Dinas Sosial Aceh Dorong Transformasi Ekonomi Lewat UEP di Aceh Singkil

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:31 WIB

50228 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Singkil – Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial menegaskan komitmennya untuk mengubah arah kebijakan bantuan sosial dari sekadar konsumtif menjadi produktif. Hal itu diwujudkan lewat peluncuran Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Aceh Singkil, Rabu, 15 Oktober 2025.

Acara yang berlangsung hangat ini menjadi bagian penting dari proyek perubahan bertajuk “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Usaha Ekonomi Produktif”, yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Plh. Kepala Dinas Sosial Aceh Zulkarnain, SKM, M.Kes, Project Leader Dr. Muslem Yacob, S.Ag., M.Pd., Kabid PFM Mahdani Mukhtar, Plt. Kadis Sosial Aceh Singkil beserta pejabat struktural, serta penerima manfaat yang terdiri dari pelaku usaha mikro baru, kelompok perempuan, dan penyandang disabilitas ringan.

Program UEP kali ini menyalurkan 20 unit mesin jahit dan 10 set peralatan pembuatan kue kepada masyarakat Aceh Singkil. Setiap penerima manfaat telah melalui proses verifikasi berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) serta survei lapangan yang melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Zulkarnain menegaskan, peluncuran UEP bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari reformasi birokrasi berdampak (RB Berdampak) yang menekankan efektivitas dan nilai manfaat setiap anggaran negara.

“Kami ingin memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan menghasilkan manfaat berlipat bagi masyarakat. UEP adalah instrumen menuju kemandirian sosial-ekonomi Aceh,” ujarnya.

Project Leader Dr. Muslem Yacob menambahkan bahwa program ini merupakan hasil inovasi dalam kerangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XXIV Tahun 2025. Menurutnya, UEP dirancang untuk memperkuat kapasitas masyarakat miskin agar mampu mandiri secara ekonomi.

“Kota Subulussalam dan Aceh Singkil dipilih sebagai pilot project karena keduanya menggambarkan tantangan nyata masyarakat pesisir dan pedalaman dalam menghadapi kemiskinan struktural,” tuturnya.

Pelaksanaan UEP di Aceh Singkil juga menjadi contoh penerapan Standard Operating Procedure (SOP) penyaluran bantuan berbasis produktif. Dengan sistem yang tertib dan transparan, kegiatan ini menjadi model percontohan yang akan direplikasi di kabupaten/kota lain di Aceh.

Bagi penerima manfaat, bantuan ini menjadi titik awal perubahan hidup. Fatimah, warga Gunung Meriah, tak kuasa menahan haru saat menerima mesin jahit barunya.

“Selama ini saya hanya buruh jahit. Sekarang saya bisa membuka usaha sendiri di rumah. Terima kasih kepada Dinas Sosial,” ujarnya.

Acara juga diwarnai dialog interaktif antara pejabat Dinas Sosial dan penerima bantuan. Melalui forum tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi terkait pendampingan dan pengembangan usaha. Dinas Sosial Aceh berkomitmen menindaklanjuti melalui pembinaan berkelanjutan bersama TKSK dan pekerja sosial.

Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh Singkil menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Aceh, seraya menegaskan pentingnya kesinambungan program.

“Ini bukan hanya bantuan alat, tetapi jembatan menuju kemandirian. Kami akan terus dampingi masyarakat agar usaha mereka berkembang,” katanya.

Secara ekonomi, pelaksanaan UEP diperkirakan mampu meningkatkan pendapatan penerima manfaat antara Rp1,2 juta hingga Rp2 juta per bulan, tergantung jenis usaha. Dampak ini diharapkan memperkuat daya beli dan menggerakkan ekonomi lokal di Aceh Singkil.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto, menandai semangat baru pemberdayaan masyarakat. Dari Aceh Singkil, langkah kecil ini menjadi simbol transformasi besar: dari ketergantungan menuju kemandirian.

Dengan semangat Aceh Mandiri, Aceh Produktif, dan Aceh Sejahtera, Dinas Sosial Aceh membuktikan bahwa perubahan kebijakan sosial bukan lagi wacana, melainkan kenyataan yang sedang tumbuh di tengah masyarakat.

Berita Terkait

Viral Kisah Wanita Aceh Singkil Diceraikan Dua Hari Sebelum Suami Terima SK PPPK
Dinsos Aceh Bekali TKSK Aceh Singkil untuk Kawal Program Usaha Ekonomi Produktif
Syarifuddin Bancin Terpilih Aklamasi Pimpin Apkasindo Aceh Singkil 2025–2030
Kapolres Aceh Singkil dan Ketua Bhayangkari Kunjungi Polsek Simpang Kanan, Tekankan Sinergi dan Ketertiban Lalu Lintas
Bupati Aceh Singkil Diminta Copot Kadis Disperindag dan UKM
Kejaksaan Aceh Singkil Diminta Usut Dugaan Ketidakadilan di Baitul Mal
Putusan Sela yang Kontroversial: Majelis Hakim Singkil Dikecam karena Abaikan Eksepsi Kuasa Hukum
GAMAS Desak Penegakan Hukum HGU dan Reforma Agraria Berkeadilan

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:03 WIB

IPELMAWAR Meulaboh Minta Pemerintah Cabut Izin PT MGK di Krung Woyla

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:57 WIB

Tulang dan Kantong Jenazah Ditemukan di Proyek RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Fasilitas Tambang PT MGK di Aceh Barat Dirusak Warga, Insiden Viral di Media Sosial

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:29 WIB

Ratusan Warga Warga Aceh Barat Minta Gubernur Aceh Tidak Hentikan Tambang Rakyat

Kamis, 2 Oktober 2025 - 15:06 WIB

Bea Cukai Aceh Tingkatkan Kapasitas Pemeriksaan Ekspor Barang Curah Lewat Pelatihan di Meulaboh

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Nobar Film G30S/PKI di UTU: Momentum Refleksi Sejarah bagi Mahasiswa

Rabu, 1 Oktober 2025 - 03:40 WIB

PEMA UTU Gelar Pelatihan Jurnalistik, Mahasiswa Didorong Lebih Kritis dan Teliti dalam Menyampaikan Informasi

Selasa, 23 September 2025 - 17:18 WIB

EWC IV Tingkat Nasional 2025: Ajang Literasi Akademik Mahasiswa Kembali Digelar

Berita Terbaru

OPINI

Republik yang Dirampok dari Dalam

Rabu, 22 Okt 2025 - 05:04 WIB