Jakarta – Menindaklanjuti arahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait penanganan kedaruratan sampah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menggelar rapat strategis di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Pertemuan tersebut fokus pada Penguatan Komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) dalam Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Terbarukan. Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi terhadap tantangan pengelolaan sampah nasional dengan pendekatan yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, mengatakan bahwa peran pemda sangat krusial dalam menjalankan kebijakan Presiden tersebut. Pengelolaan sampah tidak boleh lagi dianggap beban, melainkan potensi besar untuk menciptakan energi hijau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Presiden telah memberikan instruksi yang jelas. Ditjen Bina Adwil memastikan Pemda mampu mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan kebijakan energi dan pembangunan wilayah secara berkelanjutan,” ujar Safrizal dalam keterangan tertulis.
Safrizal menegaskan bahwa program ini merupakan investasi jangka panjang, tidak hanya untuk penyelamatan lingkungan, tapi juga demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan bisa membuka peluang kerja dan memperkuat ketahanan energi daerah.
“Kemendagri memastikan komitmen ini berjalan. Tidak ada cerita mundur. No Step Back. Semua kepala daerah akan menandatangani komitmen sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa komitmen dari para kepala daerah menjadi kunci keberhasilan transformasi pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan penuh dari pemda, diharapkan Indonesia bisa menjadi contoh dalam pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan.
“Kita ingin membuktikan bahwa sampah bisa diubah menjadi sumber daya. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, Indonesia bisa jadi contoh nyata dalam mengubah tantangan lingkungan jadi peluang energi hijau,” tutupnya.
Rapat turut dihadiri oleh pejabat dari sejumlah kementerian dan lembaga, termasuk perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (*)




































