Pernyataan Usman Lamreung terkait Relokasi Pasar Peunayong Dinilai Tidak Mendasar dan Salah Minum Obat

HW

- Redaksi

Minggu, 30 Juni 2024 - 06:40 WIB

505,442 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

baranewsaceh.co, Banda Aceh – Pernyataan Usman Lamreeung yang menyatakan revitalisasi pasar Peunayong sebagai produk gagal dinilai sangat keliru dan tidak mendasar. Pasalnya sebagai seorang akademisi Usman Lamreung selama ini tidak melihat publik tetapi mencampur aduk segala hal sesuai kepentingannya saja, sehingga berkomentar suka-suka hati dan cenderung gagal paham.

” Pernyataan pengamat politik Usman Lamreung terkait revitalisasi pasar Peunayong itu salah besar. Revitalisasi (meningkatkan nilai asset) pemindahan pasar Peunayong ke Lamdingin ini justru sangat monumental dan sangat berhasil revitalisasinya,”ungkap salah satu pengamat ekonomi, Muchsin, Minggu 30 Juni 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa indikatornya bisa dilihat dari nilai harga tanah di kawasan Lamdingin mengalami peningkatan, pertumbuhan sentra ekonomi baru dan sebagainya.

“Kita tahu nilai tanah di Lamdingin saat ini jauh mengalami peningkatan, dulunya hanya Rp 500 ribu permeter, sekarang di atas Rp 2 juta per meter. Kemudian banyak bermunculan bangunan baru, baik ruko maupun perumahan dan giat perekonomian juga tambah bagus. Ini menunjukkan kehadiran Pasar Lamdingin berhasil mendongkrak perekonomian masyarakat Banda Aceh khususnya di daerah pinggiran kota,” ujarnya.

Sementara, lanjut Muchsin, Peunayong objek yang ditinggalkan juga saat ini mulai menjadi kota bersih dan tempat taman kota. “Tinggal lagi secara bertahap ke depannya dilanjutkan program pembenahannya sehingga semakin berkembang,”ujarnya.

Sementara itu, Iskandar salah seorang pengusaha di Banda Aceh mengatakan pemindahan pasar sudah seharusnya dilakukan karena pasar Peunayong sudah sangat padat, kotor dan macet. “Pemindahan itu juga untuk pengembangan kota dan pengembangan UMKM,” ucapnya.

Sebagai seorang akademisi, Usman Lamreung disarankan agar lebih objektif tidak sebatas bicara parsial karena kepentingan tertentu. “Jika hanya ingin mempertahankan wilayah peninggalan Belanda dengan dalih sejarah, maka ke depan semua tempat yang berkaitan dengan Belanda harus dijaga. Saat ini Indonesia sudah merdeka, kota Banda Aceh itu harus ditata sedemikian rupa untuk kepentingan rakyatnya bukan kepentingan kaki tangan Belanda. Makanya kita bisa lihat pernyataan Usman Lamreung itu seperti salah minum obat,” sebutnya.

Iskandar menyayangkan sosok Usman Lamreung yang berbicara tanpa dasar keilmuan. “Kita sayangkan keilmuan pak Usman Lamreung tentang penilaian tata kota khususya tentang pemindahan pasar Peunayong yang beranggapan penataan kota oleh Walikota tidak becus. Oleh kerena itu saya menyarankan kepada Usman Lamreung untuk bersering – sering berdiskusi dengan para sahabat agar ilmu yg diperoleh tepat guna untuk diri sendiri dan untuk masyarakat,” ujarnya.

Menurut Iskandar, penataan kota yang di lakukan oleh Walikota sudah sesuai dengan tuntutan masa ke masa “Realokasi pasar merupakan peningkatan pengembangan pembangunan kota dan dapat meningkatkan PAD serta pertumbuhan ekonomi baru yang dapat membuat pembangunan ekonomi yang lebih berkeadilan hingga ke pinggiran kota,”jelasnya.

Iskandar juga mengatakan, relokasi pasar ke Lamdingin saat ini terbukti membuka lapangan kerja dan tercipta efisiensi bagi masyarakat Karena berbelanja. “Di pasar terpadu Lamdingi itu ada pasar ikan, pasar daging/unggas, pasar sayur, psar buah , pasar rempah rempah , dan kelengkapan kebutuhan primer dan sekunder lainnya, sangat disayangkan pernyataan seorang doktor seperti Usman Lamreung memalukan citra akademisi lain di mata masyarakat, karena terkesan asal bunyi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Usman Lamreung di beberapa media mengatakan, pengalihan fungsi dari pasar Peunayong menjadi Kota Tua, pusat kuliner dan Taman Kota masih hanya sebatas impian dan harapan, Peunayong saat ini menjadi kota mati.

Revitalisasi Pekan Peunayong yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh sepertinya menjadi produk gagal,” kata Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh Dr Usman Lamreung, M. Si dalam keterangannya Sabtu (29/6/2024).

Bahkan Usman Lamreung mengaitkan Peunayong sebagai desain peninggalan Belanda yang harus dijaga dengan alasan bernilai sejarah.

Berita Terkait

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional
Polda Aceh Gelar Kapolda Cup 2025, Total Hadiah Rp60 Juta Diperebutkan
BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh
M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas
Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer, Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Bencana
Penerimaan Bea Cukai Aceh Semester I 2025 Tembus Rp1,13 Triliun, Naik Dua Kali Lipat
KKN USM 2025: Dari Pembekalan Menuju Pengabdian Berdampak
Bea Cukai Aceh Berikan Pembebasan Bea Masuk Lebih dari 1,5 Juta Dolar AS untuk Dukung Investasi Hulu Migas dan Ketahanan Energi Nasional

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Jumat, 11 Juli 2025 - 01:48 WIB

Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer, Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Bencana

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:22 WIB

Penerimaan Bea Cukai Aceh Semester I 2025 Tembus Rp1,13 Triliun, Naik Dua Kali Lipat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:31 WIB

KKN USM 2025: Dari Pembekalan Menuju Pengabdian Berdampak

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:44 WIB

Bea Cukai Aceh Berikan Pembebasan Bea Masuk Lebih dari 1,5 Juta Dolar AS untuk Dukung Investasi Hulu Migas dan Ketahanan Energi Nasional

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:46 WIB

Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh

Berita Terbaru