Kutacane – Ribuan warga dari berbagai penjuru Kabupaten Aceh Tenggara dan wilayah sekitarnya memadati Stadion H. Sahadat pada Jumat malam, 15 Agustus 2025, untuk menyaksikan kemeriahan Muslim Ayub Fest. Festival tahunan yang memadukan seni, budaya, kuliner, dan hiburan ini menghadirkan nuansa istimewa, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara ini tidak hanya menarik perhatian warga lokal, tetapi juga pengunjung dari kabupaten tetangga hingga wisatawan yang tengah berada di Aceh, menciptakan suasana kebersamaan yang kental dengan semangat persatuan.
Puncak acara malam itu adalah penampilan memukau dari Irvan Che Kul, vokalis karismatik asal Aceh Tengah yang telah memikat hati banyak penikmat musik. Dengan teknik vokal yang kuat, lirik penuh makna, dan interaksi panggung yang hangat, Irvan berhasil menciptakan kedekatan emosional dengan ribuan penonton yang hadir. “Saya sangat senang dapat kembali ke Aceh dan bernyanyi untuk saudara-saudara di sini. Musik adalah bahasa universal yang menyatukan kita semua,” ungkap Irvan di sela-sela penampilannya, disambut sorak sorai penonton yang antusias. Penampilannya membawa energi segar, sekaligus menjadi salah satu momen paling dinantikan dalam festival ini.
Muslim Ayub Fest tahun ini mengusung konsep kolaborasi antara seni tradisional dan hiburan modern, menciptakan harmoni yang memukau. Panggung utama menampilkan perpaduan musik kontemporer dengan tarian tradisional Gayo dan Aceh, yang berhasil memikat hati penonton dari berbagai kalangan. Di sisi lain, area bazar menjadi magnet tersendiri dengan aroma kuliner khas daerah yang menggugah selera, mulai dari hidangan tradisional hingga inovasi kuliner lokal. Tidak hanya itu, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal memanfaatkan momen ini untuk memamerkan produk mereka, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan olahan, yang turut menggerakkan roda perekonomian daerah.
Keberhasilan penyelenggaraan acara ini tidak lepas dari inisiatif dan dukungan penuh H. Muslim Ayub, Anggota DPR RI asal Aceh Tenggara, yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhri, S.E., M.M., bersama jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), para camat, dan kepala desa. Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama untuk mendukung kegiatan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan perekonomian lokal.
Ketua panitia acara, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih atas peran besar H. Muslim Ayub dan Pemerintah Daerah Aceh Tenggara. “Kami berterima kasih kepada H. Muslim Ayub dan Pemerintah Daerah Aceh Tenggara atas dukungan penuh mereka. Tanpa peran mereka, acara ini tidak akan terlaksana dengan meriah dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa festival ini dirancang untuk menjadi wadah bagi masyarakat dalam mengekspresikan kreativitas, sekaligus mempererat tali persaudaraan di tengah semangat kemerdekaan.
Lebih dari sekadar hiburan, Muslim Ayub Fest mengusung pesan persatuan dan kebersamaan yang selaras dengan semangat HUT Kemerdekaan RI. Berbagai kegiatan pendukung, seperti lomba kreatif, pameran seni, dan parade budaya, melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat lintas generasi. Mulai dari anak-anak hingga lansia, semua turut meramaikan acara dengan semangat yang tinggi. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan budaya Aceh Tenggara, sekaligus memperkenalkan potensi daerah kepada khalayak yang lebih luas.
Melalui penyelenggaraan yang meriah dan penuh makna ini, Aceh Tenggara membuktikan bahwa sebuah festival daerah dapat memiliki gaung yang jauh melampaui batas wilayahnya. Kolaborasi erat antara tokoh daerah, pemerintah, Muspida, masyarakat, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan acara ini. Muslim Ayub Fest tidak hanya menjadi perayaan seni dan budaya, tetapi juga wujud nyata dari semangat gotong royong dalam membangun daerah yang lebih maju dan harmonis. Dengan keberhasilan ini, Aceh Tenggara semakin mantap melangkah sebagai destinasi budaya yang patut diperhitungkan, baik di tingkat nasional maupun internasional. (RED)