GAYO LUES — Pesta rakyat menjelang akhir tahun di Gayo Lues kembali meninggalkan pekerjaan rumah. Setelah kemeriahan acara pacuan kuda yang digelar di Stadion Buntul Nege, Kecamatan Kutapanjang, Selasa (4/11/2025), kini giliran sejumlah instansi pemerintah turun tangan membersihkan lautan sampah yang tertinggal. Pemandangan memprihatinkan tersebut menjadi sorotan publik, terutama karena stadion itu merupakan salah satu fasilitas umum yang kerap digunakan oleh masyarakat luas.
Tumpukan plastik makanan, botol minuman, dan sisa-sisa konsumsi pengunjung tampak berserakan di berbagai sudut lapangan dan tribun. Kondisi ini memunculkan keprihatinan banyak pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Gayo Lues yang langsung bergerak mengambil tindakan. Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si., tak tinggal diam. Ia memimpin langsung kegiatan gotong royong pembersihan area stadion yang berlangsung pada Selasa sore, tak lama setelah acara utama selesai digelar.
“Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Stadion ini adalah milik kita, jadi kita harus menjaganya,” ujar Bupati Suhaidi kepada awak media, sesaat sebelum memulai kegiatan pembersihan. Ia menekankan, fasilitas umum seharusnya dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tetap nyaman digunakan. Menurutnya, cinta terhadap kebersihan adalah bagian dari budaya masyarakat yang harus terus ditanamkan.
Aksi gotong royong ini melibatkan sejumlah instansi daerah. Turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut adalah petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP Kabupaten Gayo Lues, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dalam waktu kurang dari satu hari, sampah-sampah yang mencemari area stadion berhasil dikumpulkan dan diangkut menuju tempat pembuangan akhir, mengembalikan kembali kebersihan kawasan tersebut.
Bupati Suhaidi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang bersedia turun langsung terlibat dalam penanganan cepat ini. “Saya sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh kita semua. Semoga kegiatan ini menjadi contoh agar ke depannya kita lebih peka terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat dan setelah acara besar digelar,” katanya.
Lebih dari sekadar kegiatan pembersihan, aksi ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kualitas lingkungan hidup di Gayo Lues. Pemerintah berharap langkah cepat ini juga menjadi edukasi publik terhadap pentingnya membudayakan perilaku tertib dan peduli lingkungan. Selain itu, gotong royong ini juga memperlihatkan sinergi dan respons cepat antarinstansi dalam merespons isu-isu kebersihan dan kenyamanan ruang publik.
Kegiatan pacuan kuda adalah salah satu tradisi kebudayaan di Gayo Lues yang rutin diadakan dan banyak menarik perhatian masyarakat. Namun, sisa-sisa kegiatan yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan serta mencoreng wajah kota. Oleh karena itu, Bupati Suhaidi turut mengimbau kepada seluruh warga agar mulai disiplin membawa pulang sampah masing-masing, atau setidaknya membuang pada tempat yang telah disediakan.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, diharapkan Gayo Lues semakin dikenal bukan hanya karena tradisi dan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai daerah yang bersih, sehat, dan tertib. Pemerintah kabupaten berkomitmen akan terus mendukung kegiatan serupa sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan pelayanan publik yang lebih baik. (Abdiansyah)












































