Banda Aceh – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh telah mengumumkan rencana besar untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu provinsi yang sepenuhnya terlistriki pada tahun 2024. Dalam rencana roadmap lisdes (listrik desa) yang baru diumumkan untuk tahun 2023 dan 2024, PLN Aceh berkomitmen untuk menyediakan akses listrik kepada seluruh dusun yang masih belum teraliri listrik PLN, membawa manfaat besar bagi masyarakat pedesaan Aceh.
Hal ini disampaikan oleh PLN dalam kegiatan sosialisasi program listrik pedesaan di Kantor Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh pada Rabu, (20/09). General Manager PLN UID Aceh, Parulian Noviandri, yang diwakili oleh Manager Sub Bidang Perencanaan UID Aceh, Ramzi, bersama dengan Manager UP2K Aceh, Gurit Bagaskoro, memberikan gambaran perkembangan signifikan terkait elektrifikasi pedesaan di Aceh.
Saat ini Rasio Desa Berlistrik (RDB) di wilayah kerja PLN Aceh sudah mencapai 100%, dan Rasio Elektrifikasi (RE) PLN Aceh mencapai 99,96%. Namun, masih terdapat beberapa dusun yang belum tersentuh oleh layanan listrik PLN, terutama di wilayah Transmigrasi dan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
“Alhamdulillah, rasio elektrifikasi desa berlistrik di Aceh telah mencapai 100 persen, dan saat ini kita juga sedang berupaya keras untuk menyambungkan listrik ke seluruh dusun yang masih belum terjangkau,” ucap General Manager PLN UID Aceh, Parulian Noviandri.
Sebagai bagian dari upaya ini, PLN UID Aceh telah merencanakan tambahan pasokan daya sebesar 240 MW pada tahun 2023. Pasokan daya ini akan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya sebesar 200 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan sebesar 40 MW, sehingga total daya yang tersedia akan mencapai 850 MW, dengan surplus 293 MW di atas beban puncak sekitar 557 MW.
Pemerintah Provinsi Aceh juga menegaskan bahwa penyediaan listrik kepada dusun-dusun yang masih belum teraliri merupakan prioritas utama. Mereka akan menjalankan program pemasangan listrik secara sinkron dengan fokus pada masyarakat yang tidak mampu. Pendekatan ini dianggap sebagai langkah penting dalam upaya pemerataan pembangunan, peningkatan akses pendidikan, dan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat Provinsi Aceh. Dengan adanya akses listrik, diharapkan masyarakat dapat memperbaiki kualitas hidup mereka.
Dengan komitmen yang kuat dari PLN UID Aceh dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Aceh, program elektrifikasi pedesaan di Aceh diharapkan akan mencapai kesuksesan penuh, memberikan cahaya dan peluang baru bagi dusun-dusun yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan listrik PLN. Tahun 2024 nampaknya akan menjadi tahun penuh harapan bagi Aceh dalam mewujudkan impian menjadi provinsi yang sepenuhnya terlistriki. (HS)