Kutuk Mahasiswa Aceh yang Demo Rohingya, Ketua FPA Nilai Pernyataan Prof Humam Hamid Egois dan Tak Bijaksana

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 4 Januari 2024 - 19:45 WIB

50543 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Menyalahkan dan mengorbankan apalagi mengutuk generasi Aceh dengan menjual isu kemanusiaan demi mencari famour pada moment penolakan Rohingya bukanlah ciri khas seorang sosiolog dan guru besar yang bijaksana. Jika hanya mengambil momentum menggiring ke arah politik kepentingan tertentu dengan menjual kemanusiaan maka sungguh rakyat tak layak menjadikannya sebagai referensi apalagi panutan. Apa bedanya seorang profesor dengan orang yang tak ada gelarnya atau tidak sekolah, jika hanya bisa mengutuk generasi Aceh hanya bermodalkan potongan video pendek yang beredar tanpa menggali lebih jauh kebenaran secara utuh.

Hal itu diungkapkan Ketua Forum Pemuda Aceh (FPA) Syarbaini menanggapi pernyataan-pernyataan Prof Humam Hamid yang berulang kali di media dan podcas mengecam generasi Aceh yang melakukan aksi demonstrasi.

Menurut Syarbaini, kendatipun Prof Humam Hamid mempunyai relasi atau kawan asing di luar, namun juga tidak sepatutnya melakukan kecamatan bar-bar kepada mahasiswa Aceh. “Mungkin dia secara tidak langsung ingin menunjukkan dirinya hebat di mata masyarakat, punya jaringan asing yang banyak, namun mengecam secara bar-bar Gerakan Mahasiswa Aceh yang notabenenya menyuarakan Aceh masyarakat Aceh adalah bentuk kecilnya dan egoisnya pemahaman seorang guru besar terhadap persoalan rakyatnya. Jangan sedikit-sedikit dibangun narasi kemanusiaan, sementara tak memanusiakan orang Aceh sendiri selama ini,” kata Syarbaini mengaku kesal.

Syarbaini juga menilai narasi-narasi yang dibangun oleh Prof Humam Hamid selain menyalahkan mahasiswa Aceh sendiri juga telah melukai hati masyarakat Aceh. “Padahal jika kita simak lebih lanjut narasi kemanusiaan yang dibangun ujung-ujungnya diarahkan ke politik yang notabenenya sesuai dengan kepentingan dan keinginannya. Sungguh ini tidak menunjukkan jika yang seyogyanya ada pada seorang yang katanya guru besar,”lanjutnya.

Baca Juga :  Ketua Harian DPW PSI Aceh, Sambut Baik Perpanjang Masa Jabatan Ahmad Marzuki

Dia melanjutkan, menuding membodoh-bodohi mahasiswa yang mencoba untuk bersuara merespon persoalan rakyatnya semakin menunjukkan bahwa Prof Humam Hamid tak layak menyandang titel guru besar. Apalagi, pernyataannya yang menyamakan mahasiswa Aceh dengan junta militer Myanmar merupakan tindakan yang begitu logis. “Jangan kita korbankan orang Aceh, mahasiswa dan generasi muda Aceh dengan tudingan-tudingan tak wajar hanya untuk menjual isu kemanusiaan kepada asing. Ini sungguh sikap yang berlebihan,” katanya.

Syarbaini menyarankan jika memang Prof Humam Hamid adalah orang yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan dan membela imigran gelap Rohingya, ada baiknya yang bersangkutan menampung langsung imigran Rohingya. “Beliau kan orang hebat, kaya silahkan saja bawa imigran Rohingya ke kediamannya. Masyarakat sudah lelah dengan narasi-narasi pengiriman opini yang pada notabenenya tak lebih dari omong kosong doang,” tegasnya.

Syarbaini juga berharap tak ada lagi guru-guru besar dan profesor lainnya di Aceh yang cara pemikirannya egois dan mengabaikan bathin rakyat Aceh seperti yang dilakukan oleh Prof Humam Hamid. “Jujur sebagai generasi muda Aceh kita kecewa, ada seorang guru besar yang seharusnya menjadi pelita bagi rakyatnya namun tega-teganya membunuh karakter generasi muda Aceh dengan dalil-dalil kemanusiaannya yang hingga akhirnya muaranya bisa saja tak lebih dari kepentingan tertentu semata. Kita berharap Pak Prof Humam Hamid segera insaf, umur sudah tua pak bahasa harus dijaga narasi harus lebih bijaksana jangan sampai nanti generasi muda Aceh ke depannya menganggap ada guru besar yang rela mengorbankan generasi Aceh, menggadaikan Aceh demi isu kemanusiaan yang bermuara kepada kepentingan tertentu belaka. Perlu kita ingat sesama suatu hari sejarah akan mencatat siapa yang rela mengorbankan rakyatnya hanya demi isu kemanusiaan bahkan menjual agama demi membela imigran gelap Rohingya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Fenomena Begal Di Banda Aceh, JARA Mintak Pihak Polda Aceh Ambil Langkah Tegas

Dia juga menyebutkan bahwa ada mahasiswa Aceh yang aksi demo telah menyerahkan surat pernyataan bermaterai lengkap kepada Pemerintah Aceh baik itu Pj Gubernur maupun Sekda Aceh terkait sikap dan komitmen kedua pejabat Aceh itu untuk memindahkankan imigran gelap Rohingya.

“Kita bisa lihat apakah Pj Gubernur atau Sekda yang tanda tangani surat pernyataan itu. Kita minta dipublikasikan ke publik. Jika Sekda tak mau menandatangani apakah Prof Humam Hamid juga berani mengutuk sikap tersebut, atau jangan-jangan mereka satu misi melempar kesalahan kepada Pj Gubernur semata dengan dalih kemanusiaan untuk kepentingan politik belaka. Kita akan nantikan sebagai masyarakat Aceh sikap Prof Humam Hamid jika Sekda Bustami Hamzah tak tanda tangani surat pernyataan yang disampaikan mahasiswa terekait persoalan imigran Rohingya beberapa hari lalu, jika snag gurru besar tak bersikap apa-apa berarti perlu dipertanyakan juga, ada apa sebenarnya. Karena kami mensinyalir ada upaya di dalam pemerintahan Aceh dipotong oleh kekuatan diluar yang menghambat Pj Gubernur bersikap tegas terkait imigran Rohingya dengan memainkan isu kemanusiaan, kemudian semacam ada skenario untuk mendongkrak Pj Gubernur Aceh dengan persoalan itu. Padahal selain Pj Gubernur, Sekda Aveh Bustami Hamzah juga semestinya harus bersikap tegas terkait imigran gelap Rohingya namun selama ini justru tak terlihat batang hidungnya,” demikian kata Syarbaini.

Berita Terkait

Pasangan Mualem-Dek Fad Tandatangani Pernyataan Bersedia Menjalankan MoU dan UU PA, Pasangan Lain Belum
TTI Kembali Surati Kejati Aceh terkait Pembangunan Bunker untuk pasien Kanker pada RSZA
PPKP : Kritik Tak Mendasar, Syukriy Abdullah Pakar Anggaran Kesiangan
Pemuda Minta Bustami Ambil Calon Wakil Gubernur dari Barat Selatan
Puluhan Pimpinan Dayah dan Ulama Nyatakan Dukungan Kepada #Tagar
Tgk. Umar Rafsanjani: Tidak Ada Kata “Kompromi” Bagi Calon Kepala Daerah Yang berafiliasi dengan Paham Wahabi
Kritik Tak Mendasar, Syukriy Abdullah Pakar Anggaran Kesiangan
Generasi Muda Memimpin: Zidan Al Hafidh Resmi Dilantik Sebagai Legislator Termuda Banda Aceh

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 21:40 WIB

Pj Gubernur Safrizal ZA, Buka Pertandingan Arung Jeram PON XXI di Agara

Senin, 9 September 2024 - 09:17 WIB

Masyarakat Aceh Tenggara Bisa Menonton Pertandingan Arung Jeram Secara Gratis

Senin, 9 September 2024 - 09:14 WIB

H-2 Pembukaan PON XXI, Menpora Tinjau Kesiapan Lokasi Cabor Arung Jeram

Jumat, 6 September 2024 - 22:48 WIB

Pemkab Aceh Tenggara Tuntaskan Pembayaran Dana Pilkada Tahun 2024 Sebesar Rp53,2M

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 17:13 WIB

Mendagri Muhammad Tito Karnavian Apresiasi Terbitnya Buku “Terorisme di Indonesia: Efektivitas BNPT dalam Melaksanakan Fungsi Pencegahan Terorisme di Indonesia” Dr. Sadri, S.Pd.I., M.Pd.

Kamis, 29 Agustus 2024 - 22:25 WIB

SMA Negeri 1 Lawe Segala-gala Merupakan Sekolah Terbaik dan Bergengsi di Aceh Tenggara

Kamis, 29 Agustus 2024 - 13:06 WIB

SMA Negeri 1 Lawe Segala-gala Merupakan Sekolah terbaik dan bergengsi di agara

Rabu, 28 Agustus 2024 - 21:37 WIB

30 Anggota DPRK Aceh Tenggara Masa Bhakti 2024-2029 Resmi Dilantik

Berita Terbaru