Aceh Barat_ Menyeberangi derasnya aliran sungai Mereubo tidak meruntuhkan semangat Khalis untuk menuntut ilmu. Ternyata, keberanian bocah 7 tahun itu tumbuh karena cita-citanya yang ingin menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jum’at 26 Juli 2024.
Khalis yang saat ini masih duduk di dibangku kelas 2 sekolah Dasar (SD) Menuang Kinco, merupakan salah satu siswa yang berasal dari Desa Cot Manggie, kecamatan Panton Reu, Aceh Barat, yang keseharianya belajar dan bermain.
Khalis merupakan anak dari bapak Jamali dan ibu Anita, dengan pekerjaan keseharian ayahnya bertani dan ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).
Khalis memiliki empat bersaudara, dirinya merupakan anak ketiga dari Jamali dan ibu Anita, setelah itu, Surika merupakan anak pertama, Nasron anak kedua, kemudian ke empat yang masih kecil bernama Abid Rasya Mubarak.
Kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, Khalis mencoba menempuh pendidikan yang layak dan suka berolahraga, hal itu dilakukan untuk mencapai cita-citanya menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Khalis juga suka dengan permainan sepak bola, dirinya sering bermain dengan teman-temannya pada saat pulang sekolah dilapangan yang berada di desanya.
“Sering main bola saat pulang sekolah di lapangan, biar sehat, nanti kan bisa jadi seperti om-om tentara,”kata Khalis pada saat ditanyakan dengan memantulkan senyuman polos seakan hal yang disebutkan tearah kepada cita-citanya.
Khalis yang mempunyai tinggi badan 116 cm ini sangat bercita-cita ingin menjadi tentara, karena menurutnya dengan menjadi tentara dirinya bisa membela negara.
“Cita-cita Khalis ingin jadi tentara, biar bisa bela negara, nanti di kasih senjata dan bisa mengamankan negara,”cetus Khalis dengan polos kepada Presentatif.com.
Khalis dengan menampakan wajah kemerahan dengan malu-malu menyebutkan kegembiraannya menjadi seorang tentara, namun tertahan sejenak ketika melihat keterbatasan orang tuanya, serta dengan menempuh pendidikan berbagai rintangan yang harus dia lewati.
“Jadi tentara itu harus pandai om, kalau jembatannya rusak gemana kami sekolah, semoga jalan itu bisa dibuat biar kami bisa sekolah, ada mesin perahu udah di curi terpaksa harus menyebrang sendiri,”imbuh Khalis sesekali menundukkan kepalanya dan tak karuan.
Kata Khalis, ingin menjadi tentara itu merupakan kesukaannya dan berharap sekali dapat melihat senjata lansung, dan ingin sekali berkunjung ke tempat persenjataan tentara.
“Pengen kali liat, om-om pakek senjata, kemaren ada juga om-om Babinsa pergi kerumah kami ada juga ngomong sama kami, mau pergi kekantor om-om itu malu kami,”sebut Khalis pada saat ditanyakan oleh jurnalis.
Khalis menyebutkan, untuk tentara dia berharap agar terus bersemangat kerjanya untuk membela negara, apa lagi sudah 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
“Untuk om-om tentara semangat kerjanya, semoga Khalis bisa jadi tentara juga seperti om-om,”ungkap Khalis dengan harapan menjadi tentara juga.
Sementara itu, Keuchik Desa Cot Manggie, Sudirman, ketika ditanyakan terkait Khalis dirinya mengatakan sosok Khalis memang anak yang pemberani, bahkan terkadang saat pulang sekolah jika pun tidak ada orang yang mengendarai perahu di menyebrangi sendiri untuk pulang sekolah.
“Khalis itu anaknya pemberani, meski bakal dia pandai, kemren sempat dia dapat peringkat 2, karena sering tidak sekolah karena initasi air tinggi di sungai, dia gak berani pergi sekolah terpaksa harus libur dan bermain dengan teman-temannya,”tutup Sudirman.||Alfianpasee