Oleh : LK Ara
Syair Gayo adalah salah satu kekayaan budaya lisan masyarakat Gayo yang memiliki nilai historis, edukatif, dan estetika tinggi. Sebagai bagian dari identitas masyarakat Gayo di Aceh, syair ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga media untuk menyampaikan nilai-nilai moral, adat istiadat, dan kearifan lokal. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, eksistensi Syair Gayo semakin terpinggirkan, sehingga diperlukan upaya revitalisasi agar tidak hilang ditelan perubahan zaman.
Sejarah dan Tokoh-Tokoh Syair Gayo
Dalam sejarahnya, Syair Gayo pernah mencapai masa kejayaan dengan keberadaan ceh Syair Gayo (seniman atau maestro syair) yang sangat dihormati. Di antara mereka yang terkenal adalah Tgk Mudekala, Tgk Yahya, Tgk Asaluddin dan Tgk Inen Pasa. Mereka tidak hanya piawai dalam merangkai kata, tetapi juga memiliki kemampuan menyampaikan pesan moral, adat, dan nilai-nilai kehidupan melalui syair mereka.
Tgk Mudekala, misalnya, dikenal dengan syair-syairnya yang penuh hikmah dan nasihat bagi masyarakat. Tgk Yahya serta Tgk Inen Pasa juga memiliki keunikan masing-masing dalam membawakan syair, menjadikannya sebagai media yang efektif dalam mendidik sekaligus menghibur. Dulu, Syair Gayo sering disampaikan dalam berbagai acara adat, pertemuan masyarakat, hingga menjadi bagian dari dakwah Islam di Tanah Gayo.
Namun, saat ini nama-nama besar tersebut mulai terlupakan, dan Syair Gayo menghadapi tantangan besar di era modern. Jika tidak segera dihidupkan kembali, warisan berharga ini bisa lenyap bersama berlalunya waktu.
Revitalisasi Syair Gayo sebagai Upaya Pelestarian
Upaya menghidupkan kembali Syair Gayo dapat dilakukan dengan berbagai strategi, di antaranya:
1. Penyelenggaraan Festival dan Pertunjukan Budaya
Festival budaya seperti Festival Lagu Gayo Jemen 2025 bisa menjadi salah satu langkah penting dalam memperkenalkan kembali Syair Gayo kepada masyarakat luas. Festival ini bertujuan untuk melestarikan lagu-lagu tradisional Gayo sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dijaga bersama. Selain itu, festival semacam ini juga dapat menjadi ajang bagi generasi muda untuk mengenal, mengapresiasi, dan mengembangkan Syair Gayo dalam bentuk yang lebih kreatif.
2. Integrasi Syair Gayo dalam Pendidikan
Pelestarian Syair Gayo juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pendidikan lokal, baik di tingkat sekolah dasar maupun menengah. Syair dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah atau Muatan Lokal Gayo. Dengan demikian, anak-anak sejak dini akan mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.
3. Pelatihan dan Pembinaan Generasi Muda
Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan budaya. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan seni Syair Gayo yang melibatkan para maestro atau seniman tua yang masih menguasai seni bertutur ini. Dengan demikian, ilmu dan teknik yang dimiliki oleh generasi terdahulu dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
4. Kolaborasi dengan Teknologi dan Media
Di era digital, Syair Gayo juga bisa dihidupkan kembali melalui media sosial, podcast, atau platform video seperti YouTube. Dokumentasi Syair Gayo dalam bentuk rekaman audio dan video dapat membantu penyebarannya ke khalayak yang lebih luas, termasuk generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.
Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah
Pelestarian Syair Gayo tidak bisa dilakukan hanya oleh segelintir individu atau kelompok tertentu. Perlu ada dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun lembaga budaya.
Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menyediakan fasilitas, regulasi, serta program-program yang mendukung revitalisasi seni tradisional ini. Misalnya, dengan menyediakan dana hibah bagi komunitas budaya, mendukung pendirian sanggar seni, atau memberikan penghargaan kepada para pelestari budaya.
Di sisi lain, masyarakat, terutama para seniman dan budayawan, diharapkan dapat terus berkreasi dan membagikan pengetahuan mereka kepada generasi muda. Pelatihan, festival, serta pertunjukan rutin dapat menjadi sarana yang efektif untuk menjaga keberlanjutan Syair Gayo.
Kesimpulan
Menghidupkan kembali Syair Gayo bukan sekadar usaha mempertahankan tradisi lama, tetapi juga langkah strategis dalam menjaga identitas budaya, mendidik masyarakat, dan melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Dengan meneladani jejak para maestro seperti Tgk Mudekala, Tgk Yahya dan Tgk Inen Pasa, generasi muda dapat memahami pentingnya warisan budaya mereka dan merasa bangga untuk meneruskannya.
Kolaborasi antara masyarakat, seniman, pemerintah, dan media modern menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa Syair Gayo tetap hidup dan berkembang sesuai dengan zaman. Jika upaya ini dilakukan dengan serius, bukan tidak mungkin Syair Gayo akan kembali berjaya dan menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang.