Pidie Jaya — Upaya memperkuat literasi Al-Qur’an dan pembinaan generasi Qur’ani kembali ditegaskan oleh Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Aceh yang digelar di Aula Cot Trieng lantai 3, Kantor Bupati Pidie Jaya, Rabu (5/11). Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, dengan didampingi oleh Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh, dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Pidie Jaya, Said Abdullah, yang hadir mewakili Bupati Pidie Jaya.
Rakerda tahun ini mengusung tema “Penguatan LPTQ dalam Meningkatkan Literasi Al-Qur’an”, yang menegaskan komitmen Aceh sebagai daerah bersyariat Islam untuk terus menumbuhkan budaya membaca, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat. Pemerintah daerah menilai forum tahunan ini bukan sekadar ruang koordinasi antar-pengurus LPTQ se-Aceh, melainkan juga tonggak penting dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan tilawatil Qur’an yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Said Abdullah menekankan pentingnya peningkatan kualitas program LPTQ, tidak hanya dalam aspek tilawah, tetapi juga tafsir, tahfiz, dan penerapan nilai-nilai Al-Qur’an di kehidupan sehari-hari. Ia menyebut bahwa keberadaan LPTQ harus menjadi pendorong utama bagi lahirnya generasi muda Aceh yang tidak hanya fasih melafalkan Al-Qur’an, tapi juga menjadikannya pegangan moral dan spiritual dalam setiap lini kehidupannya.
Asisten I Setda Aceh dalam arahannya juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar-pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, tokoh ulama, dan institusi pendidikan. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi fondasi penting untuk melahirkan program-program strategis yang dapat memperluas jangkauan dakwah dan pendidikan Al-Qur’an ke pelosok-pelosok daerah. Ia menambahkan bahwa LPTQ semestinya tidak hanya hadir ketika Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) diselenggarakan, tetapi senantiasa menjadi mitra aktif dalam membina umat, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Rakerda ini turut dihadiri oleh perwakilan LPTQ dari seluruh kabupaten/kota se-Aceh, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pidie Jaya, para kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), tokoh ulama, serta pengasuh pondok pesantren di wilayah tersebut. Forum ini menjadi ruang bertukar pikiran dan menyusun langkah bersama guna memperkuat fungsi LPTQ sebagai wadah pendidikan keagamaan dan pengembangan syiar Islam di Aceh.
Pemerintah setempat berharap Rakerda LPTQ tahun 2025 dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk penguatan sistem pembinaan tilawatil Qur’an yang lebih berstandar, terukur, dan merata di seluruh Aceh. Selain itu, hasil pertemuan ini juga diharapkan mampu memperkuat peran Al-Qur’an sebagai sumber nilai dalam membentuk karakter masyarakat Aceh yang religius, damai, dan berdaya saing.
Sebagai tuan rumah, Pidie Jaya juga memandang pelaksanaan Rakerda tidak sebatas rutinitas kelembagaan, melainkan wujud konkret dari semangat pelayanan publik yang berbasis nilai-nilai Islam. Langkah ini sekaligus mencerminkan tekad daerah untuk terus menjadi mitra aktif dalam membangun Aceh yang beradab dan bermartabat melalui penguatan literasi Al-Qur’an sejak usia dini hingga dewasa. (*)












































