KUTACANE — Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, menyerahkan bantuan masa panik bagi para korban kebakaran yang melanda Pondok Pesantren Badrul Ulum di Desa Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe. Penyerahan bantuan dilakukan pada Jumat (24/10/2025) sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap dampak musibah yang terjadi sehari sebelumnya.
Bantuan disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Aceh Tenggara. Bantuan tersebut terdiri atas kebutuhan dasar seperti beras, bahan pangan pokok, perlengkapan rumah tangga, serta bantuan dana tunai senilai Rp3 juta dari Baitul Mal Aceh Tenggara.
Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut sejumlah unsur pejabat daerah, termasuk anggota DPRK Aceh Tenggara, Sekretaris Daerah, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) terpilih Kasri Selian, Kepala BPBD, Ketua Baitul Mal, dan Camat Ketambe. Kegiatan dilakukan di lokasi pondok pesantren yang terdampak, dengan tetap menunjukkan dukungan moril bagi para santri dan pengasuh.
Dalam sambutannya, Bupati Salim Fakhry menyampaikan rasa duka atas musibah kebakaran tersebut. Ia berharap bantuan masa panik yang disalurkan dapat meringankan beban para korban dan membantu pemulihan aktivitas belajar-mengajar di pesantren tersebut.
“Pemerintah daerah turut prihatin dan berduka atas musibah ini. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para korban dan menjadi penyemangat bagi anak-anak santri untuk kembali menata kegiatan mereka,” ujar Salim Fakhry.
Selain menyerahkan bantuan, Bupati juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran khususnya akibat arus pendek listrik. Ia menyampaikan bahwa pencegahan dini dan perawatan instalasi kelistrikan menjadi krusial untuk menghindari kejadian serupa terulang.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Badrul Ulum, Tengku Abdul Khalil, S.H.I., M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan seluruh pihak yang memberikan perhatian. Ia menyampaikan bahwa dukungan yang diterima sangat berarti bagi pihak pesantren dalam masa-masa sulit seperti ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan jajaran yang telah peduli terhadap pesantren kami. Bantuan ini bukan hanya untuk kebutuhan materi, tapi juga bentuk kepedulian yang menguatkan semangat kami. Semoga menjadi amal jariyah bagi semua pihak,” kata Khalil.
Menurut laporan BPBD Aceh Tenggara, kebakaran yang terjadi pada Kamis (23/10/2025) disebabkan oleh korsleting listrik. Peristiwa tersebut menghanguskan dua ruang belajar dan sepuluh unit asrama santri. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material cukup signifikan dan menyebabkan puluhan santri kehilangan tempat tinggal sementara.
Upaya pembersihan serta penanganan pascakebakaran telah dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan masyarakat, pengurus pondok, dan aparat setempat. Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara juga menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi proses pemulihan fasilitas pesantren dengan menggandeng instansi teknis terkait.
Bupati Salim Fakhry berharap, musibah ini menjadi refleksi bersama akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, baik dari sisi teknis maupun sosial. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan selalu siap hadir dalam setiap kondisi yang membutuhkan perhatian dan kepedulian. (ZUL)













































