JAKARTA — Dukungan untuk percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra terus mengalir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menerima bantuan kemanusiaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Sabtu (6/12/2025).
Bantuan dari dua kementerian ini diserahkan secara simbolis di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dan diterima langsung oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati. Dalam prosesi penyerahan, Sekretaris Utama Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, mewakili instansinya dan menyerahkan dua palet bantuan kemanusiaan yang telah tiba di gudang Lanud sebelumnya.
Bantuan yang diberikan Kementerian LHK terdiri atas berbagai kebutuhan pangan dan non-pangan. Di antara item yang disertakan, terdapat minyak goreng, biskuit, makanan olahan, susu, beras, dan obat-obatan. Sementara bantuan non-pangan mencakup perlengkapan dasar seperti pembalut, popok, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, dan kebutuhan kebersihan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain jalur udara, sisa bantuan dari Kementerian LHK direncanakan diberangkatkan melalui kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, untuk menjangkau wilayah terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang masih mengalami keterbatasan akses akibat terputusnya jalur darat.
Kementerian PAN-RB juga turut memberikan dukungan logistik. Dalam kesempatan yang sama, sejumlah pejabat kementerian ini menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Deputi BNPB. Bantuan tersebut terdiri dari makanan kaleng, biskuit, dan makanan bayi. Untuk kategori non-pangan, tersedia perlengkapan mandi, pembalut wanita, popok bayi, pakaian layak pakai, selimut, handuk, dan sarung.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan kolaborasi lintas instansi pemerintah dalam misi kemanusiaan ini. Ia menekankan bahwa setiap bantuan, sekecil apa pun, memiliki arti besar bagi para penyintas yang kini tengah menghadapi berbagai keterbatasan hidup pascabencana.
“Sekecil apa pun bentuk solidaritas yang kita berikan kepada masyarakat terdampak akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup mereka. Kami tidak hanya mengirimkan logistik, tetapi juga menghadirkan harapan,” ujar Raditya.
Setelah diterima dan didata oleh tim BNPB, seluruh bantuan akan segera dikirimkan ke wilayah terdampak melalui jalur udara dan laut. Rantai distribusi akan didukung penuh oleh klaster logistik nasional yang terdiri dari TNI, kementerian dan lembaga, serta unsur masyarakat sipil dan relawan.
Bantuan ini merupakan bagian dari respons terpadu terhadap bencana hidrometeorologi basah yang menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra sejak akhir November 2025. Wilayah seperti Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Dairi, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, dan Pasaman Barat menjadi daerah yang terdampak paling parah, baik dari sisi kerusakan infrastruktur, isolasi wilayah, hingga jumlah warga mengungsi.
BNPB terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat fase tanggap darurat, pemulihan, dan rehabilitasi di tiga provinsi tersebut. Di tengah cuaca yang belum sepenuhnya stabil dan banyaknya tantangan akses lapangan, sinergi pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat sipil menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan bantuan kemanusiaan bagi penyintas. (*)


































