BANDA ACEH | Abon Seulimeum mendalami ilmu agama Islam pada Almukarram Syaikhuna Tgk. H. Ibrahim (Tgk. di Bireuen) ayahanda dari Prof. A. Majid Ibrahim. Selanjutnya ia melanjutkan pengajiannya di Dayah MUDI Mesra Samalanga pada tahun 1936 di bawah bimbingan Al-‘Alim Al-Mursyid Syaikhuna Tgk. H. Hanafiah Samalanga (Teungku Abi).
Abon Seulimeum adalah salah seorang ulama besar yang kharismatik dan disegani serta menjadi rujukan masyarakat untuk menyelesaikan setiap persoalan yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan sikap dan akhlaknya yang konsisten berpihak pada kebenaran dan keadilan, kritis terhadap pemerintah yang kurang memperhatikan kaidah dan hukum Islam dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sahabat Muhammad Afif Irvandi El Tahiry selaku Ketua Bidang Kajian Aksi dan Strategis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Uin Ar Raniry Banda Aceh mengatakan bahwa Abon Seulimeum adalah ulama yang menjadi panutan dan contoh tauladan dalam aspek ilmu agama, pendidikan serta sosial masyarakat untuk seluruh masyarakat dan juga mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Aceh. Dimana Abon Seulimeum pantang menyerah untuk mengajar agama serta ilmu-ilmu yang ada dalam kurikulum dayah kepada santri-santri yang ada di Dayah Ruhul Fata Seulimeum Aceh Besar.
Abon Seulimeum juga orang yang sangat-sangat tinggi bersosial kepada masyarakat.Tanpa melihat pangkat dan jabatan. Semua orang bisa dekat dan berbincang langsung tanpa batas dengan Abon Seulimeum. Dalam hal pengajian umum di masyarakat, Abon juga suka membuat tawa dan bahagia ketika dalam pengajian nya sehingga masyarakat yang hadir dalam kajian tersebut tidak merasa bosan dan ngantuk.
Sosok Abon Seulimeum di mata penglihatan dalam Lembaga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah sosok yang sangat rendah hati dan sangat hangat dalam bermasyarakat. Ketika berbincang bersama Abon Seulimum orang yang sangat nyaman dan hangat ketika berbicara atau berdiskusi dalam tiap-tiap sebuah hal.