Atasi Rohingya, Muspida Tiga Daerah Rembukkan Lokasi Penampungan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 13 Desember 2023 - 06:01 WIB

50562 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dari tiga daerah yakni Riau, Aceh dan Sumatera utara akan merembukkan lokasi penampungan sementara bagi para pengungsi Rohingya.

“(Penanganan pengungsi Rohingya) Berproses. Karena ini nanti masih mengundang tiga muspida, tiga provinsi, Riau, Aceh, Sumatra Utara. Itu untuk berembuk mencari satu tempat yang sifatnya sementara,” kata Mahfud melalui keterangan tertulisnya, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (11/12/2023).

Mahfud menekankan dalam menangani pengungsi Rohingya, Indonesia tidak terikat konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang pengungsi, melainkan atas dasar kemanusiaan.

“Kita diplomasi kemanusiaan, harus menolong orang, harus menyelamatkan orang. Tapi rakyat Indonesia yang di dalam juga banyak yang mempersoalkan, ‘loh pak kami juga lapar, kami juga miskin’. Ya sama-sama ditolong. Namanya negara itu tugasnya kan melindungi hak asasi manusia juga. Semua masih berjalan,” katanya.

Mahfud mengatakan, yang terpenting saat ini tidak ada korban dalam penanganan pengungsi Rohingya. Pemerintah akan menentukan tempat serta pendaan bagi pengungsi Rohingya.

Sebelumnya, Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Indonesia mengatakan sudah ada seribuan pengungsi Rohingya yang ada di Aceh.

“Secara kumulatif sejak 14 November, jumlah kedatangan pengungsi adalah sekitar 1.200 orang di beberapa titik di Aceh, seperti Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang,” kata pejabat informasi publik (public information officer) UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono,

Menurut UNHCR,  Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar – negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.

(IP)

Berita Terkait

Tarif Resiprokal Amerika dan Jalan Diplomasi Strategis Indonesia
Harvick, Pemecah Kebuntuan Investasi dan Gejolak Perang Tarif
Kebijakan Perdagangan Amerika Serikat Bayangi Pergerakan IHSG dan Rupiah
Masih Awal Tahun, APBN Sudah Defisit Rp31,2 Triliun
Wakasad Pimpin Kontingen Patriot Indonesia dalam Defile Perayaan Hari Republik India ke-76
Kemlu Bantah Terjadi Perlawanan Sebelum Penembakan Pekerja Migran di Malaysia
Kemlu: Personel TNI-Polri di Kongo dalam Keadaan Aman
Menlu RI Desak Investigasi Tewasnya WNI di Malaysia