BALIGE, SUMATERA UTARA — Dukungan bagi ribuan penyintas bencana hidrometeorologi basah di wilayah Sumatra terus berdatangan. Kali ini, giliran Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan bersama masyarakatnya yang mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui Pos Pendukung Logistik Nasional yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pada Minggu, 7 Desember 2025, sebanyak 56 ton bantuan logistik diberangkatkan dari Palembang dan tiba setelah menempuh perjalanan sepanjang empat hari tiga malam. Bantuan tersebut diangkut melalui 13 truk dan 3 truk tronton yang menyusuri jalur darat menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, lokasi pusat distribusi logistik nasional bagi penanganan bencana di wilayah Sumatra.
Setibanya di lokasi, seluruh bantuan langsung diserahkan secara resmi kepada BNPB. Serah terima dilakukan oleh Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Bambang Surya Putra, disertai penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST). Proses bongkar muat dilakukan secara terorganisasi ke dalam tenda logistik BNPB yang difungsikan sebagai pangkalan distribusi bantuan untuk wilayah terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan yang dikirim mencakup berbagai kebutuhan dasar dan perlengkapan tanggap darurat, seperti sembako, selimut, obat-obatan, alat kesehatan, beras, kantong jenazah, family kit, mie instan, gula, sarden, biskuit, kebutuhan bayi dan ibu menyusui, susu bayi, susu UHT, matras, teh, serta makanan siap saji. Ragam bantuan itu akan sangat menunjang kebutuhan hidup para penyintas yang kini masih bergantung pada dukungan logistik akibat dampak bencana di berbagai wilayah.
BNPB menyatakan bahwa bantuan ini akan segera disalurkan secara bertahap ke daerah-daerah yang terdampak, khususnya di wilayah Kabupaten Sibolga, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara. Distribusi bantuan dilakukan melalui jalur darat serta diperkuat dengan dukungan akses udara menggunakan helikopter dan pesawat kecil Cessna Caravan, mengingat sejumlah titik lokasi masih sulit dijangkau akibat terputusnya infrastruktur akibat banjir dan longsor.
BNPB menilai dukungan dari Sumatra Selatan mencerminkan semangat kolektif dan solidaritas nasional dalam menyikapi bencana. “Ini adalah wujud nyata dari sinergi antara pemerintah daerah, nasional, dan masyarakat dalam misi kemanusiaan. Dukungan ini sangat berarti bagi percepatan pemulihan dan pemenuhan kebutuhan dasar penyintas,” kata Bambang Surya Putra.
Sebelumnya, sejumlah pemerintah daerah juga telah mengirimkan bantuan serupa, antara lain dari Kabupaten Toba, Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Selain itu, bantuan juga datang dari berbagai kementerian/lembaga, organisasi relawan, dan masyarakat sipil dari seluruh Indonesia. Pos Pendukung Logistik ini menjadi simpul utama koordinasi dan penyaluran bantuan, sekaligus simbol solidaritas nasional dalam respon cepat terhadap bencana.
BNPB menyampaikan bahwa hingga saat ini, tim gabungan masih terus bekerja di lapangan untuk memastikan seluruh pengungsi dan kelompok rentan mendapatkan bantuan yang sesuai, baik secara jumlah maupun jenis. Di tengah cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat, kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan respon darurat dan keberlanjutan bantuan.
Seiring dengan proses penanganan darurat yang masih berlangsung, BNPB juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap peduli dan turut berpartisipasi dalam misi kemanusiaan ini, baik melalui donasi, relawan, maupun dukungan logistik lainnya.
Bencana hidrometeorologi basah yang melanda sejak akhir November 2025 di sejumlah wilayah Sumatra telah menyebabkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta mengisolasi banyak daerah. Ribuan warga masih berada di pengungsian dan menggantungkan hidup mereka dari bantuan kemanusiaan yang terus disalurkan.


































