Cegah Stunting, DP3AKB Bener Meriah Gunakan Strategi Pendekatan Remaja

Redaksi Bara News

- Author

Sabtu, 23 September 2023 - 13:56 WIB

50331 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bener Meriah Baranewsaceh.co |  Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bener Meriah, menjalankan beberapa strategi untuk menurunkan serta mencegah stunting di daerah itu. Termasuk diantaranya menggunakan strategi pendekatan kepada para remaja dan calon pasangan usia muda.

Strategi ini, dituangkan dalam sebuah pertemuan yang digagas oleh DP3AKB bersama dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat, untuk memabahas lebih lanjut cara penanganan stunting dengan cara pendekatan. Pertemuan tersebut, berlangsung di Aula di aula Al-Fattah Cafe dan Meeting Room, Jumat, (22/9/2023).

Upaya tersebut, dalam rangka mendukung program nasional untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Maka pemerintah daerah terus berupaya untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting sesuai dengan sasaran dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 14% pada akhir tahun 2024.

Selanjutnya, Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting) telah menetapkan remaja sebagai salah satu sasaran penting dalam upaya percepatan pencegahan stunting. Oleh karena itu, intervensi pada kelompok usia remaja, terutama remaja putri, merupakan salah satu intervensi utama.

Kegiatan pertemuan ini, ditujukan untuk memenuhi syarat-syarat dalam program inovasi Diklat Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA), memetakan kebijakan dan program yang ada, serta mengidentifikasi perbaikan yang harus dilakukan ke depan untuk program remaja, terutama terkait dengan kesehatan dan gizi.

Acara tersebut, dibuka oleh Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Khairmansyah, S.IP. Kegiatan ini merupakan salah satu isu dari lima isu strategis nasional diantaranya kemiskinan ekstrem, inflasi, stunting, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan Pemilu.

Baca Juga :  Polres BM Terima Kunjungan Tim Ombudsman

Selain itu, untuk urusan stunting mulai dari pusat sampai tingkat desa harus berkolaborasi untuk melakukan penurunan dan pencegahan sehingga nantinya inovasi ini bisa bermanfaat khususnya bagi Kabupaten Bener Meriah

Berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.

Menurut Khairmansyah, selain intervensi gizi, yang perlu dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting adalah penguatan kapasitas dan perilaku. Dia menerangkan, yang menjadi subjek dalam penguatan perilaku untuk penanganan stunting adalah remaja putri, remaja pria, dan calon pengantin.

“Sebelum terjadinya stunting, kita sudah melakukan intervensi dengan memberikan tablet penambah darah. Selanjutnya untuk catin akan di tes terlebih dahulu oleh Kemenag dan nantinya akan diberi sertifikat bagi yang sudah lulus tes,” jelasnya

Peserta Diklat PKA II Bener Meriah, Yulita Anggraini menjelaskan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang,yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar.

Berbagai permasalahan gizi tersebut dapat berdampak pada menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia ke depannya yang dapat mengganggu produktivitas serta gangguan metabolik pada usia dewasa hingga berujung menjadi beban ekonomi.

Dalam melakukan pencegahan stunting, usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah dan mengurangi prevalensi stunting melalui program dan pendekatan di multisektor. Program yang sudah ada di Indonesia dalam penurunan stunting, salah satunya adalah dengan menggencarkan kebijakan gerakan 1.000 hari pertama kehidupan atau 1.000 HPK yang tentunya perlu dikuatkan dengan berbagai upaya lainnya.

Baca Juga :  Karate : Adly Qinandra Dan Zetrina Sahara Raih Medali Emas Kejuaraan Pangdam Iskandar Muda

Pemahaman akan pengasuhan 1.000 HPK perlu diketahui oleh remaja, agar remaja pada saat sudah menjadi orang tua sudah siap untuk melakukan pengasuhan 1.000 HPK karena dengan penerapan pengasuhan 1.000 HPK, maka stunting akan dapat dicegah.

“Untuk itu perlu adanya upaya, agar penganganan dan pencegahan stunting bisa berjalan secara efektif, dan penurunannya dapat terwujud dengan melibatkan remaja dalam suatu wadah PIK Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) sarana yang tepat untuk menggandeng remaja untuk ikut berperan dalam pencegahan stunting,”jelasnya

Ditambahkan Yulia, peran organisasi masyarakat bisa menjadi penggerak dalam mengedukasi dan mensosialisasikan konsumsi makanan bergizi pada keluarga, dan kesadaran pentingnya hidup sehat, dan mencegah pernikahan dini.

Kemudian, peran organisasi agama dan ulama bisa menjadi penggerak dalam mencegah perilaku menyimpang berisiko. “Kita perlu bekerjasama dalam mengatasi pencegahan stunting menuju Bener Meriah Belangi,” pungkasnya

Sementara itu, kegiatan tersebut, diikuti Kadis Pendidikan, Kadis Kesehatan, Kadis Komunikasi dan Informasi, Kadis Pendidikan Dayah, Kepala Bagian Hukum Setdakab, Kepala Kantor Kemenag, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bener Meriah, Camat, Ketua Persatuan Wartawan, Ketua Stikes Payung Negeri, Tim Pakar dan Satgas Stunting. (Redaksi)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Emak – Emak di Bener Meriah Semarak Sukseskan Volly Putri Piala Fachrul Razi Cup
KIP Bener Meriah Kampanye Pemilu 2024 Dimulai Hari Ini, Perhatikan Aturan dan Larangannya
Kafilah Bener Meriah Ikuti Pawai Ta’aruf MTQ ke-36 Provinsi Aceh di Simeulue
Kafilah Bener Meriah Rampungkan Verifikasi Faktual Peserta MTQ Aceh di Simeulue
Bener Meriah Juara Umum FTBI Se-Aceh Tahun 2023
Menuju Generasi Sehat, Cerdas Moderat Dan Berakhlak Mulia
Bener Meriah Andalkan Asam Jing dan Sengral Dengke Lomba Memasak di Event PKA ke 8
Masyarakat Tansaran Bidin Keluhkan Kondisi Jalan Wonosari – Hakim Wih Ilang

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 13:06 WIB

PT Socpindo Perkebunan Lae Butar Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Aceh Singkil.

Jumat, 1 Desember 2023 - 17:22 WIB

Masyarakat Aceh Singkil : Kejari Aceh Singkil di Minta Agar Tegas, Terkait Kasus Dugaan Kerja Sama Pemkab Aceh singkil – UGM 2018.

Rabu, 29 November 2023 - 18:43 WIB

Mantap Kepala Desa Sirimo Mungkur Di Tetapkan Tersangka Diduga Korupsi

Minggu, 26 November 2023 - 15:37 WIB

Pj. Bupati Aceh Singkil, Kurang Peduli dan Terkesan Seperti Tutup Mata, Jalan Kabupaten di Kecamatan Simpang Kanan Rusak Parah

Rabu, 22 November 2023 - 14:45 WIB

Disperindagkop dan UKM Lakukan Pasar Murah Keliling

Rabu, 22 November 2023 - 12:15 WIB

Banjir Kembali Hantam Lahan Pertanian di Aceh Singkil

Selasa, 21 November 2023 - 17:16 WIB

Keluarga Korban Pemerkosaan 5 Pria Anak Dibawah Umur Tunjuk YARA Jadi Kuasa Hukum

Minggu, 19 November 2023 - 23:56 WIB

Diduga Gerogoti DD, Undangan Bimtek Kembali Beredar di Kalangan Keuchik di Singkil

Berita Terbaru

GAYO LUES

Babinsa Pining Komsos Dengan Pedagang Kecil

Rabu, 6 Des 2023 - 21:23 WIB