Tangkal Paham Intoleransi & Radikalisme, Ponpes Ibnul Qoyyim Yogyakarta Gelar Wasbang untuk Santri

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 13 Desember 2024 - 13:35 WIB

503,249 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYAKARTA || KH. Nehry Azhar Basir, S.Ag, selaku pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnul Qoyyim, Piyungan, Kab. Bantul, Yogyakarta mengungkapkan bahwa, Pembekalan Santri dilaksanakan selain untuk menambah wawasan kebangsaan bagi santri dan menumbuhkan jiwa nasionalisme, sekaligus memberikan pemahaman tentang bahaya paham intoleransi dan radikalisme ditengah masyarakat, sehingga nantinya Santri memiliki pedoman sebelum terjun ditengah masyarakat.

Hal tersebut ditegaskan KH. Nehry Azhar Basir, S.Ag melalui keterangannya kepada wartawan, Jum’at (13/12).

Wawasan Kebangsaan dihadapan Ratusan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnul Qoyyim Yogyakarta menjelang libur semester 2024 dengan tema “Membangun jiwa nasionalisme santri menuju Indonesia Emas 2045” di gelar di Aula PSP Ponpes Ibnul Qoyyim, Piyungan, Kab. Bantul, pada hari Kamis (12/12/2024).

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Gus Ulil Albab Djalaluddin dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, Santri harus memiliki semangat mengaji dan belajar, sebagai tunas bangsa dapat menjadi Garda terdepan untuk membentengi dari ideologi yang merongrong keutuhan NKRI, menjadi santri yang Wasathiyah dengan mempersiapkan ilmu.

Baca Juga :  Mahmuddin terpilih sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (HIMPASAY) Periode 2024-2025.

“Ketika ingin menjadi santri moderat yang tidak terpapar pemahaman Ideologi Radikalisme dan Terorisme, maka harus semangat mengkaji buku, tidak menelan mentah pemaknaan jihad (bukan dengan angkat senjata, aksi teror),” tandasnya.

Yang harus dilakukan oleh santri, menurutnya adalah sesuai dengan profesinya yaitu jihad dengan ilmu, apabila sudah lulus pondok maka jihadnya dengan berdakwah di masyarakat.

“Memberontak kepada Pemerintah yang sah adalah tindakan haram, sebagaimana kesepakatan ulama. Negara Indonesia memiliki ideologi yaitu Pancasila dengan 5 (lima). Sila Pertama hingga sila Kelima telah sesuai dengan ayat Al Quran, namun ada komunitas/kelompok yang menganggap bahwa Pemerintah Indonesia sebagai negara kafir. Indonesia meskipun tidak berasaskan Islam, tetapi semuanya sesuai aturan Islam, artinya kita tidak perlu mengubah Pancasila,” tambah Gus Ulil.

Baca Juga :  Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh Yogyakarta (HIMPASAY) Periode 2023-2024 Resmi Dilantik

Terpisah, KH. Roehan Ustman, sebagai salah satu pimpinan Ponpes Ibnul Qoyyim menyatakan bahwa, terbuka untuk kepentingan bersama dan dengan kegiatan ini diharapkan dapat merubah image dari masyarakat Yogyakarta akibat dampak negatif permasalahan radikalisme beberapa tahun sebelumnya serta mengharapkan kedepan agar instansi terkait bisa melaksanakan kegiatan serupa secara berkelanjutan.

Kegiatan pembekalan Santri Ibnul Qoyyim diakhiri dengan Pernyataan Sikap yang dibacakan oleh Para Santri untuk berkomitmen mendukung program Pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap paham Intoleransi dan Radikalisme Menuju Indonesia Emas 2045. (Red).

Berita Terkait

Menjelang Nataru, Ketua FJI Himbau Masyarakat Cegah Perkembangan Paham Radikal dan Intoleran
Menteri Pertanian: Kurangi Impor Rp 37 Triliun, Wujudkan Swasembada Bersama Peternak Lokal
Mahmuddin terpilih sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (HIMPASAY) Periode 2024-2025.
Jaga Kearifan Lokal, HIMPASAY Menyelenggarakan Meugang di Rantau
Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh Yogyakarta (HIMPASAY) Periode 2023-2024 Resmi Dilantik
The Joy of Solo Travel: Tips and Inspiration for Adventuring Alone

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:37 WIB

Wamentan Tekankan Pentingnya Penyerapan Beras Demi Swasembada Pangan

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:34 WIB

Bawaslu RI Minta Jajaran Bekerja Transparan, Tegas, dan Responsif

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:28 WIB

Selama 3 Bulan Pemerintahan, Komdigi Hadirkan 10 Ribu Talenta Digital

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:22 WIB

Wapres Tegaskan Pentingnya Pembinaan Atlet Usia Muda

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:20 WIB

KBRI: Jenazah WNI Korban Penembakan Akan Dipulangkan Setelah Otopsi Selesai

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:06 WIB

Polri Imbau Warga Cari Informasi di Situs Resmi Korlantas

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:04 WIB

DPR RI Desak Perlindungan untuk PMI Korban Penembakan oleh Otoritas Malaysia

Selasa, 28 Januari 2025 - 23:25 WIB

Wercok Bintoro Klarifikasi Soal Keterlibatannya Memeras Boss Prodia, Wilson Lalengke: “Maling Ngaku, Malaekat Langsung Bunuh Diri”

Berita Terbaru

BANDA ACEH

SAPA Desak DPRA Bentuk Pansus untuk Usut Aset Daerah

Rabu, 29 Jan 2025 - 05:07 WIB