Nagan Raya – Aceh :Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya melalui Dinas Kesehatan menggelar rapat koordinasi (Rakor) dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif dan respon penyakit tingkat Kabupaten semester I tahun 2024.
Rakor yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Fitriany Farhas, AP, S,Sos.,M.Si tersebut berlangsung di Aula Grand Nagan Hotel, Gampong Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Nagan Raya, pada Selasa (20/2/2024).
Dalam sambutannya, atas nama Pemkab Nagan Raya, Fitriany mengucapkan terima kasih kepada kepala puskesmas dan camat yang telah berupaya keras dalam penurunan stunting di Kabupaten Nagan Raya.
“Dengan kerja keras kita semua, saya berharap ke depan semoga stunting tidak ada lagi di Kabupaten Nagan Raya,” ujar Fitriany.
Dikatakan, Dinas Kesehatan Nagan Raya pada tahum 2023 lalu meraih beberapa penghargaan, hal itu tidak terlepas dari kerja keras kepala dinas beserta jajaran dan dukungan berbagai pihak, sehingga Dinas Kesehatan meraih berbagai penghargaan tersebut.
Disebutkan bahwa, penghargaan tersebut di antaranya yaitu penghargaan kota/kabupaten Bebas Frambusia dari Kemenkes RI dan penghargaan Universal Health Converage (UHC) yang diberikan oleh Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin kepada kepala daerah yang telah berkomitmen mewujudkan dan mendukung Program jaminan kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat Indonesia, dan sejumlah penghargaan lainnya.
Fitriany juga menyampaikan bahwa dirinya sering turun ke lapangan, walaupun jadwal yang teragendakan cuma satu, tapi dirinya selalu mengecek kondisi masyarakat yang ia pimpin, seperti pergi ke kecamatan dan ke desa dengan tiba-tiba, tujuannya untuk melihat keadaan masyarakat secara langsung.
“Saya sering kali turun ke lapangan misalnya ke kecamatan, sekolah, puskesmas dan desa, dengan tujuan untuk melihat masyarakat langsung, apa yang bisa kita bantu untuk masyarakat kita di Nagan Raya,” katanya.
Di akhir sambutannya, Pj Bupati meminta kepada para petugas kesehatan baik itu dari rumah sakit maupun Puskesmas, untuk melayani seluruh masyarakat yang ingin berobat dengan baik, terlebih dengan keramahan.
“Kalau ada masyarakat kita berobat ke fasilitas kesehatan, tolong dilayani dengan baik, bicara dengan baik, tanyakan apa keluhan, mungkin dengan kita layani dengan baik Insya Allah mereka akan sembuh, karena kebanyakan sumber penyakit berasal dari pikiran dan hati, kalau tidak bicara baik-baik, mungkin hati mereka akan mudah menerima obat atau masukan yang kita berikan,” pungkas Fitriany.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Hj Siti Zaidar, S.ST., M.KM dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini rutinitas dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, yaitu dilaksanakan dua kali dalam setahun.
“Di awal tahun kita lakukan rakor ini untuk mengetahui, mengevaluasi kinerja dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2023, serta membuat program ke depan di tahun 2024 ini, apa saja yang akan dibenahi sebagai dasar yang telah kita lakukan di tahun 2023, yang belum tercapai tahun lalu, insya Allah akan coba kita capai tahun ini,” jelas Zaidar.
Disebutkan, acara rakor ini dihadiri sebanyak 55 peserta terdiri dari camat, kepala Puskesmas, serta petugas kesehatan lainnya.
“Semoga kegiatan yang kita jalankan ini berjalan dengan sukses dan lancar seperti yang kita harapkan bersama,” tutup Kadinkes Siti Zaidar.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Fitriany Farhas juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada kecamatan dan Puskesmas yang telah berhasil menurunkan stunting secara signifikan. Penghargaan tersebut diserahkan kepada Kecamatan Darul makmur dan Puskesmas Suka Mulia, disusul Kecamatan Kuala dan Puskesmas Ujong Fatihah.
Selanjutnya Kecamatan Suka Makmue serta Puskesmas Cot Kuta, kemudian Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang dan Puskesmas Beutong Ateuh. Semua sertifikat penghargaan itu diserahkan kepada camat masing-masing kecamatan dan kepala puskesmas.
Acara dilanjutkan pemaparan materi yang disampaikan Kapala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Provinsi Aceh dr. Iman Murrahman, M.KM, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Cut Efri Maizar, S.KM., M.KM dan Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa dr. Siti Dara Safitri. ( red)