Gayo Lues — Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si, menyatakan dukungannya terhadap program Gubernur Aceh yang mendorong pemanfaatan pelabuhan-pelabuhan strategis di wilayah Aceh sebagai jalur ekspor hasil bumi lokal. Hal ini disampaikan Suhaidi saat berdiskusi dengan Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Aula Bappeda Gayo Lues, Jumat (24/10/2025), terkait rencana pembangunan infrastruktur daerah.
Dalam pemaparannya, Bupati menyoroti pentingnya pembangunan jalan penghubung Lesten–Pulo Tiga sebagai langkah awal untuk membuka akses kawasan produktif di wilayah perbatasan. Dengan terbukanya jalur tersebut, menurutnya, pendistribusian komoditas pertanian dan hasil bumi dari Gayo Lues ke kawasan pesisir timur Aceh, seperti Kuala Langsa, akan menjadi lebih efisien.
“Kita memiliki pelabuhan di Kuala Langsa dan Krueng Geukueh. Paling tidak ketika dibukanya jalan Lesten–Pulo Tiga, bahan-bahan yang dihasilkan bisa langsung ke Aceh Tamiang dan dilanjutkan ke Kuala Langsa. Ini yang kita harapkan,” ujar Suhaidi.
Ia menyampaikan bahwa dirinya telah berkomitmen dengan Gubernur Aceh untuk tidak lagi mengandalkan pelabuhan di Sumatera Utara sebagai jalur utama ekspor produk Aceh. Menurutnya, selama ini banyak komoditas unggulan seperti kopi dari dataran tinggi harus dikirim melalui Medan, yang berdampak pada peningkatan biaya distribusi dan pengurangan margin keuntungan petani.
“Seperti yang disampaikan tadi, selama ini kita membawa kopi ke Medan, dan ongkosnya tinggi sekali. Tapi jika kita arahkan ke Kuala Langsa atau Aceh Utara, biaya logistik bisa jauh lebih murah,” tambahnya.
Bupati menilai inisiatif ini tak hanya sebatas pembangunan infrastruktur konektivitas antarkabupaten, melainkan juga penguatan sarana penunjang ekspor dan impor yang dimiliki oleh Aceh. Langkah tersebut, katanya, mendukung penuh upaya Pemerintah Aceh untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan dalam negeri dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.
“Kita ingin komoditi hasil bumi Aceh bisa mengikuti jejak migas yang sudah diekspor dari Krueng Geukueh ke Thailand. Kalau sektor energi bisa ekspor, komoditi pertanian pun seharusnya bisa. Ini peluang besar,” tuturnya.
Suhaidi menegaskan bahwa strategi pemanfaatan pelabuhan dalam provinsi merupakan bagian dari kebijakan besar Pemerintah Aceh untuk mendorong kemandirian daerah, mengurangi ketergantungan pada infrastruktur luar provinsi, serta mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah.
Diskusi Bupati bersama Tim Bappenas juga menjadi bagian dari upaya menyelaraskan perencanaan pembangunan daerah dengan arah kebijakan nasional. Pemerintah Kabupaten Gayo Lues siap mendukung penuh setiap program pusat yang berpihak pada peningkatan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat pedalaman Aceh. (Abdiansyah)













































