GAYO LUES | Jalur lintas nasional yang menghubungkan Kabupaten Gayo Lues dengan perbatasan Aceh Tenggara hingga kini masih belum dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi ini disebabkan oleh longsoran tanah dan amblasnya badan jalan di kawasan Tangsaran, Desa Pungke Jaya, Kecamatan Putri Betung, yang hingga Kamis (11/12/2025) belum selesai diperbaiki.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gayo Lues, Chairuddin Kasiman, mengatakan bahwa satu unit alat berat telah dikerahkan ke lokasi untuk membuka jalur baru. Jalur alternatif ini dibuat sebagai respons cepat setelah badan jalan utama amblas dan terseret longsor beberapa waktu lalu.
Menurut Chairuddin, proses pengerjaan akses baru itu diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga hari ke depan. Pihaknya menargetkan jalur tersebut segera tembus dan bisa kembali dilalui kendaraan, sehingga aktivitas masyarakat tidak terus-menerus terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, ia menambahkan bahwa kondisi di lokasi cukup menantang. Selain struktur tanah yang labil, material longsor yang terdiri dari bebatuan besar masih aktif bergerak. Hal ini memerlukan kehati-hatian tinggi dalam pengerjaan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi para pekerja dan pengguna jalan di kemudian hari.
Longsor yang terjadi di Desa Pungke Jaya ini membuat badan jalan nasional terputus sepanjang lebih dari 200 meter. Dampaknya sangat dirasakan masyarakat yang menggantungkan akses utama mereka melalui jalur tersebut untuk kebutuhan logistik, pendidikan, dan transportasi umum.
“Alat berat sudah bekerja dan kami terus berupaya maksimal membuka jalur penghubung alternatif agar kendaraan roda dua dan empat bisa segera kembali melintas,” ujar Chairuddin.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah saat ini terus menjalankan berbagai upaya pemulihan, tidak hanya pada jalur nasional, tapi juga pada ruas jalan provinsi, jalan kecamatan, hingga jalan-jalan penghubung antardesa yang turut terdampak.
Cuaca yang masih sering hujan di wilayah tersebut turut menjadi tantangan dalam percepatan perbaikan infrastruktur. Kegiatan pengerukan material longsor dan pemadatan tanah dilakukan dengan memperhatikan keadaan alam sekitar agar tidak terjadi longsor susulan.
Pemkab Gayo Lues berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan instansi vertikal terkait, guna mempercepat penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur vital ini. Akses yang kembali normal diharapkan menjadi kunci dalam mendorong ekonomi dan memperlancar bantuan ke daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi akibat bencana. (*)


































