“Jika pelabuhan CPO hidup, maka multiplier effect akan terasa luas di masyarakat,”
Banda aceh – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Bang Jack Libya mendorong agar pembangunan dan investasi pelabuhan khusus Crude Palm Oil (CPO) segera direalisasikan di basis-basis produksi sawit Aceh. Menurut KPA, secara kapasitas produksi, Aceh memiliki potensi besar untuk memanfaatkan jalur laut dalam distribusi CPO. Kehadiran pelabuhan ini diyakini akan memberikan manfaat besar bagi rakyat, pengusaha, maupun pemerintah daerah.
Selama ini, beban biaya angkut yang tinggi menyebabkan harga tandan buah segar (TBS) sawit rakyat ditekan rendah. Kondisi tersebut merugikan petani sawit kecil yang menjadi mayoritas di Aceh. Dengan adanya pelabuhan CPO, distribusi akan lebih efisien, sehingga harga TBS bisa lebih stabil dan menguntungkan bagi petani.
Selain meningkatkan kesejahteraan petani, investasi pelabuhan CPO juga diyakini akan membuka lapangan kerja baru. Aktivitas bongkar muat, logistik, hingga tumbuhnya sektor jasa pendukung akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. “Jika pelabuhan CPO hidup, maka multiplier effect akan terasa luas di masyarakat,” sebut Bang Jack.
Pembangunan pelabuhan CPO juga akan berdampak positif pada infrastruktur darat. Selama ini, konvoi truk pengangkut CPO yang melewati jalan nasional menimbulkan beban berat, mempercepat kerusakan jalan, sekaligus memicu kemacetan. Dengan dialihkan melalui jalur laut, arus transportasi barang dan orang akan lebih lancar serta daya tahan jalan nasional bisa lebih lama.
Tidak hanya itu, kehadiran pelabuhan CPO dipandang akan menjadi pemicu lahirnya industri hilir berbasis sawit di Aceh. Produk turunan CPO seperti minyak goreng, oleokimia, hingga biodiesel berpeluang tumbuh di kawasan tersebut. “Industri hilir akan menambah nilai tambah bagi ekonomi Aceh,” tambahnya.
Lebih jauh, pelabuhan ini juga diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan sekitarnya. Berbagai aktivitas jasa, perdagangan, dan kebutuhan produk masyarakat akan berkembang seiring meningkatnya perputaran ekonomi. Hal ini tentu akan memperkuat ketahanan ekonomi daerah dan mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah semata.
Karena itu, KPA menyerukan agar pemerintah aktif mendorong peluang ini kepada para pengusaha dan investor, baik nasional maupun internasional. “Kami berharap jajaran pemerintah dapat menawarkan potensi besar ini secara serius. Aceh butuh terobosan untuk bangkit, dan pelabuhan CPO adalah salah satu jawabannya,” tegas Mantan Ajudan Hasan Tiro.