Diduga Sebagai Dalang Mobilisasi Imigran Rohingya, Mahasiswa Tolak UNHCR Beroperasi di Aceh

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 26 November 2023 - 10:38 WIB

50495 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Kehadiran para pencari suaka dari Rohingya ke Indonesia khususnya ke Aceh semakin hari semakin meresahkan masyarakat. Pasalnya gelombang imigran Rohingya yang datang secara bertubuh ke Aceh sering kali tidak mengindahkan norma-norma yang berlaku di Tanah Rencong.

“Kami menilai bahwa UNHCR merupakan dalang pengaturan dibalik mobilisasi imigran Rohingya ke Aceh. Kita masyarakat Aceh secara tegas menolak kehadiran UNHCR yang diduga ingin menjadikan Aceh sebagai objek operasi dan proyek tertentu terkait gelombang imigran dengan memanfaatkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian masyarakat Aceh yang tinggi,” ungkap Koordinator Gerakan Mahasiswa Peduli Aceh (GeMPA), Ariyanda Ramadhan, Minggu, 26 November 2023.

Perlu diingat, kata Ariyanda, Indonesia belum menjadi Negara Pihak dari Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967, serta belum memiliki sebuah sistem penentuan status pengungsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Untuk itu, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus tegas. Ini bukan lagi sebatas persoalan kemanusiaan tapi sudah terkesan berlebihan bahkan berpotensi menjadi ancaman stabilitas Aceh. Bayangkan saja, jumlah imigran Rohingya ke Aceh saat ini sudah mencapai 1200 orang, dan jika pemerintah tidak punya sikap tegas maka ke depan akan terus bertambah,” ujarnya.

Menurut GeMPA, kondisi ekonomi rakyat Aceh saat ini sangat memprihatinkan, belum lagi kondisi keuangan hampir di setiap daerah di Aceh itu sedang dilematis dan defisit, jangankan untuk menangani persoalan Rohingya untuk program kebutuhan masyarakat Aceh saja relatif minim.
“Kami menolak keberadaan imigran Rohingya yang memanfaatkan kebaikan masyarakat lokal dan kerap mengabaikan kearifan lokal Aceh. Dan keberadaan rohingya diaceh akan menjadi permasalahan baru di Aceh bahkan berpotensi menimbulkan konflik sosial baru bahkan peluang kriminal seperti perdagangan orang dan sebagainya juga gak bisa dihindari. Persoalan masyarakat Aceh sendiri saja Pemerintah belum mampu tangani, jangan ditambah lagi dengan persoalan imigran Rohingya yang terus menerus menjadikan Aceh sasaran imigrasi,” sebutnya.

Ariyanda mengatakan, jika sebatas membantu sesama manusia kita bisa saja memberikan bantuan makanan setelah itu pihak Rohingya terdampar silahkan kembali ke perahunya untuk melanjutkan perjalanannya.

Pihaknya juga mengaku heran dengan elit politik Aceh yang selama ini jelas-jelas tak peduli masyarakatnya tapi malah justru ambil panggung memainkan sandiwara sok-sok an peduli Rohingya dengan dalih kemanusiaan, untuk ambil empati rakyat jelang tahun politik.

“Kita rakyat Aceh ini bukan tidak menjunjung tinggi hak asasi manusia, tapi jika kita terus-terusan di jadikan target hingga hak asasi warga dan rakyat kita sendiri terabaikan justru sudah tak bisa dibiarkan. Jadi, kita harus bisa memilah mana yang lebih utama dan juga kita harus tegas agar tidak dijadikan sasaran empuk dari misi pihak tertentu dari luar. Masyarakat Aceh yang mengungsi karena banjir saja Pemerintah Aceh belum maksimal tangani, ditambah lagi dengan imigran Rohingya”pungkasnya. (HS)

Berita Terkait

Kejaksaan Agung Ekstradisi Warga Negara Rusia Alexander Zverev ke Moskow
Mayor Mar Mikael Rolen Pimpin Parade Serah Terima Force Commander UNIFIL: Wujud Peran Aktif Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia
Majelis Umum PBB Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Kecam Penggunaan Kelaparan sebagai Senjata Perang
Keajaiban di Tengah Tragedi: Satu Penumpang Selamat Tanpa Luka Serius dalam Kecelakaan Pesawat Air India di Ahmedabad
Satu Penumpang Selamat Ungkap Detik-Detik Mencekam Kecelakaan Pesawat Air India di Ahmedabad
Kartel Narkoba Asia Dipimpin Perempuan Indonesia: Jejak Gelap Dewi Astutik dan 2 Ton Sabu
Ribuan Jemaah Akan Lempar Jumrah dari Lantai 3 Mina, Titik Padat Diantisipasi
Tegang! Tentara Thailand dan Kamboja Baku Tembak di Wilayah Sengketa Perbatasan

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:16 WIB

Tanwir Ayubi Akhirnya Pulang ke Bener Meriah: Korban Pekerja Migran di Kamboja Difasilitasi Pemkab dan Diaspora Gayo

Jumat, 11 Juli 2025 - 23:20 WIB

92 Anggota Damkar Bener Meriah Dipeseujuek

Jumat, 11 Juli 2025 - 02:11 WIB

Pemkab Bener Meriah Fasilitasi Pemulangan Warga yang Terlantar di Kamboja

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:04 WIB

Travel Zein Wisata Islami Bener Meriah Berangkatkan 54 Jamaah Umroh

Minggu, 6 Juli 2025 - 18:53 WIB

Kapolres Bener Meriah Resmi Buka Turnamen Sepak Bola Pante Raya Cup II dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79

Rabu, 2 Juli 2025 - 21:26 WIB

Bener Meriah Gelar Sunat Massal Gratis, Wujud Kepedulian Terhadap Anak Yatim dan Keluarga Kurang Mampu

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:44 WIB

Ketua PSSI Bener Meriah Serukan Semangat Kemenangan dan Dukung Penuh Persibamer di Ajang Pra PORA

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:07 WIB

Bupati Bener Meriah Bertemu dengan Regional Head of Corn Partnership PT Charoen Pokphand Group Indonesia

Berita Terbaru