Jakarta, 31 Agustus 2025 – Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet di Istana Negara pada Minggu, sebuah agenda yang jarang digelar di luar hari kerja, untuk menanggapi gelombang demonstrasi yang terjadi sejak 25 Agustus 2025. Sidang ini berlangsung setelah pertemuan Presiden dengan sejumlah petinggi partai politik, termasuk Zulkifli Hasan, Edhie Baskoro Yudhoyono, Herman Khaeron, dan Ahmad Muzani.
Sidang kabinet menekankan evaluasi menyeluruh terhadap situasi keamanan dan sosial, termasuk insiden pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang tewas tertabrak kendaraan Brimob pada Kamis (28/8/2025). Presiden menugaskan Kapolri dan Panglima TNI untuk mengambil langkah tegas dan terukur terhadap pelanggaran hukum, perusakan fasilitas umum, serta gangguan terhadap harta pribadi dan institusi negara.
Dalam arahan yang disampaikan melalui Menteri Pertahanan Syafri Syamsudin, Presiden menegaskan pentingnya soliditas aparat negara untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Badan Intelijen Negara diminta terus memantau dinamika lapangan, sedangkan Menteri Dalam Negeri berkewajiban mengendalikan pemerintahan daerah serta memantau perkembangan ekonomi demi kepentingan rakyat.
“Semua tindakan kriminal, perusakan fasilitas umum, atau pelanggaran hukum lainnya harus ditindak tegas secara hukum,” kata Syamsudin, menegaskan arahan Presiden. Kepolisian dan TNI juga diperintahkan bersinergi untuk melindungi keselamatan pribadi warga dan institusi negara, serta menjaga kedaulatan NKRI.
Sidang kabinet ini sekaligus menekankan peran pemerintah dalam memperkuat persatuan dan kesatuan nasional, sambil memastikan stabilitas keamanan dan ketertiban sebagai dasar bagi pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional. (*)













































