Banda Aceh, Bantuan pembangunan Saran prasarana pada Dayah-dayah di Aceh, diduga banyak yang tidak tepat sasaran, tumpang tindih dan terkesan pilihkasih oleh dinas pendidikan Dayah Aceh.
Seperti Bantuan Pembangunan Asrama Santri dan Pagar Dayah Mahyal Huda Al Aziziyah Gampong Meunasah Dayah L,b, Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara dengan pagu Anggaran Rp 760.495.413. Diduga titipan Anggota Dewan (DPRA) Fakrurazi, H Fraksi Pertai (PPP)
Dan bantuan Pembangunan Gedung Serba Guna dan MCK Dayah Bustanul Arifin Gampong Ulee Tanoh, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara Rp 475.309.633, Diduga Titipan Anggota Dewan (DPRA) Hendra Budian Fraksi Pertai (Golkar)
Serta Pembangunan Asrama Santri Dayah Darul Syafi’I Al Khalidi Gampong Geulumpang VII Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara Rp 950.619.266,- Titipan Anggota Dewan (DPRA) H.Ridwan Yunus, SH Pertai (Gerindra) Lewat Dinas pendidikan Dayah Aceh T.A 2023
Bantuan pembangunan pada Dayah-dayah yang tersebut di atas, menimbulkan pertanyaan dari masyarakat sekitar, yang dinilai tidak tepat sasaran, dimana Dayah-dayah itu, menurut informasi yang di kumpulkan dari sumber yang bisa di percaya, dalam Beberapa tahun belakangan ini, terlihat jumlah santri, Hannya beberapa orang saja yang tinggal menetap atau mondok di pesantren itu.
“Di data Emis Kementerian agama Kemenag RI para pesantren tersebut, tercatat Hannya belasan santri Mondok, puluhan santri pengajian malam hari atu tidak mondok di Pesantren/Dayah-dayah dimaksud.
Salah seorang Tgk Berinisial HA (45) di dampingi kawannya, yang mengaku salah seorang tokoh Masyarakat Aceh Peduli Pendidikan Dayah Aceh, Menyampaikan hal tersebut pada Media ini di lingkungan Dinas Pendidikan Dayah Aceh di Banda Aceh.
Melihat dari bantuan Pembangunan Pagar Dan RKB Dayah Darul Huda Gampong Ujong Pacu, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe dengan pagu anggaran RP 950.619.266, yang diduga juga titipan Anggota Dewan (DPRA), tetapi masih misterius sipemilik pokir dan menurutnya sangat tidak tepat sasaran dan terkesan ada Saboh Tase, Senin (22/5/2023)
Dan Pembangunan Bilik Santri Balai Pengajian Darul Istiqamah Gampong Meunasah Weh, Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya dengan pagu Anggaran Rp 427.778.670,-Titipan Anggota Dewan (DPRA) Zaini Bakri Fraksi Partai (PPP)
Dari jumlah bantuan itu, Yang Patut di curigai seperti isu yang berkembang saat ini, banyak pembangunan dayah-dayah di Aceh, Pogram titipan Anggota Dewan, yang Sumber Anggarannya dari Dana pokok pikiran (Pokir) atau Aspirasi Dewan di titipkan pada Dinas pendidikan Dayah Aceh, tidak boleh di ganggu gugat atau kotak Katik lagi oleh pihak dinas terkait, dikarenakan ada dugaan main mata atau (FEE) antara sipemilik Dana pokir dan penerima bantuan pokir itu, Dengan besar yang bervariasi, mulai dari 10 persen 20 hingga 30% Semua tergantung cara lubi “Jelasnya sumber itu
HA, menambahkan, Pembangunan Sarana prasarana Dayah di Aceh saat ini, sepertinya sudah menjadi sebuah ajang Bisnis, yang memikirkan untuk keuntungan semata, bukan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal Para santri.
Hal itu, dapat terlihat dari cara Dinas pendidikan Dayah Aceh, dalam melakukan Verifikasi kelayakan dan menentukan Dayah-Dayah yang menerima bantuan Bangunan Sarana prasarana, sangat banyak terlihat bangunan bantuan Dinas pendidikan Dayah Provinsi Aceh, terlihat terbangkalai alias Mubazir, menjadi gedung tua tidak di Gunakan, Hal tersebut di karnakan Dayah yang dapat bantuan, jumlah santrinya, tidak sepadan dengan bantuan yang dikuncurkan untuk pembangunan sarana prasarana, malah ada Dayah yang tidak miliki santri, tetapi bisa mendapatkan bantuan bangunannya.
Begitu juga dengan Penentuan Tipe Dayah, Sangat tidak sesuai dengan fakta dan realita di lapangan, dan menyimpang dari ketentuan yang ada, Banyak Dayah yang santrinya kurang, tetapi oleh Badan Akreditasi Dayah (BADA) Aceh, Masih mencatat dayah tersebut, Miliki Tipe, Padahal Dayah Yang Memiliki Tipe itu, sekurang-kurangnya ada Santri yang Mondok Paling sedikit 25 santri, dan harus ada dapur Umum.”Ungkapkan HA
“HA dan Kawanya Berharap, Agar Tim Verifikasi Dari Dinas Dayah Aceh dan BADA-Aceh, Berkerja Professional, mendata Dayah-dayah dengan sebaik-baiknya dan mengawasi pembangunan Dayah dengan Benar, Karena Banyak bantuan Pembangunan Dayah di Aceh, yang terkesan tidak tepat sasaran, dan mengabaikan keterbukaan infomasi publik, Banyak Pembangunan fisik sarana prasarana, yang diduga sumber dana Aspirasi (Pokir) Dewan yang di titipkan pada Dinas pendidikan dayah Aceh, terlihat kurang transparan, banyak proyek pembangunan dayah di Aceh yang tidak Memasang Papan informasi Proyek.”tutup HA (T.M.Raja)/rel