Ketika Sujud Tak Lagi Menggetarkan Jiwa: Sebuah Seruan untuk Muhasabah

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:16 WIB

50288 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: [Edi Safutra] | Kabiro Analisa News

Di tengah pusaran zaman yang makin riuh dengan kesibukan dan kemewahan duniawi, satu pertanyaan mendasar perlahan tenggelam: masihkah shalat kita bernilai di sisi Allah? Sebuah pertanyaan sederhana namun menohok, terutama ketika melihat fenomena umat Islam yang semakin banyak mengerjakan shalat hanya sebagai rutinitas, bukan lagi sebagai bentuk ketundukan total kepada Sang Pencipta.

Bukan rahasia lagi, kini tak sedikit orang yang shalatnya hanya formalitas. Raga bergerak, tetapi hati absen. Pikiran menerawang, sementara mulut sekadar melafazkan bacaan yang tak dicerna maknanya. Gerakan sujud pun kehilangan kekhusyukan. Semua berlalu cepat, sekadar menggugurkan kewajiban. Padahal, shalat adalah tiang agama, fondasi utama yang menjadi tolak ukur kualitas keimanan seseorang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nafsu menjadi biang keladi yang perlahan namun pasti merusak hubungan spiritual antara manusia dan Tuhannya. Ketika nafsu berkuasa, hati menjadi gelap, nurani tertutup. Shalat yang sejatinya menjadi penyelamat dari perbuatan keji dan mungkar (QS. Al-Ankabut: 45), berubah menjadi ritual kosong tanpa ruh.

Menurut banyak ulama, shalat yang dilakukan tanpa kehadiran hati dapat jatuh pada kategori lalai, seperti disebut dalam Al-Qur’an, “Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5). Ini bukan tentang mereka yang tidak shalat, tetapi mereka yang shalat namun tidak hadir secara batin dalam ibadah tersebut.

Fenomena ini mengundang keprihatinan mendalam dari para tokoh agama. Mereka menegaskan pentingnya kualitas shalat, bukan sekadar kuantitas. Keikhlasan, kekhusyukan, dan pemahaman akan bacaan shalat harus ditumbuhkan sejak dini. Sebab, shalat yang benar adalah yang mampu membentuk karakter, menahan amarah, meredam nafsu, dan menjadi kompas moral dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, tekanan hidup, godaan teknologi, serta gaya hidup hedonistik turut mendorong manusia menjauh dari esensi ibadah. Waktu lima menit untuk shalat sering terasa berat, sementara berjam-jam di media sosial tak pernah terasa. Inilah saatnya umat Islam kembali merenung: apa arti shalat bagi diri kita?

Seorang imam masjid besar di kota menyampaikan dalam khutbahnya, “Shalat bukan hanya komunikasi, tapi juga refleksi. Dalam setiap gerakan, ada pesan. Dalam setiap bacaan, ada makna. Dalam setiap sujud, ada penyerahan diri total.” Ia mengajak jamaah untuk menyucikan kembali shalat dari kebiasaan yang hambar, dan mengisinya dengan kesadaran penuh bahwa mereka sedang berdiri di hadapan Allah.

Kini, lebih dari sebelumnya, umat Islam membutuhkan kesadaran baru untuk memaknai shalat secara utuh. Menghadirkan hati dalam tiap rakaat, menyambut adzan dengan rindu, dan menjadikan sujud sebagai tempat menumpahkan segala keluh kesah, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Karena pada akhirnya, bukan jumlah shalat yang diingat, tapi seberapa besar shalat itu mengubah kita menjadi pribadi yang lebih bertakwa. Dan ketika shalat dilakukan dengan sepenuh hati, di situlah letak kekuatan Islam sebagai agama yang memuliakan manusia—bukan hanya dari cara hidup, tetapi dari cara ia tunduk kepada Tuhan-Nya. (*)

Berita Terkait

6 Produk Bolde Utensils Yang Harus Anda Miliki di Dapur
6 Barang Elektronik Blibli yang Bisa Anda Beli
Ragam Perubahan Nama dan Panggilan Seseorang Menurut Local Wisdom Gayo
Empat Pulau Yang Dirampas: Menggugat Keadilan Wilayah Dan Martabat Otonomi Aceh
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Jangan Hanya Seremonial dan Simbolik di Aceh Tenggara
Malam di Muzdalifah: Keheningan yang Menyentuh Jiwa dan Makna Kehidupan
Redaksi Bara News Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H, Ajak Masyarakat Teladani Semangat Pengorbanan
Kelebihan dan Harga iPad Air M3

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Jumat, 11 Juli 2025 - 01:48 WIB

Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer, Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Bencana

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:22 WIB

Penerimaan Bea Cukai Aceh Semester I 2025 Tembus Rp1,13 Triliun, Naik Dua Kali Lipat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:31 WIB

KKN USM 2025: Dari Pembekalan Menuju Pengabdian Berdampak

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:44 WIB

Bea Cukai Aceh Berikan Pembebasan Bea Masuk Lebih dari 1,5 Juta Dolar AS untuk Dukung Investasi Hulu Migas dan Ketahanan Energi Nasional

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:46 WIB

Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh

Berita Terbaru