kopi Gayo tetap menjadi primadona di pasar global.
Namun di tengah euforia itu, Aman tetap mengingatkan agar para petani tidak terlena. “Yang paling penting tetap menjaga mutu. Kopi Gayo itu bukan sekadar nama, tapi kebanggaan. Kalau kualitasnya turun, nilai jualnya juga ikut turun,” tuturnya.
Kini, setiap tetes keringat di ladang kopi terasa lebih ringan. Setiap biji merah yang jatuh ke dalam keranjang bambu bukan sekadar hasil panen, melainkan simbol harapan baru — harapan bahwa kejayaan kopi Gayo akan terus menyala dari lereng-lereng hijau Permata. Kamis 30 Oktober 2025. (Dani)














































